05 Oktober 2023

IKHLAS - 01 - Tazkiyatun Nafs

 الإخلاص

Ikhlas

الإخلاص : هو تجريد قصد التقرب إلى الله - عز وجل - عن جميع الشوائب

Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah dari hal-hal yang mengotorinya.

 وقيل : هو إفراد الله عز وجل بالقصد في الطاعات

Arti lainnya; menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan.

وقيل : هو نسيان رؤية الخلق بدوام النظر إلى الخالق

Atau; mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al-Khâliq.

والاخلاص شرط لقبول العمل الصالح الموافق لسنة رسول الله ﷺ

Ikhlas adalah syarat diterimanya amal shalih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah.   

وقد أمرنا الله عز وجل به فقال تعالى(۱)

Allah telah memerintahkan kita untuk itu dalam firmanNya,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا الله مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, lagi bersikap lurus. Al-Bayyinah: 5.

وعن أبي أمامه - رضي الله عنه - قال : جاء رجل إلى رسول الله ﷺ فقال

Dari Abi Umamah r.a meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah, dan bertanya, 

أرأيت رجلا غزا يلتمس الأجر والذكْر ماله ؟

"Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?"

فقال رسول الله ﷺ : لا شيء له، فأعادها ثلاث مرات ويقول رسول الله ﷺ : لا شيء له

Rasulullah menjawab, "Ia tidak mendapatkan apa-apa." Orang tadi mengulangi pertanyaan-nya tiga kali, dan Rasulullah pun tetap menjawab, "Ia tidak mendapatkan apa-apa."

ثم قال : « إن الله عز وجل لا يقبل من العمل إلا ما كان له خالصا وابتغى به وجهه . رواه أبو داود والنسائي بإسناد جيد

Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajah-Nya.' 

Hr. Abu Daud, An-Nasai sanad Jayyid

وعن أبي سعيد الخدري - رضي الله عنه - عن النبي ﷺ أنه قال في حجة الوداع

Abu Sa'id Al-Khudriy meriwayatkan bahwa pada waktu Haji Wada', Rasulullah bersabda,

نضر الله إمرءا سمع مقالتي فوعاها

Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata- kataku lalu menjaganya.

فرب حامل فقه ليس بفقيه

Betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia sendiri tidak paham.

ثلاث لا يغل عليهن قلب امرء مؤمن

Tiga hal yang seorang mukmin tidak akan dengki terhadapnya;

إخلاص العمل لله، والمناصحة الأئمة المسلمين، ولزوم جماعتهم

mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas kepada para pemimpin kaum muslimin, dan selalu bergabung dengan jamaah mereka".

رواه البزار باستاد حسن وابن حبان في صحيحه

Riwayat Albazaar, Ibnu Hibban

والمعنى أن هذه الثلاثة تستصلح بها القلوب

Maksudnya, ketiga hal di atas dapat memperbaiki hati.

فمن تخلق بها طَهُر قلبه من الخيانة والدغَل والشر

Barangsiapa menjadikan ketiganya sebagai akhlaq, pasti hatinya akan bersih dari khianat, kerusakan dan kejahatan.

ولا يتخلص العبد من الشيطان إلا بالإخلاص

Seorang hamba hanya akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan.

لقول الله عز وجل

Allah berfirman, mengungkapkan pernyataan Iblis,

إلا عبادك منهم المخلصين

Kecuali hamba-hambaMu yang selalu ikhlas. 

(Shâd: 83).

وروى أن أحد الصالحين كان يقول لنفسه

Diriwayatkan, seseorang yang shalih berkata kepada dirinya sendiri, 

یا نفس اخلصي تتخلصي

"Wahai diri, Ikhlaslah, maka kamu akan selamat!"

وكلُّ حظ من حظوظ الدنيا تستريح إليه النفسُ، ويميل إليه القلب، قلّ أم كثر

Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan- harapan duniawi yang disenangi oleh diri dan hati manusia-sedikit ataupun banyak, 

 إذا تطرق إلى العمل ؛ تكدر به صفوه، وزال به إخلاصه

maka, sungguh, kejernihan amal itu telah tercemari. Hilang pulalah keikhlasan.

والإنسان مرتبط في حظوظه، منغمس في شهواته

Padahal kebanyakan manusia terlena dalam harapan-harapannya dan juga syahwatnya.

قلما ينفك فعلٌ مِن أفعاله، وعبادةٌ من عباداته

Hampir tidak ada suatu amalan atau ibadah yang dilakukan oleh seseorang, bisa benar-benar bersih

عن حظوظٍ وأغراضٍ عاجلةٍ من هذه الأجناس؛

dari harapan-harapan yang sebenarnya tidak berharga ini.

فلذلك قيل 

Itulah sebabnya ada pepatah,

من سلم له من عمره لحظةٌ واحدةٌ خالصةٌ لوجه الله نجا؛ وذلك لعزّةِ الإخلاص, وعُسْرِ تنقيةِ القلبِ عن الشوائب

Barangsiapa yang sesaat dari umurnya telah ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, pastilah ia akan selamat, begitu sulitnya mensucikan hati dari kotoran...


فالإخلاص

Ikhlas adalah

تنقيةَ القلبِ مِن الشوائب كلها، قليلِها وكثيرِها

membersihkan hati dari segala kotoran- sedikit ataupun banyak

حتى يتجرد فيه قصدُ التقرب فلا يكون فيه باعثٌ سِواه

sehingga tujuan dari taqarrub benar-benar murni karena Allah, bukan yang lain.

وهذا لا يتصور إلا مِن محبٍ لله مستغرقِ الهمُّ بالآخرة

Hal ini hanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah dan menggantungkan seluruh harapannya diakhirat.

بحيث لم يبق لحب الدنيا في قلبه قرارٌ

Tidak tersisa tempat di hatinya untuk mencintai dunia.

فمثل هذا لو أكل ، أو شرب، أو قضى حاجته، كان خالص العمل، صحيح النية؛

Bila ia makan, minum, ataupun membuang hajat, semuanya dikerjakan dengan ikhlas dan dengan niat yang benar.

ومن ليس كذلك فباب الإخلاص مسدودٌ عليه إلا على الندور

Sedangkan yang bisa berbuat tidak demikian, sesungguhnya pintu ikhlas tertutup rapat baginya, kecuali sedikit saja.

وكما أن من غلب عليه حب الله، وحب الآخرة

Seseorang yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah dan akhirat

فاكتسبت حركاته الاعتيادية صفة همه؛ وصارت إخلاصا

pasti seluruh aktivitas hariannya merupakan cerminan dari cita-citanya, sehingga keseluruhannya dilakukan dengan ikhlas.

فالذي يغلب على نفسه الدنيا، والعلو، والرياسة، وبالجملة غير الله

Begitu juga dengan orang yang telah dikalahkan oleh gemerlap dunia, derajat, pangkat dan segala sesuatu selain Allah,

اكتسبت جميعُ حركاته تلك الصفة؛

seluruh aktivitasnya pun merupakan cerminan dari harapan-harapannya.

فلا تسلم له عبادة من صوم، وصلاة وغير ذلك إلا نادراً

Tidak akan selamat ibadah puasa, shalat,  atau ibadah yang lainya.

فإن علاجَ الإخلاص

Resep untuk ikhlas adalah

كسرُ حظوظ النفس، وقطعُ الطمع عن الدنيا، والتجردُ للآخرة

memupus kesenangan-kese- nangan hawa nafsu, ketamakan terhadap dunia dan mengusahakan agar hati selalu terfokus kepada akhirat.

بحيث يغلب ذلك على القلب؛ فإن ذاك يتيسّر به الإخلاص

Hal ini akan sangat memudahkan seseorang untuk menggapai ke- ikhlasan.

وكم من أعمال يَتعب الإنسان فيها، ويظن أنها خالصة لوجه الله، ويكون فيها من المغرورين؛

Banyak orang yang telah berpayah-payah untuk beramal, menyangka bahwa ia melakukannya ikhlas karena Allah. Padahal sesungguhnya ia telah tertipu.

لأنه لم يُرَ وَجْهَ الآفةِ

Hal ini terjadi, karena ia tidak memperhatikan perkara-perkara yang merusak keikhlasan.

 كما حُكي عن بعضهم

Sebagaimana dikisahkan,

أنه كان يصلي دائما في الصف الأول

ada seseorang yang selalu menunaikan shalat di shaf pertama.

فتأخّر يوما عن الصلاة فصلى في الصف الثاني؛

Suatu ketika ia terlambat, dan ia shalat di shaf kedua.

فاعترتْه خجلةٌ من الناس حيث رأوه في الصف الثاني؛

Lalu ia diliputi rasa malu karena dilihat oleh orang banyak.

فَعَلِمُ أن مسرّته وراحة قلبه من الصلاة في الصف الأول كانت بسببِ نظرِ الناسِ إليه

Dari sini, ia tahu, bahwa ketenangan hatinya dalam melaksanakan shalat di shaf pertama selama ini disebabkan oleh pandangan orang- orang kepadanya.

وهذا دقيقٌ غامضٌ قلما تسلم الأعمالُ من أمثاله

Itulah satu contoh, betapa sedikit amal yang dikerjakan dengan ikhlas.

وقلّ مَن ينتبه له إلا مَن وفقه الله تعالى

Betapa sedikit orang yang menyadarinya, kecuali orang-orang yang mendapatkan taufiq dari Allah.

والغافلون عنه يَرَونَ حسناتهم يومَ القيامة سيئاتٍ، وهم المقصودون

Adapun orang-orang yang lalai darinya, kelak pada hari kiamat, mereka akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah jadi keburukan.

بقوله تعالى

Tentang mereka, Allah berfirman,

وَبَدَا لَهُمْ مِّنَ اللَّهُ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ . وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا

Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi mereka dari Allah apa- apa yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan (Az-Zumar: 47-48).

وبقوله عز وجل

Dan firmanya: 

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِالأخْسَرِينَ أَعْمَلا

Katakanlah, "Maukah kalian kami kabarkan tentang orang- orang yang paling merugi amalan mereka.

الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَوَةِ الدُّنْيَاوَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedangkan mereka menyangka telah mengerjakannya dengan sebaik-baiknya (Al- Kahfi 103).


بعض الآثار عن الإخلاص

Beberapa Atsar Tentang Ikhlas

قال يعقوب :  المخلص مَن يكتم حسناته كما يكتم سيئاته

1. Ya'qub berkata, "Orang ikhlas adalah yang menyembunyikan kebaikan-kebaikan dirinya, sebagaimana ia menyembunyikan keburukan- keburukannya".

قال السوسي : الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الاخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

2. As-Suusiy berkata, "Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi."

وما ذكر إشارة إلى تصفية العمل من العُجْب بالفعل

Apa yang disampaikan di atas menjelaskan tentang membersihkan amal dari sifat 'ujub.

فإن الالتِفاتَ إلى الإخلاص، والنظر إليه عُجْب

Merasa ikhlas dan melihat keikhlasan diri adalah 'ujub.

وهو مِن جملة الآفات

Dan itu merupakan salah satu perusak keikhlasan.

والخالص ما صفا عن جميع ا الآفات

Amal yang ikhlas adalah yang bersih dari segala jenis perusak keikhlasan.

قال أيوب : تخليص النيات على العُمّال أشد عليهم من جميع الأعمال

3. Ayyub berkata, "Bagi para aktivis, mengikhlaskan niat jauh lebih sulit daripada melakukan seluruh aktivitas."

وقال بعضهم :  إخلاصُ ساعة نجاةُ الأبد ، ولكن الإخلاص عزيزٌ

4. Sebagian ulama berkata, "Ikhlas sesaat berarti keselamatan abadi. Tetapi ikhlas itu sulit sekali."

وقيل لسُهيل : أي شيء أشد على النفس ؟ قال : الإخلاص، إذليس لها فيه نصيب

5. Suhail pernah ditanya tentang sesuatu yang paling berat bagi diri. la menjawab, "Ikhlas, sebab dengan ikhlas, diri tidak mendapatkan bagian dari apa yang dikerjakan sama sekali."

وقال الفضيل : ترك العمل من أجل الناس رياء، العمل من أجل الناس شرك، والإخلاص : أن يعافيك الله منهما

6. Fudhail berkata, "Meninggalkan suatu amal karena orang lain adalah riya'. Sedangkan beramal karena orang lain adalah syirik. Adapun ikhlas adalah ketika Allah menyelamatkanmu dari keduanya."


♥♥♥

Sumber:

تزكية النفوس وتربيتها كما يقرره علماء السلف

Tazkiyatun Nafs konsep pensucian jiwa menurut ulama' salaf


Ibnu Qayyim Aljauziah

Ibnu Rajab Al Hambali

Imam Alghazali


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat


#ikhlas

#tazkiyatun nafs

#tazkiyatun nafs

#tazkiyatun nufus


Tidak ada komentar: