16 Oktober 2023

Mempersiapkan mati Husnul Khotimah - 02 - Hadzihi Akhlaquna

 02 Mempersiapkan mati Husnul Khotimah 


"Apabila tidak ingin berjihad dan bersedekah, maka mengapa kamu ingin masuk surga?"


الموت قدر محتوم على كل مخلوق

Kematian adalah ketetapan yang telah ditentukan bagi setiap makhluk.

والشهادة أسمى صور الموت يصطفي الله لها من يشاء

Mati syahid adalah bentuk kematian yang paling mulia yang telah dipilihkan Allah bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.

والمؤمن مأمور على كل حال بالاستعداد للموت

Setiap mukmin telah diperintahkan untuk bersiap-siap meng-hadapi kematian.

فمن كانت أمنيته الشهادة

Barangsiapa yang mengharapkan mati syahid,

كان أولى بالاستعداد، وأحرى بالتطلع لاصطفاء الله له 

maka ia harus lebih mempersiapkan diri dan lebih rajin menyambutnya agar Allah memilihnya sebagai salah satu dari para syuhada.

ولقد صدقت فراسة كثيرين في إخوان لهم توقعوا لهم الشهادة

 Telah banyak firasat orang-orang tentang sahabat-sahabatnya. Mereka memperkirakan bahwa sahabatnya itu akan mendapatkan syahid.

لمظاهر من سمت الصلاح بدت عليهم

Hal itu terlihat dari tanda-tanda kemuliaan yang tampak pada diri mereka.

فقيل فيهم بالتوقع ما قِيل في طلحة بالوحي الصادق

Di antara yang diperkirakan akan mendapat syahid adalah Thalhah r.a. yang telah dikabarkan oleh wahyu,

شهيد يمشي على وجه الأرض ـ

"Ia adalah seorang syahid yang berjalan di atas muka bumi."

وفي رواية

Dalam riwayat lain, 

هَذَا مَمَنْ قَضَى نَحْبَهُ

"Inilah orang yang telah ditentukan qadhanya sebab Kami mencintainya." 

Sunan Ibnu Majah 102 - 103

فكيف نستعد للشهادة ونتهيا لها لنكون من أهلها حقاً ؟

Bagaimana kita mempersiapkan diri dan bersiaga untuk kematian tersebut agar kita benar-benar termasuk ahlinya?

لعلّ الله يرزقنا الشهادة في صورة من صورها

Semoga Allah memberi kita rezeki mati syahid dalam salah satu bentuknya. 

أول العُدة للشهادة : التوبة الصادقة

Persiapan pertama untuk mati syahid adalah tobat yang benar.

وقد ورد في الحديث

Dalam suatu hadits disebutkan, 

يضحك الله إلى رجلين يقتل أحدهما الآخر يدخلان الجنة؛ يقاتل هذا في سبيل الله فيقتل ثم يتوب الله على القاتل فيُستشهد (۲)

"Allah tersenyum pada dua orang laki-laki yang salah satunya telah membunuh lainnya, namun keduanya masuk surga. Yang terbunuh itu sedang berjuang di jalan Allah kemudian ia terbunuh. Adapun yang lainnya (si pembunuh), ia telah diampuni oleh Allah (karena bertobat) lalu ia berjuang dan terbunuh juga." Hr. Imam Bukhari 2827

فليس غريباً أن ينال الشهادة

Bukan suatu hal yang aneh apabila seseorang mendapatkan mati syahid,

من كان له ماض جاهلي تاب منه

walau ia mempunyai latar belakang yang (sesat), namun setelah itu ia bertobat.

وقد رؤيت نماذج معاصرة من صدق جهاد حديثي الهداية

Telah banyak diriwayatkan contoh orang-orang yang baru masuk Islam dan sungguh-sungguh dalam berjihad.

وقد ذهب بعض الصحابة إلى غزوة أحد بعد ليلة من شرب الخمر

Sebagian sahabat ada yang pergi ke medan Perang Uhud, padahal pada malam harinya mereka minum arak,

اصطبح ناس الخمر يوم أحد ثم قتلوا شهداء

"Mereka telah minum arak hingga subuh pada hari Uhud kemudian mereka terbunuh, mati syahid." Hr. Imam Bukhari 2815

وذلك قبل تحريم الخمر 

Hal itu terjadi sebelum arak diharamkan.

وحتى الذين شربوها بعد تحريمها في قرون الخير

Walaupun ada di antara mereka yang masih meminumnya setelah diharamkannya,

فإنها لم تكن تمنعهم من البحث عن الشهادة لعلها تكفر عنهم ما بدر منهم

tapi hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan syahid, dengan harapan agar dosa-dosa yang telah diperbuatnya dapat terhapus.

ولابد في الاستعداد للموت في سبيل الله أن يستتبع التوبةَ إصلاحُ العمل

Dalam persiapan menyongsong kematian di jalan Allah, tobat harus diikuti oleh perbaikan dengan cara beramal.

وقد كان ابن عمر يقول

Ibnu Umar r.a. telah berkata,

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنتَظِرُ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرُ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صحتِكَ لِمَرَضِكَ, وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

"Apabila sore tiba, janganlah kalian menunggu pagi, dan apabila pagi tiba, janganlah kalian menunggu sore. Gunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu." 

Hr. Imam Bukhari 6416


يقول ابن حجر في شرح الحديث

Ibnu Hajar berkata dalam menerangkan hadits ini,

أي اعمل ما تلقى نفعه بعد موتك

"Lakukanlah suatu perbuatan yang dapat memberimu manfaat setelah kematianmu.

وبادر أيام صحتك بالعمل الصالح

Perbanyaklah waktu sehatmu dengan melakukan amal baik

فإن المرض قد يطرأ فيمنع من العمل

karena penyakit akan datang dengan tiba-tiba sehingga kamu tidak bisa melakukan kebaikan.


فيُخشى على من فرَّط في ذلك 

Karena itu, orang yang lupa akan hal itu dikhawatirkan akan menghadapi hari Kiamat tanpa bekal kebaikan." 

Fathul bari 11/235 Hadist 6416

أن يصل إلى المعاد بغير زاد كما جاء في تعليل النهي عن تمني الموت

Juga disebutkan dalam hadits lain yang menerangkan alasan larangan mengharapkan kematian. 

قوله ﷺ لا يتمنى أحدكم الموت إما محسناً فلعله يزداد، وإما مسيئاً فلعله يستعتِب

Sabdanya, "Janganlah kalian mengharapkan kematian dalam keadaan baik karena mungkin saja dia akan menambah kebaikannya, atau dalam kondisi penuh dosa karena mungkin saja dia memohon pada Allah untuk diangkat dosa-dosanya (isti'tab)." Hr. Imam Bukhari 7235

وقوله : يستعتب أي يسترضي الله بالإقلاع والاستغفار

Kata 'Diangkat dosa-dosanya berarti meminta ridha Allah dengan berhenti (melakukan dosa) dan memohon ampun (istigfar).

والاستعتاب طلب الإعتاب، والهمزة للإزالة أي يطلب إزالة العتاب

Diangkat dosa-dosanya (isti' tab) berarti minta dihilangkan, karena huruf hamzah (dalam kata isti'tab) adalah untuk menghilangkan atau minta dihilangkan dosanya.

وفي بيان توفيق الله للعبد إلى حسن الخاتمة 

Adapun penjelasan tentang petunjuk Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar ia mendapatkan husnul khatimah (akhir yang baik),

يقول رسول ﷺ : «إذا أراد الله بعبد خيراً استعمله

dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda, "Apabila Allah menginginkan seorang hamba-Nya mendapatkan kebaikan maka Allah mem- berikannya."

قالوا: وكيف يستعمله؟ قال: يوفقه لعمل صالح قبل موته 

Para sahabat bertanya, "Bagaimana Allah mem- berikannya?" Rasulullah menjawab, "Allah akan memudahkannya untuk melakukan amal kebaikan sebelum ia mati." Hr. Imam Attirmidzi Jami'ul Ushul 7588

وإن الإكثار من ذكر الموت والحساب ليجدد الدافع لإصلاح العمل

Sesungguhnya, banyak mengingat mati dan hisab (hari perhitungan) akan memberikan motivasi untuk terus memperbaiki amal.

ولعلّ الله يستعملنا في طاعته، ويحسن خاتمتنا

Dan, semoga Allah memberi kita nikmat berada dalam ketaatan kepada- Nya dan memberi kita hidup dengan akhir yang baik.


لا يثبت لامرئ صدق سعيه للشهادة بغير التضحية؛ 

Ketulusan usaha seseorang untuk mendapatkan syahadah (mati syahid) tidak akan terbukti tanpa ada pengorbanan, 

لأن الجهاد يكون بالنفس والمال

karena berjihad harus dilakukan dengan jiwa dan harta.

وكلاهما يحتاج إلى جود وتضحية

Keduanya dapat dilakukan dengan mendermakan harta dan mengorbankan jiwa.

فمن لم يعدّ نفسه ليقدم ويعطي فكيف يحلم بالجنة ؟! 

Jika tidak siap untuk berkorban dan berderma, maka bagaimana ia akan mendapatkan surga?

ور‌َدَ عن بشير بن الخصاصية أنه جاء المبايعة النبي ﷺ

Basyir bin Khashashah telah datang kepada Rasulullah untuk membaiatnya. 

فأراد أن يَستعفي من الالتزام بشرطين من شروط البيعة

Ia minta dibebaskan dari dua kewajiban yang merupakan syarat baiatnya.

فقال : أما اثنتان فوالله ما أطيقهما : الجهاد والصدقة

Ia berkata, "Aku tidak mampu memenuhi dua syarat itu: jihad dan sedekah.

فإنهم زعموا أنه من ولّى الدّبر فقد باء بغضب من الله

Mereka mengatakan bahwa barangsiapa yang melarikan diri dari medan perang, berarti ia telah membuat Allah marah.

فاخاف إن حضرت تلك جشعت نفسي وكرهت الموت

Aku takut apabila pergi ke medan perang, diriku akan gemetar karena takut mati.

والصدقة، فو الله ما لي إلا غُنيمة

Adapun masalah sedekah, demi Allah, aku tidak mempunyai apa-apa kecuali ghanimah (pampasan perang)

وعشر ذود هنّ رِسلُ أهلي وحمولتهم

dan pembagian hasil tanah yang digunakan untuk membiayai kehidupan keluarga dan tranportasinya.

فعلل خوفه من الجهاد بالخوف من وقوعه في كبيرة الفرار

Dia mengungkapkan alasannya tidak ingin ikut berperang karena ia takut melarikan diri.

وعلل خوفه من الصدقة بقلة ما يملكه

Sedangkan alasannya tidak ingin bersedekah karena harta yang dimilikinya sedikit.

فقبض رسول الله ﷺ يده، ثم حرّكها وقال : فلا جهاد ولا صدقة، فلم تدخل الجنة ؟

Mengetahui hal itu Rasulullah saw. memegang tangannya dan menggerakkannya kemudian bersabda, "Apabila engkau tidak ingin berjihad dan bersedekah, mengapa engkau berharap dapat masuk surga?"

إذاً، يقول الصحابي : فبايعت عليهن كلهن

Sahabat tersebut berkata, "Aku membaiatnya dengan semua syaratnya.

Musnad Ahmad 5/224

فالمسألة جدّ ولا تحتمل المساومة ولا التنازل

Masalah ini adalah masalah yang serius. Tidak dapat ditawar-tawar dan tidak boleh ditinggalkan.


ولا تضحية بغير جرأة

Tidaklah disebut pengorbanan jika tanpa ada keberanian.

ولذلك عُدّ من الشهداء من قُتل دون دمه، أو عرضه أو ماله، كما في الحديث

Oleh karena itu, orang yang mati untuk membela jiwanya, ke- hormatannya, dan hartanya, termasuk orang yang mati syahid sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,

مَنْ قَتَلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

"Barangsiapa yang mati karena membela hartanya, maka ia mati syahid"

Hr. Imam Bukhari 480

لتبقى روح رفض الظلم 

Berita gembira itu disampaikan agar setiap orang bersemangat dalam menolak kezaliman,

ومقاومته حية في النفوس 

sehingga perlawanannya senantiasa hidup dan dikenang dalam ingatan manusia.

فإن لم يُرزق صاحبها الشهادة لم يفته أجرها بإذن الله

Namun, apabila ia tidak diberi nikmat mati syahid (dalam pembelaan), maka ia akan tetap mendapat pahala, dengan izin Allah.

ثم كيف تحمل اسم المجاهد بغير بذل الجهد ؟ 

Dengan demikian, bagaimana mungkin seseorang dapat menyandang gelar mujahid (pejuang) jika ia tidak ingin berkorban?

إذ أن الجهاد بذل أكبر الطاقة وأقصى الجهد وغاية الوسع في نُصرة الإسلام

Padahal, jihad itu adalah mengerahkan segenap kemampuan dan usaha yang maksimal dalam membela Islam.

ويمثل هذا المعنى حديث ابن ماجه

Hal itu diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah,

خير معايش الناس لهم : رجل ممسك بعنان فرسه في سبيل الله

"Kehidupan manusia yang paling baik adalah bagi mereka; orang yang memegang tali kendali kuda di jalan Allah.

ويطير على متنه كلما سمع هيعة أو فزعة طار عليه إليها، يبتغي الموت أو القتل مظانَّه .. (٢)

Ia naik di atas punggungnya. Setiap mendengar panggilan atau teriakan, ia menuju ke tempat tersebut dengan cepat untuk mencari syahid atau tempat kematiannya..." 

Hr. Ibnu Majah 

وصورة أخرى للمجاهد الجادّ في طلب الشهادة من غَزْوَة خَيْبَر

Contoh lain dari seorang mujahid yang sungguh-sungguh

dalam mencari syahadah adalah kasus di Perang Khaibar,

حيث قُتل عامر بن الأكوع - خطأً بارتداد سيفه على ركبته

ketika Amir bin Akwa terbunuh tanpa sengaja oleh pedangnya sendiri yang membalik pada lehernya.

فقال بعض الصحابة : ( حبط عمله ) لظنّهم أنّه قتل نفسه

Sebagian sahabat mengatakan, "Musnahlah amalan-amalannya," karena mereka mengira bahwa ia telah bunuh diri.

 فذهب أخوه، سلمة بن الأكوع يسأل رسول الله ﷺ

Mendengar hal tersebut, saudaranya, Salmah bin Akwa' menanyakan hal itu kepada Rasulullah

فقال رسول الله ﷺ «إن له لاجرين وجمع بين أصبعيه

Beliau menjawab, "Sesungguhnya, ia memperoleh dua pahala. Beliau merapatkan kedua jarinya.

إنه لجاهِدٌ مجاهد، قلّ عربيّ مشى بها مثله

Sebab ia adalah orang yang bersungguh-sungguh (jahid) dalam berjuang. Sedikit sekali orang Arab Badui yang seperti ia." Hr. Imam Bukhari 4197

قال ابن دريد : رجل جاهد أي جاد في أموره

Berkata Ibnu Duraid, "Bersungguh-sungguh (jahid) berarti orang yang serius dalam menjalankan pekerjaannya."

وقال ابن التين الجاهد من يرتكب المشقة

Ibnu at-Tin berkata juga, "Bersungguh-sungguh (jahid) berarti orang yang ingin melakukan pekerjaan yang berat."

وكانت شهادة من رسول الله ﷺ على نيله أجر القتل في سبيل الله

Dan, kesaksian Rasulullah  yang menerangkan bahwa ia telah memperoleh pahala karena mati syahid,

وأجر الجدّ والنشاط فيه رغم المشقة

yaitu pahala sebagai usaha yang sungguh-sungguh walaupun menghadapi rintangan yang berat

وهذا شأن المتحفزّين للشهادة

Inilah kondisi orang-orang yang termotivasi untuk mendapatkan syahadah (mati syahid).

وصورة من غزوة أحد

Contoh berikutnya ada pada Perang Uhud.

لأنس بن النضر الذي لم يُكتب له حضور غزوة بَدَر، فعاهد ربه أن يعوِّض ما فاته

Ketika Anas bin an- Nadhar tidak bisa ikut Perang Badar, ia berjanji kepada Allah akan mengganti apa yang telah dilewatkannya,

لئن أشهدني الله مع النبي ﷺ ليرين الله ما أُجِدُّ

"Jika Allah memberiku kesempatan bersama Nabi , maka Allah akan memperlihatkan apa yang aku inginkan dengan sungguh-sungguh."

وحضر غزوة أُحُدْ وتقدّم بسيفه لمّا رأى الناس ينهزمون

Ia telah ikut Perang Uhud dan ketika melihat orang-orang mundur, ia maju dengan pedangnya

وقال لسعد بن معاذ: (اين يا سعد ؟! إنّي لأجد ريح الجنة دون أُحُد، فمضى فقُتِل

dan berkata kepada Sa'ad bin Mu'adz, "Di manakah engkau, wahai Sa'ad? Sungguh aku telah mencium bau surga di Uhud ini." Ia terus berperang hingga terbunuh.


فما عُرف حتى عرفته اخته بشامة أو ببنانه

Tidak ada yang mengenalinya kecuali saudari perempuannya, yaitu Basyamah atau anak-anaknya.

 وبه بضع وثمانون من طعنة وضربة، ورمية بسهم

Ia terluka sebanyak 80 lebih tusukan, pukulan pedang dan lemparan panah. Hr. Imam Bukhari 4048

وفي وصف شدة قتاله في أحد

Dalam menggambarkan kondisinya pada Perang Uhud,

قال سعد بن معاذ فما استطعت يا رسول الله ما صنع ... ودل ذلك على شجاعة مفرطة في أنس بن النضر ؛

Sa'ad bin Mu'adz menceritakannya, "Aku tidak dapat melakukan apa yang telah dilakukannya. Hal itu menunjukkan akan keberanian Anas bin an-Nadhar yang luar biasa.

بحيث إن سعد بن معاذ مع ثباته يوم أحد وكمال شجاعته ما جسر على ما صنع أنس بن النضر

Namun, Sa'ad bin Mu'adz yang tegar dan keberaniannya yang tinggi tetap tidak mampu melakukan apa yang dilakukan olehnya."

Fathul bari 7/355, 4048

فلا تدخر شيئاً من وقتك أو جهدك دون أن تنصر دينك على ثغرة من الثغرات

Oleh karena itu, janganlah engkau simpan waktu dan usahamu tanpa menolong agamamu dalam hal sekecil apa pun,

لتكون من الذين جاهدوا في الله حق جهاده

agar engkau termasuk orang yang benar-benar berjuang di jalan-Nya. 

واستعدوا المقام الشهادة

Dan, bersiaplah untuk mendapatkan derajat sebagai syuhada.

ليس الموت هدفاً لذاته

Kematian bukan tujuan utama.

ولا ابتغاء مظان الموت انتحاراً، ولا تمني الشهادة يأساً من الحياة

Mencari bentuk kematian bukan berarti tindakan bunuh diri, dan mengharapkan mati syahid bukan berarti bersikap putus asa.

كما أنه ليس من الجبن أن تحتمي بِخَنْدَق

Tidak disebut seorang pengecut orang yang berlindung di dalam parit.

ولا من التعلق بالحياة أن تستكمل الأسباب

Dan, orang yang mengharapkan hidup dengan berlindung di dalam parit juga bukan seorang pengecut. Ia adalah orang yang ingin menyempurnakan sebab.

ولا من الجرأة، عدم التحرز من الأخطار

Demikian halnya dengan seorang pemberani. Tidak berarti dia adalah orang yang tidak berhati-hati akan bahaya.

بل إن مزيد يوم في عمر المسلم يزداد فيه طاعة

Tetapi orang mukmin itu, semakin panjang umurnya maka ia semakin taat,

وينكا فيه عدواً، ويغيظ به كافراً

musuhnya semakin tertumpas, dan orang kafir semakin ketakutan.

ولقد عجب الصحابة, رضي الله عنهم من رجلين أسلما معاً

Para sahabat pernah merasa aneh terhadap dua orang laki-laki yang masuk Islam secara bersamaan.

وكان أحدهما أشد اجتهاداً من الآخر، فاستشهد المجتهد، ومات الآخر بعده بسنة

Salah satunya lebih sungguh-sungguh dibandingkan dengan satunya. Laki-laki yang sungguh-sungguh itu mati. Satu tahun kemudian, lelaki yang satunya lagi mati.

فرأى طلحة بن عبيد الله أنّ الثاني دخل الجنّة قبل صاحبه المجتهد، فقال رسول الله ﷺ

Thalhah bin Ubaidillah melihat bahwa orang yang kedua masuk surga lebih dulu dibanding orang yang sungguh-sungguh. Rasulullah bersabda,

من أي ذلك تعجبون؟

"Mengapa engkau merasa aneh?"

فقالوا: يا رسول الله : هذا كان أشد الرجلين اجتهاداً، ثم استشهد ودخل هذا الآخر الجنّة قبله

Mereka menjawab, "Ya Rasulullah, salah satunya sang sungguh-sungguh kemudian ia mati lebih dulu, tetapi mengapa yang satunya ini masuk surga lebih dulu dibanding yang sungguh-sungguh?"

 فقال رسول الله ﷺ : أليس قد مكث هذا بعده سنة ؟

Rasulullah menjawab, "Bukankah ia hidup lebih lama satu tahun dibanding yang sungguh-sungguh?"

قالوا بلى قال : وأدرك رمضان ،فصام وصلّى كذا وكذا من سجدة في السنة ؟ قالوا : بلى، قال رسول الله ﷺ : فما بينهما أبعد مما بين السماء والأرض

Para sahabat menjawab, "Ya." kemudian Rasulullah melanjutkan lagi, "Bukankah ia itu menemukan bulan Ramadhan dan berpuasa, juga melakukan shalat dan bersujud dalam tahun itu?" Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah melanjutkan lagi, "Jarak antara keduanya lebih jauh dibandingkan jarak antara bumi dan langit."

Ibnu Majah 3171/3925

إن المستعد للشهادة حقاً يكون قد وطّن نفسه لما قد يُصيبه من البلاء

Bahwa orang yang sudah siap mati syahid berarti ia telah mempersiapkan dirinya untuk menerima apa saja yang akan terjadi,

وروّض نفسه على الصبر عن الفرار

dan menguatkan dirinya (bersabar) agar tidak lari dari medan perang,

ولو أدى به هذا الصبر إلى الموت

walaupun kesabarannya dapat merenggut nyawa.

يروي البخاري أن نافعاً سُئل على أي شيء بايع الصحابة رسول الله ﷺ ؟ على الموت ؟ قال : لا، بل بايعهم على الصبر

Bukhari meriwayatkan bahwa Nafi ditanya tentang, "Atas apa para sahabat memba'iat Rasulullah ?, Apakah untuk kematian?" Beliau menjawab, "Tidak, tetapi Rasulullah me- merintahkan mereka untuk sabar." Hr. Imam Bukhari 2958

ويليه في صحيح البخاري حديث عن سلمة يثبت البيعة على الموت

Berikut ini ada riwayat shahih dari Bukhari, yaitu hadits yang diriwayatkan dari Salamah yang menetapkan bahwa baiat itu untuk kematian.

فربط ابن حجر بين الروايتين ربطاً لطيفاً؛

Ibnu Hajar menyambungkan dua riwayat tersebut dengan penjelasan yang sederhana.

فقال : ولا تنافي بين قولهم بايعوه على الموت، وعلى عدم الفرار، لأن المراد بالمبايعة الا يفروا ولو ماتوا، وليس المراد أن يقع الموت ولابد

Ia berkata, "Perkataan antara baiat untuk mati dan baiat untuk sabar tidak ada pertentangan karena yang dimaksud dengan baiat adalah jangan lari walaupun sampai mati, dan itu bukan berarti harus mati.

وهو الذي أنكره نافع وعدل إلى قوله : بل بايعهم على الصبر؛

Itulah maksud yang ditolak oleh Nafi dan digantinya dengan perkataan 'Tidak, tetapi Rasulullah memerintahkan mereka untuk sabar,

أي على الثبات، وعدم القرار، سواء أفضى بهم ذلك إلى الموت أم لا

yang berarti tetap sabar dan tidak lari walau mengakibatkan ia mati ataupun tidak."

Fathul bari 6/118, 2958

ويؤكد هذا المعنى أن أبا أمامة رضي الله عنه رجا رسول الله ﷺ ثلاث مرات في مواقف متفرقة

Makna ini diperkuat dengan riwayat bahwa Abi Umamah r.a. telah memohon kepada Rasulullah sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda-beda.

أن يدعو له بالشهادة، فكان رسول الله ﷺ لا يزيد على أن يقول: «اللّهم سلّمهم وغنّمهم (٢)

Ia memohonnya untuk diberi nikmat mati syahid. Rasulullah hanya berdoa, "Ya Allah, selamatkanlah mereka dan jadikanlah mereka orang yang menang." Imam Ahmad 5/248


فالأصل أن حياة المسلم تزيد سواد المسلمين، وتقوي شوكتهم وتغيظ الكفار

Pada dasarnya, nyawa orang Islam akan menambah kuantitas umat Islam, menguatkan keperkasaannya dan membuat orang-orang kafir takut.

ولكنه مع ذلك مهيًا للثبات، مستعد للصبر مهما عظم البلاء

Walaupun demikian, orang Islam siap untuk tegar dan siap untuk bersabar seberat apa pun penderitaannya.


ومثل هذه التربية على الاستعداد للشهادة هي التي تجعل من ينشد الشهادة جريئاً في الحق 

Pendidikan mental untuk siap mati seperti ini menjadikannya sebagai keberanian untuk mati syahid dalam membela kebenaran,

كما في قوله ﷺ

sebagaimana diriwayatkan dalam hadits, 

أَفْضَلُ الْجِهَادَ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَان جَائر

Jihad yang paling baik adalah kata-kata yang adil yang diucapkannya di depan penguasa yang zalim. 

Abu Daud 3650/4344

ويعلّق الغزالي على هذا المعنى فيقول

Imam al-Ghazali mengomentari maksud hadits tersebut,

ولما علم المتصلّبون في الدين أن أفضل الكلام كلمة حق عند سلطان جائر، وأن صاحب ذلك إذا قُتل فهو شهيد - كما : وردت به الاخبار

Ketika orang-orang yang militan dalam agamanya mengetahui bahwa perkataan yang paling baik adalah perkataan adil di hadapan penguasa yang zalim, maka orang yang mengatakan hal itu ia akan mati syahid (sebagaimana disebutkan dalam hadits). 


قدموا على ذلك موطنين أنفسهم على الهلاك و محتملين أنواع العذاب، وصابرين عليه في ذات الله

Mereka mempersiapkan diri untuk menanggung mati dan bersabar atas penderitaan, 

ومحتسبين لما يبذلونه من مهجهم عند الله

serta mengorbankan diri untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah."

Ihya' ulumuddin 2/343

وبغير هذه النفسية تكون الأمة غشاء كغثاء السيل، وتكون نتيجة تلك الغشائية ان الله ينتزع المهابة من قلوب عدوكم ويجعل في قلوبكم الوهن

Tanpa tujuan seperti ini, maka umat Islam bagaikan buih sebagai konsekuensi dari Allah. Yakni, mencabut rasa takut atau wahn pada hati musuh-musuhmu dan menanamkan rasa takut pada hatimu.


ولما سئل رسول الله ﷺ عن الوهن قال : حب الدنيا وكراهية الموت

Ketika Rasulullah bertanya tentang makna takut (wahn), beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." 

Abu Daud 361/4297

وذلك الوهن هو الذي يجعل الأمة تستمرى الذل وترضى بالدنية

Rasa takutlah yang menjadikan umat ini terus berada dalam kehinaan dan rela berada dalam kerendahan dunia.

ثم كيف تكون قاصداً منزلة الشهداء إن لم تكن صادق التوكل على الله ؟!

Bagaimana mungkin engkau ingin mendapatkan derajat kesyahidan, sedangkan engkau tidak sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah?

يروي البخاري عن عائشة في أجر الصابر على الطاعون قوله ﷺ

Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Aisyah r.a. tentang pahala orang yang bersabar atas penyakit tha'un (kusta).

فليس من عبد يقع الطاعون فيمكث في بلده صابراً يعلم أنه لن يصيبه إلا ما كتبه الله له إلا كان له مثل أجر الشهيد

Sabda Rasulullah, Seorang hamba yang tertimpa penyakit thaun kemudian ia tetap tinggal di kampungnya dengan sabar, dan meyakini bahwa apa yang menimpanya itu adalah ketentuan Allah, maka telah dituliskan untuknya pahala orang mati syahid.

Hr. Imam Bukhari 5734

ثم يعلق ابن حجر فيقول

Ibnu Hajar mengomentari hadits ini

صابراً أي غير منزعج ولا قلق. بل مسلّماً لأمر الله، راضياً بقضائه

Sabar berarti tidak berkeluh kesah dan khawatir. Akan tetapi, ia menerima ketentuan Allah dan rela atas ketentuan-Nya.

وهذا قيد في حصول أجر الشهادة لمن يموت بالطاعون

Ini merupakan syarat pertama memperoleh pahala syahid bagi orang yang mati karena menderita penyakit thoun

وقوله يعلم أنه لن يصيبه إلا ما كتب الله له قيد آخر

Adapun yang dimaksud dengan meyakini apa yang menimpanya adalah ketentuan Allah merupakan syarat kedua untuk memperoleh pahala mati syahid."

وملاك الأمر كله في الاستعداد للشهادة الإخلاص وتجريد النية من الشوائب

Inti dari semua ini dalam mempersiapkan diri untuk mendapatkan syahid adalah ikhlas dan membersihkan diri dengan niat dari segala bentuk yang merusaknya.

وتأمل هذه الصورة من غزوة خَيْبَر لرجل يقاتل المشركين

Kita dapat menelaah sebuah fenomena dalam Perang Khaibar, ketika seorang laki-laki berperang melawan orang-orang musyrik.

رجل لا يدع لهم شاذة ولا فاذة إلا اتبعها يضربها بسيفه 

"Ada seorang laki-laki yang tidak pernah lari ataupun bersembunyi dari musuhnya kecuali ia mengikutinya dan membunuhnya dengan pedang."

فقيل: ما أجزأ منا اليوم أُحُد كما أجزأ فلان

Para sahabat berkata, "Tidak ada seorang pun di antara kita yang memperoleh pahala paling banyak pada hari ini selain laki- laki tadi." Hr. Imam Bukhari 4202


فأخبر رسول الله ﷺ أنه في النار ؛ لما يعلم من نِفاقِه

Kemudian, Rasulullah memberi tahu bahwa lelaki itu tempatnya di neraka, karena Rasulullah mengetahui kemunafikannya.

وتبعه صحابي فوجده لم يصبر على جراحه فقتل نفسه

Para sahabat pun mengintainya dan mendapatkan bahwa ia adalah orang yang tidak bersabar atas luka yang dideritanya sehingga ia bunuh diri.

ولذلك جاء في الحديث

Oleh karena itu, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa

إن أكثر شهداء أمتي أصحاب الفرش، وربّ قـتـيـل بين الصفين الله أعلم بنيته

Kebanyakan umatku yang mati syahid adalah orang-orang yang maju ke medan perang, dan berapa banyak pasukan yang terbunuh dari kedua pasukan, namun hanya Allah-lah yang tahu niatnya. Imam Ahmad 1/397


فربما يموت رجل على فراشه ولا يُحرم أجر الشهداء؛ لما يرى الله من صدقه

Mungkin saja seseorang meninggal di atas kasur lalu ia memperoleh pahala mati syahid dikarenakan Allah melihat kejujuran niatnya.

وربما يُحمل رجل مضرّج بدمائه من أرض المعركة، وهو عند الله من الخاسرين؛

Dan mungkin saja seseorang dibawa dari medan perang dengan badan yang berlumuran darah, tetapi ia termasuk orang yang rugi dalam pandangan Allah

لما شاب نيته من عُجب، أو فخر، أو عصبية، أو حب سمعه

dikarenakan mempunyai niat 'ujub (ingin dipandang), sombong, fanatik, dan suka membicarakan kebaikannya.

وقد وردت في ذلك أحاديث كثيرة منها قوله ﷺ في صحیح مسلم

Dalam hal ini, telah banyak hadits menceritakannya. Salah satunya adalah sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

من طلب الشهادة صادقاً أعطيها ولو لم تصبه

"Barangsiapa yang mencari mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan memberinya, walaupun ia tidak mati di medan perang." Imam Muslim 1908

وأخرجه الحاكم بلفظ : من سأل القتل في سبيل الله صادقاً ثم مات أعطاه الله أجر شهيد

Imam Hakim meriwayatkan juga dengan kalimat yang sama, "Barangsiapa yang meminta mati sayhid di jalan Allah dengan sungguh- sungguh kemudian ia mati, maka Allah akan memberinya pahala syahid."

وفي رواية أخرى للحاكم : من سأل الله الشهادة بصدق بلغه الله منازل الشهداء وإن مات على فراشه

Dalam riwayat Imam al-Hakim lainnya, "Barangsiapa yang meminta mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyamakannya kematiannya pada derajat mati syahid, walaupun ia mati di atas kasur." Imam Muslim 6/16

والإخلاص لا يعلمه إلا الله، ولا تنقيه إلا محاسبة النفس 

Keikhlasan tidak ada yang mengetahui kecuali Allah dan tidak dapat dibersihkan kecuali dengan melakukan instrospeksi diri.

فحاسب نفسك، وراقب قلبك، وضع نفسك في الميزان، لترى مدى استعدادك للشهادة

Maka, instrospeksilah dirimu, jagalah hatimu, dan jadikanlah dirimu sebagai penilaian untuk melihat sejauh mana kesiapanmu untuk mendapatkan mati syahid.

عسى أن تكون

Semoga engkau mendapatkannya

مع الذين أنعم اللهُ عليهِم مِّنَ النَّبِيِّين والصديقين والشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا ﴾ [النساء : ٦٩]

"Mereka akan bersama-sama dengan orang-orang yang diberi karunia oleh Allah, yaitu nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid, dan orang baik-baik. Merekalah teman yang sebaik-baiknya. 

Qs. 04 An-Nisaa' 69


خلاصة هذا الفصل وعناصره 

KESIMPULAN

من عدة الشهادة

Komponen-komponen mati syahid itu adalah:

- التوبة الصادقة

Bertobat dengan sungguh-sungguh,

- إصلاح العمل

melakukan perbaikan dalam beramal,

- البذل والتضحية

Siap bederma dan berkorban,

- الجرأة في دفع العدوان

Berani dalam menghadapi musuh,

- تقديم أقصى الجهد في خدمة الإسلام

Berusaha keras dalam membela Islam,

- البيعة على الموت ماذا تعني؟

Berbaiat dengan mempertaruhkan kematian apa artinya? 

الموت ليس هَدْفاً لذاته، وزيادة العمر زيادة في الطاعة وإغاظةللعدو

Kematian bukan sebagai tujuan utama. Semakin bertambah umur, maka semakin bertambah ketaatan dan semakin takut pula para musuh.

- الجرأة في الحق تقتضي الزهد في الدنيا وكراهية الموت

Keberanian dalam membela kebenaran menuntut zuhud dalam ! kehidupan dunia dan benci akan kematian.

- صدق التوكل على الله

Bertawakal yang sungguh-sungguh pada Allah.

- الإخلاص وتجريد النية

Ikhlas dan membersihkan niat dari segala bentuk yang merusaknya.

طلب الشهادة بصدق طريق إلى نيلها أو نيل أجرها

Cara mendapatkan mati syahid adalah membuka jalan yang benar dalam memperoleh pahala.


♥♥♥

Sumber:

 هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين

 The Most Perfect Habit

Mahmud Muhammad Al Hazandar


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat


#husnul khatimah

#persiapan mati

#jihad

#syahid

#syuhada

Tidak ada komentar: