19 Oktober 2023

SABAR - 08 - Tazkiyatun Nafs

الصبر
Sabar

إن الله سبحانه جعل الصبر جواداً لا يكبو
Allah menjadikan sabar bagai kuda yang tak pernah letih,
وصارماً لا ينبو، وجنداً غالباً لا يهزم
pedang yang tak pernah tumpul,
وحصناً حصيناً لا يهدم ؛
pasukan perang yang tak terkalahkan, dan benteng yang tak tertaklukkan.
فهو والنصر أخوان شقيقان
Sabar dan kemenangan ibarat dua saudara kandung.
وقد مدح الله عز وجل في كتابه الصابرين، وأخبر أنه يَوَنَيهم أجرهم بغير حساب
Dalam Al-Qur'an, Allah telah memuji orang-orang yang sabar. Bagi mereka, pahala yang tak terputus.
وأخبر أنه معهم بهدايته ونصره العزيز، وفتحه المبين
Dia selalu bersama mereka dengan hidayahNya, pertolonganNya yang mulia, dan kemenangan yang nyata dariNya.
فقال تعالى : (۱)
Allah berfirman,
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّبِرِينَ
Dan sabarlah kalian! Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.  Al-Anfal : 46
فظفر الصابرون بهذه المعية بخير الدنيا والآخرة
Dengan kebersamaan Allah inilah, orang-orang yang sabar dapat mencapai kebaikan dunia dan akhirat
وفازوا بها بنِعَمِه الباطنة والظاهرة
serta mengenyam kenikmatan lahir dan batin.
وجعل سبحانه الإمامة في الدين مَنْوِطةً بالصبر واليقين
Juga, Allah menganugerahkan imâmah (kepemimpinan) dalam dien kepada orang-orang yang sabar dan yakin.
فقال تعالى - وبقوله اهتدى المهتدون
Allah ber- firman,
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَما صَبَرُوا وَكَانُوا بِأ يَتِنَا يُوقِنُونَ
"Dan diantara mereka Kami jadikan pemimpin-pemimpin yang menjadikan perintah Kami sebagai petunjuk. Yaitu ketika mereka sabar dan yakin kepada ayat-ayat Kami" (As-Sajadah: 24).
وأخبر تعالى أن الصبر خير لأهله مؤكداً باليمين؛
Dengan tegas Allah memberitahukan bahwa sabar itu lebih baik daripada yang lain, bagi yang memilikinya.
فقال تعالى ؛ وَلَئِن صَبَرْتُمْ هُوَ خَيْرٌ لِّلصَّبِرِينَ
"Sungguh, jika kalian sabar, kesabaran itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar" (An-Nahl: 126).

وأخبر أن مع الصبر والتقوى لا يضر كيد العدو ولو كان ذا تسليط
Allah juga memberitahukan bahwa bersama sabar dan taqwa, musuh tak akan dapat mengalahkan kita, sekuat apapun mereka.
فقال تعالى : وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهُ بِمَا تعَعْمَلُونَ مُحِيْطٌ
Dan jika kalian sabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tidak akan mendatangkan mudlarat bagi kalian. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi atas apa yang mereka kerjakan" (Ali Imran: 120).
وعلق الفلاح بالصبر والتقوى، فقال تعالى
Allah juga mengabarkan bahwa dengan kesabaran dan ketaqwaan, tipu daya musuh-secanggih apapun tidak akan mendatangkan mudharat.
يَأْيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Sabarlah, kuatkanlah kesabar-anmu, ribathlah (berjaga-jaga di wilayah perbatasan), dan bertaq-walah kepada Allah, agar kalian mendapatkan kemenangan. (Ali Imrån: 200).
وأخبر عن محبته لأهله، وفي ذلك أعظم تُرغِيبُ للراغبين
Allah juga menggantungkan kemenangan pada sabar dan taqwa.
فقال تعالى : وَالله يُحِبُّ الصَّبِرِينَ
"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar" (Ali Imrân: 146).

وبشَّر الصابرين بثلاث كل منها خير مما عليه أهل الدنيا يتحَاسدون
Allah juga mendatangkan kabar gembira berupa tiga hal yang akan didapat oleh orang-orang yang sabar. Tiga hal yang lebih baik daripada semua yang diperebutkan oleh pencinta dunia.
فقال تعالى
Allah berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّبِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رجِعُونَ
Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang jika ditimpa suatu musibah berkata, "Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan kepadaNyalah kita kembali."
أَوْلَتَكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُهْتَدُونَ
Merekalah orang-orang yang mendapat salam kesejahteraan dan rahmat dari Rabb mereka. Dan merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (Al-Baqarah: 155-157).

وجعل الفوزَ بالجنة والنجاةَ من النار لا يحظى به إلاّ الصابرون
Allah juga menjanjikan kemenangan dengan surga dan keselamatan dari api neraka hanya kepada orang-orang yang sabar.
فقال عز وجل
Allah berfirman: 
إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُواْ أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ
"Sesungguhnya Aku membalas mereka pada hari ini dengan sebab kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang- orang yang mendapat kemenangan" (Al-Mukminûn: 111).
وخصّ في الإنتفاع بآياته أهلَ الصبر، وأهل الشكر
Allah juga mengkhususkan bahwa yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayatNya hanyalah orang yang sabar dan orang yang bersyukur.
تَْمييزاً لهم بهذا الحظ الموفور، فقال في أربع آيات من كتابه جل وعلا
Di empat tempat yang terpisah Allah berfirman,
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Sesungguhnya dalam yang demikian itu ada tanda-tanda (ayat) bagi setiap orang yang banyak sabar dan banyak bersyukur. 14 Ibrahim: 5
والصبر آخية المؤمن التي يجول ثم يرجع إليها
Sabar itu ibarat poros bagi aktivitas seorang mukmin. Ke manapun ia pergi, ia akan kembali kepadanya. 
وساقُ إيمانِه التي لا اعتماد له إلاّ عليها
Ia juga penopang imannya, satu-satunya tempat bersandar.
فلا إيمان لمن لا صبر له
Demikianlah, tidak ada iman bagi yang tidak memiliki kesabaran.
وإن كان فإيمان قليل من غاية الضعف
Kalau pun ada pastilah sedikit dan sangatlah lemah.
وصاحبه ممن يعبد الله على حرف؛
Pemiliknya beribadah kepada Allah di sisi jurang.
فإن أصابه خير اطمأن به
Apabila mendapati kebaikan merasa tentram.
وإن أصابته فتنةٌ انقلبَ على وجهه خَسِر الدنيا والآخرة
Dan sedikit saja tertimpa musibah, ia tanggalkan keimanannya. Rugi dunia dan rugi pula akhirat.
ولم يحظ منها إلا بالصفقة الخاسرةِ
Ia tidak mendapatkan sesuatu pun darinya selain kerugian.
 فخير عيسى أدركه السعداءُ بصبرهم
Kehidupan terindah telah dirasakan oleh orang-orang yang mulia dengan kesabaran mereka.
وترقوا إلى أعلى المنازل بشكرهم
Dan dengan kesyukuran, mereka mencapai derajat yang tinggi.
وساروا بين جناحي الصبر والشكر إلى جنات النعيم
Mereka terus berjalan bersama kesabaran dan kesyukuran menuju taman surga Na'im. 
وذلك فضل الله يوتيه من يشاء والله ذو الفضل العظيم
Itulah anugerah Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allahlah yang memiliki anugerah yang agung.

ولما كان الإيمان نصفين : نِصفٌ صبرٌ ونصفٌ شكر
Iman terbagi dua; separuh sabar dan separuhnya lagi syukur.
كان حقيقياً على مَن نصح نفسه
Karena pada hakikatnya orang yang mengasihani dirinya,
وأحب نجاتها وآثر سعادتها
menginginkan keselamatan dan kebahagiaanya,
أن لا يهمل هذين الأصلين
serta mendahulukan kemuliaannya tidak boleh melalaikan dua hal pokok ini.
وأن يجعل سيره إلى الله بين هذين الطريقين؛
Hendaknya pula ia berjalan menuju Allah melewati kedua jalan ini.
ليجعلَه الله يـوم لقائه مع خيرِ الفريقين
Semoga Allah menjadikan kita sebagai golongan yang terbaik pada saat perjumpaan nanti.

مَعنى الصَبر وحقيقته
• Makna dan Hakikat Sabar

الصبر لغة : هو المنع والحبس
Secara bahasa sabar berarti melarang dan menahan.
وشرعا فهو حبس النفس عن الجذع
Menurut syara' ia berarti menahan nafsu dari ketergesa-gesaan, 
واللسان على التسكي
menahan lisan dari keluhan,
والجوارح عن لطم الخدود وشق الجيوب، ونحوهما
dan menahan anggota badan dari memukul-mukul pipi dan merobek-robek pakaian (ungkapan kesedihan, pent), atau yang lainnya.
وقيل
Ada yang mengatakan,
هو خُلُقُ فاضل من أخلاق النفس يمتنع به من فعل ما لا يحسن ولا يجمل
Sabar adalah akhlak yang mulia. Dengannya, seseorang akan tercegah dari perbuatan tercela.
 وهو قوة من قوى النفس التي بها صلاح شأنها وقوام أمرها
Sekaligus, sabar adalah kekuatan untuk mencapai kebaikan dan kelurusan segala urusan.
سئل عنه الجُنَيد فقال تجرع المرارة من غير تعبُّس
Al-Junaid pernah ditanya tentang sabar. Dia menjawab, "Yaitu menelan kepahitan tanpa mengerutkan muka.
وقال ذو النون المصري : 
Dzun Nuun Al-Mishriy berkata,
هو التُباعد عن المخالفات
Sabar adalah menjauhi hal- hal yang bertentangan dengan agama; 
والسكونُ عند تجرعُ غُصَصَ البلية
bersikap tenang ketika menghadapi ujian yang berat;
وإظهارُ الغنى مع حلول الفقر بساحات المعيشة
menampakkan kecukupan di kala kefakiran datang ke tengah medan kehidupan."
وقيل : الصبر هو الوقوف مع البلاء بحسن الأدب
Ada yang berkata, "Sabar adalah tegar menghadapi cobaan dengan perilaku yang baik." 
وقيل : هو الغنى في البَلْوِى بلا ظهور شكوى
Ada juga yang mengatakan, "Sabar adalah berlapang dada ketika ditimpa musibah tanpa berkeluh-kesah."
ورأى أحد الصالحين رجلاً يشتكي إلى أخيه
Pernah, seorang yang shalih mengetahui seseorang yang mengeluh kepada saudaranya.
فقال له
Maka ia pun memberi nasihat dan berkata,
يا هذا، والله ما زدتَ على أن شكوتَ من يرحمك إلى مَن لا يرحمك
"Wahai Saudara, Demi Allah tidak ada untungnya bagimu mengeluhkan Yang Mengasihimu kepada yang tidak mengasihi kamu."
وقيل في ذلك
Tersebut dalam sebuah syair,
وإذا شكوت إلى ابن آدم - إنما تشكي الرحيمَ إلى الذي لا يرحمُ
Bila Anda mengeluh kepada anak Adam Artinya Anda mengeluhkan Yang Maha Pengasih kepada yang tidak mengasihi.

والشكوى نوعان
Mengadu atau berkeluh-kesah itu ada dua macam
شكوى إلى الله عز وجل وهذه لا تنافي الصبر
Pertama, mengadu kepada Allah.  Hal ini tidak dianggap merusak kesabaran.
كقول يعقوب عليه السلام
Contohnya keluhan Nabi Ya'qub, saat beliau berkata,
إِنَّمَا أَشْكُوا بَثٌي وَحُزْنٍ إِلَى اللَّه
"Hanyasanya aku adukan kedukaan dan kesedihanku ini hanya kepada Allah"
Yusuf: 86
مع قوله
Sebagaimana firmamanya
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ
"Maka, bersabarlah dengan kesabaran yang baik". Yusuf: 83
وقولِ سيد الصابرين صلواتُ الله وسلامه عليه
Juga, keluhan pemimpin orang-orang yang sabar, Rasulullah salallahu 'alaihi wasallama 
اللهُمَّ أَشْكُمْ إِلَيْكَ ضَعْفَ قُوَّتِي وَقِلْةَ حِيْلَتِي
"Ya Allah, aku adukan kepadaMu kelemahan kekuatanku dan sedikitnya usahaku", [[-Hadits dhaif. Dalam Majima' Az-ZawdidVI/ 35, A/Haitsamly berkata, "Hadits diriwayatkan oleh At-Thabari dan di antara perawinya adalah Ibnu ishaq. la adalah seorang mudalis taiggah. Sedangkan perawi-perawi yang lain tsiggah."-]]

والنوع الثاني
Kedua,
شكوى المبتلي بلسان الحال أو المقال
Keluhan seseorang yang sedang diberi cobaan, baik dengan perbuatan atau pun dengan perkataan. 
فهذه لا تجامع الصبر بل تضادّه وتبطله
Perbuatan ini tidak mungkin bisa bertemu dengan kesabaran. Bahkan keduanya saling bertentangan, saling membatalkan.

وساحة العافية أوسع للعبد من ساحة الصبر، كما قال النبي ﷺ
Selanjutnya, koridor kesejahteraan lebih luas daripada koridor sabar. Sebagaimana sabda Nabi 
إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ غَضَبٌ عَلَيَّ فَلَا أُبَالِي وَلَكِنْ عَافِيَتُكَ هِيَ أُوسِع لي
Jika kemurkaanMu tidak menimpaku, sungguh aku sudah tidak peduli dengan semuanya. Hanya saja kesejahteraan dari-Mu terasa lebih lapang bagiku.
[[-Hadits dhaif merupakan kelanjutan dan hadits sebelumnya]]
ولا يناقض هذا قوله (۱) 
Sabda Rasul ini tidaklah bertentangan dengan sabdanya yang lain,
وَمَا أَعْطَى أَحَدٌ عطائًاخَيْرًا وَأَوْسِعَ مِنَ الصَّبْرِ
Dan tidaklah seseorang itu diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada sabar.- 
[[Hr. Bukhary Az-Zanin / 335 dan Muslim, Ar-Zaan V/144 dari Abu Sad Khudry-]]
فإن هذا بعد نزول البلاء
Cara mendudukkan kedua hadits di atas adalah sebagai berikut. Hadits sabar ini untuk sesudah datangnya musibah.
فساحة الصبر أوسع الساحات، أما قبل نزوله فساحة العافية أوسع
Ketika itu, koridor sabar adalah koridor yang paling luas. Sedangkan sebelum datangnya musibah, kesejahteraan adalah yang paling luas.

والنفس مَطِيَةُ العبد التي يسير عليها إلى الجنة أو النار
Nafsu (diri) adalah kereta kencana bagi seorang hamba dalam perjalanannya menuju surga atau neraka.
والصبر لها بمنزلة الخطام والزمام للمطية
Sabar adalah tali kekang dari kereta itu.
فإن لم يكن للمطية خطامٌ ولا زمامٌ شردت في كل مذهب
Jika kereta tidak dilengkapi tali kekang, tentulah ia akan berjalan tanpa kendali, meluncur ke mana saja.

وحُفِظَ مِن خُطَبِ الحجّاج
Di antara pidato Hajjaj adalah yang berbunyi,
إقرعوا هذه النفوسَ فإنها طلعة إلى كل سُوْءِ
Tegurlah nafsu-nafsu itu! Sesungguhnya mereka selalu cenderung kepada setiap keburukan.
فرحم الله امرءاً جعل لنفسه خطاماً وزماماً
Telah mendapat rahmat dari Allah, seseorang yang mencarikan pengekang dan pengendali bagi nafsunya.
فقادها بخطامها إلى طاعة الله
Dengan pengendali itu, ia menuju ketaatan kepada Allah
وصرفها بزمامها عن معاصي الله
Dan dengan pengekang ia terhindar dari bermaksiat kepada Allah.
فإنَّ الصبرَ عن محارمِ الله أيَسْرُ من الصبر على عذابه
Sebenarnya, bersabar terhadap hal-hal diharamkan oleh Allah itu lebih mudah daripada bersabar terhadap adzabNya.
والنفس لها قوتان
Nafsu itu mempunyai dua kekuatan;
قوة الإقدام وقوة الإحجام
kekuatan untuk yang maju dan kekuatan untuk bertahan.

فحقيقة الصبر أن يجعل قوة الإقدام مصروفة إلى ما ينفعه
Hakikat sabar adalah mengarahkan kekuatan untuk maju kepada hal-hal bermanfaat
وقوة الإحجام إمساكاً عما يضره
dan mengarahkan kekuatan untuk bertahan menghindari kepada  hal-hal yang mendatangkan mudharat...
ومن الناس من يصبر على قيامِ الليل ومشقةِ الصيام
Di antara manusia ada yang mampu bersabar dalam qiyamulـlail dan beratnya puasa,
ولا يصبر على نظرة محرمة ومنهم من يصبر على النظر والإلتفات إلى الصور
tetapi tidak mampu bersabar dalam menjaga pandangan terhadap yang diharamkan oleh Allah.
ولا صبر له على الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر والجهاد
Ada juga yang mampu bersabar dalam menjaga pandangan tetapi tidak mampu bersabar dalam hal amar ma'ruf nahi munkar dan jihad.
وقيل : الصبر شجاعة النفس
Dikatakan pula, sabar adalah keberanian nafsu (diri/jiwa).
ومن ها هنا أخذ القائل قوله : الشجاعة صبر ساعة
Dari sinilah, dikatakan bahwa, keberanian itu adalah kesabaran sesaat.
والصبر والجذع ضِدّان، كما أخبر سبحانه وتعالى
Sabar dan keluh-kesah adalah dua hal yang berlawanan.
عن أهل النار
Seperti difirmankan oleh Allah kepada Ahli neraka
سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجْزعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَالَنَا مِن مَحِيصٍ
Sama saja bagi kita, apakah kita berkeluh-kesah atau sabar, tidak ada tempat untuk melarikan diri". Qs. 14 Ibrahim 21

اقسام الصبر بإعتبار متعلقة
Pembagian Sabar

والصبر باعتبار متعلقه ثلاثة أقسام
Ditinjau dari objeknya, sabar itu ada tiga. 
صبر على الأوامر والطاعات حتى يؤديها
Pertama, sabar terhadap perintah, yaitu dengan melaksanakannya. 
وصبر عن المناهي والمخالفات حتى لا يقع فيها
Kedua, sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syari'at, yaitu dengan menjauhinya. 
وصبر على الأقْضِيَة حتى لا يتَسْخطُها
Ketiga, sabar terhadap qadha' (takdir) Allah, yaitu dengan tidak menyesalinya.

وهذه الأقسام هي التي قيل فيها
Ungkapan lain untuk ketiga macam sabar ini,
لابد للعبد من أمر يفعله ونهي يجتنبه، وقدر يصبر عليه
"Seorang hamba itu haruslah memenuhi tiga perkara; mengerjakan perintah, meninggalkan larangan, dan bersabar terhadap takdir."
والصبر أيضاً :نوعان
Dari sisi lain, sabar ada dua;
إختياري واضطراري
Ikhtiyari (dapat diusahakan) dan Idhthirâri (tidak dapat ditolak). 
والإختياري أكمل من الاضطراري
Sabar jenis Ikhtiyari lebih utama dari pada yang Idhthirâri.
فإن الإضطراري يشترك فيه الناس ويتأتى ممن لا يتأتى منه الصبر الاختياري
Sabar Idhthirâri dapat dimiliki oleh semua orang, termasuk yang tidak dapat bersabar ikhtiyâri.
ولذلك كان صبر يوسف عليه السلام عن مطاوعة إمرأة العزيز أعظم من صبره على ما ناله من أخوته لما ألْقَوْه في الجب
Itulah sebabnya sabar Yusuf terhadap godaan istri Al Aziz, lebih besar nilainya daripada kesabaran ketika ia dibuang oleh saudara-saudaranya.
فالإنسان لا يستغني عن الصبر في حال من الأحوال
Demikianlah manusia senantiasa memerlukan kesabaran setiap saat dalam segala kondisi.
لأنه يتقلب بين أمرٍ يجب عليه امتثاله وتنفيذِه
Sebab, manusia itu hidup diantara perintah yang harus ia kerjakan,
ونهيٍ يجب عليه اجتنابه وتركه
larangan yang harus ia jauhi,
وقدرٍ يجري عليه اتفاقاً، ونعمةٍ يجب شكر المنعم بها عليه
takdir yang harus ia terima, dan nikmat yang harus ia syukuri.

واذا كانت هذه الأحوال لا تفارقه ؛ فالصبر لازم له إلى الممات
Karena keempat keadaan ini tidak lepas darinya, maka sabar harus ada padanya sampai mati.
وكل ما يَلْقى العبد في هذه الدار لا يخلو من نوعين
Segala sesuatu yang dihadapi oleh seorang hamba di dunia ini pasti merupakan salah satu dari dua hal
أحدهما يوافق هواه ومراده، والآخر يخالفه
sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsu dan keinginannya atau sebaliknya. 
وهو محتاج إلى الصبر في كلٍ منهما
Ia membutuhkan kesabaran untuk kedua-duanya
أما النوع الموافق لغرضه
Untuk perkara yang sesuai dengan keinginannya 
كالصحة والجاه والمال
seperti kesehatan, kehormatan, dan harta,
فهو أحوج شيء إلى الصبر فيها من وجوه
ia harus bersabar ditinjau dari berbagai sisi. Antara lain:

أحدهما: أن لا يركن إليها، ولا يغتر بها، ولا تحمله على البطر، والفرح المذموم الذي لا يحب الله أهلَه
1. Ia tidak boleh berambisi kepadanya dan tertipu karenanya. Perkara ini juga jangan sampai membuatnya sombong dan angkuh yang dibenci oleh Allah .
 والثاني : أن لا ينهمك في نيلها
2. Tidak boleh serakah dalam mendapatkanya.
والثالث : أن يصبر على أداء حق الله فيها
3. Harus bersabar di dalam menunaikan hak-hak Allah 
sehubungan dengan perkara-perkara itu.
والرابع : أن يصبر عن صرفها من الحرام
4. Ia harus bersabar untuk tidak memanfaatkannya pada perkara-perkara yang diharamkan. 

قال بعض السلف : البلاء يصبر عليه المؤمن والكافر، ولا يصبر على العافية إلاّ الصدّيقون
Sebagian salaf berkata, "Terhadap bala' (musibah), orang mukmin maupun kafir bisa bersabar. Tetapi terhadap kesejahteraan, hanya orang-orang shiddiq saja yang mampu bersabar."
وقال عبد الرحمن بن عوفك، أُبتلينا بالضرّاء فصبرنا، وابتلينا بالسرّاء فلم نصبر !!؛
Abdurrahman bin Auf berkata, "Kami telah diuji dengan kesempitan dan kami bisa bersabar. Lalu kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak bisa sabar". 
ولذلك يحذر الله عباده من فتنة المال، والأزواج، والأولاد
Oleh karenanya Allah memperingatkan hamba-hambanya terhadap fitnah harta, istri dan anak-anak.
فقال تعالى
Allah berfirman:
يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهُ
Hai orang-orang yang beriman, jangan sampai anak-anak dan hartamu melalaikanmu dari dzikrullah" Al-Munafiqun 9
أما النوع الثاني المخالف للهوى
Adapun perkara yang tidak sesuai dengan hawa nafsu,
فلا يخلو إما أن يرتبطَ بإختيار العبد كالطاعات والمعاصي ؛
jika tidak berkaitan dengan ikhtiar seorang hamba, seperti ketaatan atau kemaksiatan,
أو لا يرتبط أَوْلُه باختياره كالمصائب
pasti pada mulanya tidak berkaitan dengan ikhtiarnya seperti musibah yang menimpa,
أو يرتبط أوْلُه باختياره ولكن لا اختيار له في إزالته بعد الدخول فيه
atau awalnya berkaitan dengan ikhtiarnya. Tetapi setelah ia masuk ke dalamnya, ia tidak mampu melepaskan diri darinya.
فهاهنا ثلاثة أقسام
Jadi, ada tiga macam :
«القسم الأول»: ما يرتبط باختياره
Pertama, 
Yang berkaitan dengan ikhtiarnya. 
وهو جميع أفعاله التي توصف بكونها طاعة أو معصية
Ini meliputi seluruh aktivitas; bisa berupa ketaatan, bisa pula berupa kemaksiatan.
فأما الطاعة فالعبد محتاج إلى الصبر عليها
Sehubungan dengan ketaatan, seorang hamba membutuhkan kesabaran,
لأن النفس بطبعها تنفر عن كثير من العبودية
karena tabiat manusia cenderung menjauhi berbagai bentuk ibadah.
أما في الصلاة فلما فيها من الكسل وإيثار الراحة
Misalnya di dalam shalat. Ada rasa malas dan lebih mengutamakan rehat.
لا سيما إذا اتفق مع ذلك قسوة القلب، ورين الذنب، والميل إلى الشهوات ومُخالطة أهل الغفلة
Belum lagi jika ditambah dengan kerasnya hati, kotornya dosa, kecenderungan kepada syahwat, dan berteman dengan orang-orang yang lalai.
وأما الزكاة فلما في طبع النفس من الشح والبخل
Misal yang lain, di dalam zakat ada sifat bakhil dan kikir di dalam diri.
وكذلك الحج والجهاد للأمرين جميعاً. ويحتاج العبد إلى الصبر في ثلاثة أحوال
Begitu pula dengan haji dan jihad. Demikianlah, seorang hamba membutuhkan kesabaran pada tiga keadaan; 
[[-sebelum berbuat taat, selama berbuat, dan seusai berbuat suatu kebajikan-]]

قبل الشروع في الطاعة ؛ وذلك بتصحيح النية، والإخلاص في الطاعة
Sabar sebelum berbuat kebajikan, adalah dengan meluruskan niat dan ikhlas di dalamnya.
وحين الشروع في الطاعة ؛ وذلك بالصبر على دواعي التقصير والتفريط
Sabar selama berbuat kebajikan, adalah dengan berusaha menjauhi faktor-faktor yang mendorong taqshir (berbuat baik semaunya sendiri) atau pun tafrith (berbuat baik dengan dilebih-lebihkan). 
واستصحاب النية ولا يعطله قيام الجوارح بالعبودية عن حضور قلبه بين يديه سبحانه
Juga mengusahakan agar niat selalu ada sepanjang amal, dan menghadirkan hati selama anggota badan bergerak beribadah kepada Allah.
والثالثة بعد الفراغ من الطاعة ؛
Yang ke tiga, sabar setelah berbuat kebajikan
وذلك بالصبر على ما يبطلها
yaitu dengan bersabar terhadap hal-hal yang dapat membatalkan perbuatannya,
فليس الشأن في الإتيان بالطاعة إنما الشأن في حِفْظِها مما يبطلها
Persoalannya bukan pada melakukan ketaatan, melainkan pada menjaganya, yang membatalkannya.
فيصبر عن رؤيتها والعُجْبِ بها والتكبرِ
Juga bersabar untuk tetap menjaganya sebagai amal yang tersembunyi, dan tetap tidak menampakkannya, seperti riyâ', 'ujub, dan takabbur.

وكذلك يصبر عن نقلها من ديوان السر إلى ديوان العلانية، فإن العبد يعمل العمل سراً بينه وبين الله سبحانه؛ فيُكْتَب في ديوان السر؛
Sungguh, jika seorang hamba sabar mengerjakan suatu amal tersembunyi yang hanya diketahui oleh dirinya dan Allah, niscaya akan ditulis dalam catatan rahasia. 
فإن تحدث به نقل من ديوان السر إلى ديوان العلانية
Lalu jika ia ceritakan dipindahkanlah dari catatan tersembunyi ke catatan amal terang-terangan
فلا يظن أن بساط الصبر انطوى بالفراغ من العمل
Jadi, jangan disangka setelah selesai mengerjakan suatu amal itu, selesai juga kewajiban sabar terhadapnya.
أما الصبر عن المعاصي
Sabar terhadap kemaksiatan itu telah jelas.
فأمره ظاهر وأعظم ما يعين عليه قطع المُألوفات ومفارقة
Diantara hal yang membantu seseorang dalam meraihnya, adalah dengan memutuskan hubungan dengan hal-hal yang disenangi (oleh hawa nafsu) dan meninggalkan
الأعوان عليها في المجالسة والمحادثة
siapa saja yang selama ini mendorongnya untuk itu, baik majlisnya atau pun pembicaraan dengannya.
القسم الثاني
Kedua
ما لا يدخل تحت الإختيار
Sabar yang tidak termasuk ruang lingkup ikhtiar,
وليس للعبد حيلة في دفعه كالمصائب
dan tidak ada daya bagi hamba untuk menolaknya. Seperti datangnya musibah,
وهي إما أن تكون مما لا صنع لآدميُّ فيه كالموت والمرض
baik yang bukan merupakan usaha manusia seperti kematian, dan sakit, 
والثاني : ما أصابه من جهة آدمي كالسبّ والضرب
atau pun yang merupakan usaha manusia-seperti celaan dan pukulan.
فالنوع الأول : للعبد فيه أربعة مقامات
Sehubungan dengan yang pertama, ada empat macam tingkatan manusia dalam menghadapinya, Yaitu

مقام العجز، وهو الجذع والشكوى
a. Sikap lemah, cepat berkeluh kesah.
والثاني : مقام الصبر
b. Sikap sabar.
والثالث : مقام الرضى
c. Sikap ridha.
والرابع : مقام الشكر وهو بأن يشهد البليةَ نعمةً فيشكر المبتلي عليها
d. Sikap syukur. Yaitu dengan memandang sebuah ujian sebagai suatu nikmat, sehingga orang yang diuji pantas mensyukurinya.

وما أصابه من جهة الناس فله فيه هذه المقامات مضافاً إليها أربعةٌ أُخَر
Sedangkan sehubungan dengan yang menimpanya karena perlakuan manusia, juga ada empat sikap. 
Yaitu:
 الأول: مقام العفو
a. Sikap memaafkan.
الثاني: مقـام ســلامـــة الصدر من إرادة التشفّي
b. Sikap melapangkan dada dari keinginan untuk memba- lasnya.
الثالث : مقام القَدر
c. Sikap menganggapnya sebagai taqdir.
الرابع : مقام الإحسان إلى المسيء
d. Sikap berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepadanya.

القسم الثالث ما يكون وروده باختياره
Ketiga, 
sabar terhadap perkara yang muncul karena ikhtiarnya,
فإذا تمكن منه لم يكن له اختيار، ولا حيلة في دفعه
tetapi belakangan ia tidak mampu lagi menghindarinya (tidak ada lagi unsur ikhtiar).

الأخبار الواردة في فضيلة الصبر
∷ Harga Sebuah Kesabaran

في صحيح مسلم : عن أم سلمة قالت: سمعت رسول الله ﷺ يقول
Ummu Salamah berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصيبُه مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ
Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah-yang artinya- 
إِنَّا اللَّهِ وَإِنْ إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepadaNyalah kita akan kembali.
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصيبَنِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا منها إلا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Ya Allah berikanlah pahala kepadaku atas musibah ini, dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya", kecuali Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik darinya".
قالت: فلما مات أبو سلمة قلتُ
Maka ketika Abu Salamah wafat, aku bergumam,
أي المسلمين خيرٌ من أبي سلمة
Siapa muslimin yang lebih baik dari Abu Salamah
أول بَيت هاجر إلى رسول الله ﷺ ثم إني قلتها فأخلف الله لي رسول الله
sebuah keluarga yang pertama kali berhijrah kepada Rasulullah?" Tetapi, aku lalu mengucapkan doa tersebut. Dan Allah pun menggantikannya dengan Rasulullah.
Hr. Muslim Al Jandiz, 1/220

من حديث أبي هريرة قال رسول الله ﷺ
Dari hadist Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
يَقُولُ عَزَّ وَجَلٌ مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاء إِذَا قَبِضْتُ صفيّه مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلَّا الْجَنَّةُ
"Allah berfirman, "Tidak ada pahala yang Kusediakan -bagi seorang hamba-Ku yang beriman, yang jika aku ambil kekasihnya (suami atau istrinya) dari penduduk dunia lalu la ikhlas di dalamnya selain surga."
Hr. Al-Bukhari, dalam Ar-Raqaiq X1/241
وفي الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت قال رسول الله
Dari Aisyah berkata Rasulullah bersabda,
 مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُؤْمِنَ إِلَّا كَفَرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشوكة يشاكها
Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin pastilah Allah menjadikannya sebagai kaffarah (atas dosanya) sampai-sampai duri yang menusuknya.

وفي المسند من حديث أبي هريرة رضي الله عنه
Didalam Musnad Ahmad, dari Abu Hurairah meriwayatkan,
لَا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوِ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي ولده حتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Ujian akan terus datang kepada seorang mukmin atau mukminah mengenai jasadnya, hartanya, dan anaknya sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa. 
Hr. Ahmad dalam Musnad 11/ 287, At-Tirmidziy dalam Ar-Zuhd VII/0

وفي صحيح البخاري من حديث خباب بن الأرث قال
Dalam Shahih Bukhari, dari Hadist Khabbab bin Al-Arts berkata,
شكونا إلى رسول الله - وهو متوسد ببردة له في ظل الكعبة
Kami pernah mengadu kepada Rasulullah ketika beliau tengah bersandar pada mantel beliau di bawah naungan Ka'bah.
فقلنا: ألا تستنصرلنا، ألا تدعو لنا
Kami berkata, "Mengapa engkau tidak meminta tolong kepada Allah dan berdoa untuk kita?"
فقال قد كان من قبلكم يؤخذ الرجل
Di antara orang-orang sebelum kalian,
فيحفر له من الأرض
ada yang digalikan sebuah lubang untuknya.
فيجعل فيها فيجاء بالمنشار فيوضع على رأسه فيجعل نصفين
Ia dimasukkan ke dalamnya, didatangkan sebuah gergaji lalu diletakkan di atas kepalanya, dan ia pun dibelah menjadi dua.
ويمشط بأمشاط الجديد من دون لحمه وعظمه؛
Ada juga yang disisir dengan sisir besi sampai mengelupas kulit dan dagingnya.
ما يصدًه ذلك عن دينه
Tetapi semua itu tidak menghalangi mereka dari dien mereka.
والله ليتمنّ الله هذا الأمر
Demi Allah, Dia benar-benar akan menganugerahi urusan ini (risalah),
حتى يسير الراكب من صنعاء إلى حضرموت لا يخاف إلا الله
sampai nanti akan ada seorang pengendara yang berjalan dari Shan'a ke Hadramaut tidak takut kecuali kepada Allah.
والذئبَ على غنمه، ولكنكم تستعجلون
Dia hanya khawatir akan adanya seekor serigala yang dapat menerkam kambingnya. Namun kalian tergesa- gesa.
Hr. Al-Bukhari dalam Al Ikrah XII/315 dan Manaqib Al-Anshar VI/164

الآثار: قال بعض السلف
Sebagian Salaf berkata,
لولا مصائب الدنيا لوردنا الآخرة من المفاليسن
Kalaulah bukan karena musibah yang menimpa pastilah kita memasuki negeri akhirat sebagai orang-orang yang pailit.
قال سفيان بن عيينة في قوله تعالى
Sufyan bin Uyainah menjelaskan, Sehubungan dengan firman Allah 
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يوقنون
Dan diantara mereka Kami jadikan pemimpin-pemimpin yang menjadikan perintah Kami sebagai petunjuk. Yaitu ketika mereka sabar dan yakin kepada ayat-ayat Kami. As-Sajadah : 24

لما أخذوا برأس الأمر جعلناهم رؤساءَ
Maksudnya ketika mereka mengusahakan perkara yang prinsip, mereka dijadikan sebagai para pemimpin.
ولمّا أرادوا قطع رِجْلٌ عروة بن الزبير
Ketika orang-orang hendak memotong kaki 'Urwah bin Zubeir (karena suatu penyakit,)
قالوا له
mereka berkata,
لو سقيناك شيئاً كيلا تشعر بالوَجْعِ
Maukah kamu, sekiranya kami meminumkan sesuatu sehingga kamu tidak merasakan sakitnya?
فقال: إنما ابتلاني، لیری صبري أفأعارض أمرها
Urwah menjawab, Hanyasanya Allah mengujiku untuk melihat kesabaranku. Haruskah aku menyelisihi keputusanNya?".

قال عمر بن عبد العزيز
Umar bin Abdul Aziz berkata,
ما أنعم الله على عبد نعمةً
Tidaklah Allah menganugerahkan suatu nikmat kepada seorang hamba,
فانتزعها منه فعاض مكانها الصبر إلا كان ما عوضه خيراً مما انتزعه
lalu Dia mencabutnya dan sang hamba pun bersabar atasnya, kecuali Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik".
ومَرِضُ أبو بكر الصديق فعادوه فقالوا
Suatu ketika Abu Bakar sakit. Orang-orang yang membesuknya berkata,
ألا ندعو لك الطبيب
Bagaimana jika kami panggilkan seorang tabib?"
فقال: «قد رآني الطبيب
la menjawab, "Aku sudah diperiksa oleh "Tabib".
قالوا فأيُّ شيءٍ، قال لك؟
Orang-orang bertanya, "Apa katanya?"
 فقال: قال: إني فعّالُ لما أريد
"Sesungguhnya Aku Maha Berbuat atas apa yang Aku kehendaki, jawabnya" kata Abu Bakar. 

(Tabib yang dimaksud Abu Bakar adalah Allah)

 وروى أن سعيد بن جبير قال
Diriwayatkan Sa'id bin Jubeir berkata,
«الصبر اعتراف العبد الله بما أصابه منه واحتسابه عند الله
Sabar adalah pengakuan seorang hamba kepada Allah bahwa sesuatu yang menimpanya berasal dariNya,
ورجاء ثوابه، وقد يجذع العبد
lalu la ikhlas karenanya dan mengharapkan pahala dariNya.
وهو يتجلّد لا يرى منه إلاّ الصبر
Adalah seseorang yang ditahan tidak diberi makan dan dicambuk, namun tidak tampak padanya selain kesabaran".
 فقوله اعتراف العبد الله بما أصابه منه كأنه تفسير لقوله «إنا لله
Kalimat "pengakuan seorang hamba kepada Allah bahwa sesuatu yang menimpanya berasal dariNya seolah-olah tafsir dari ayat Inna lillahi.

فيعترف أنه ملك الله يتصرف فيه مالكه بما يريد
Artinya mengakui bahwa ia adalah milik Allah sehingga Allah berhak untuk mengaturnya sekehendaknya.
وراجِياً به ما عند الله كأنه تفسير لقوله وإنا إليه راجعون
Adapun kalimat "mengharapkan pahala dariNya seolah-olah tafsir dari wa inna ilayhi raji'ûn.
أي نردّ إليه فيجزينا على صبرنا، ولا يضيع اجر المصيبة
Artinya. "Kami akan dikembalikan kepadaNya sehingga Dia memberikan pahala kepada kami atas kesabaran kami dan tidak menyla-nyiakan pahala musibah itu".



Sumber:

تزكية النفوس وتربيتها كما يقرره علماء السلف

Tazkiyatun Nafs konsep pensucian jiwa menurut ulama' salaf


Ibnu Qayyim Aljauziah

Ibnu Rajab Al Hambali

Imam Alghazali


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat


#sabar

Tidak ada komentar: