14 Maret 2024

Motivasi Jelang Ramadhan 1445 H - bagian 3

 


INDIKATOR MERAIH TAQWA PASCA RAMADHAN
∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷
Kita telah berpuasa bertahun-tahun dan berkali-kali sejak dari baligh, tetapi target agar menjadi insan yang bertaqwa tidak kunjung diketahui dan dirasakan, ... mengapa dan apa indikatornya ?, agar kita bisa perbaiki Ramadhan kita tahun ini ...

09 Maret 2024

MOTIVASI JELANG RAMADHAN 1445 H - Bagian 02


PENGARUH KEBERKAHAN RAMADHAN DALAM RUMAH TANGGA

∷∷∷∷∷∷∷

Kebaikan dan amal sholeh di bulan Ramadhan akan berpengaruh dalam kehidupan rumah tangga ...

Ketika berkah Ramadhan tidak memiliki pengaruh perubahan yang lebih baik menjadi sakinah mawadah warahmah, berarti perlu ada evaluasi, saat bagaimana mengisi dan memuliakan aktivitas dibulan Ramadhan.

MOTIVASI JELANG RAMADHAN 1445 H - Bagian 01


KEBAIKAN SEBAGAI SEBAB MENDAPATKAN AMPUNAN

∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷

Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambut kedatangan tamu agung, tamu yang mulia yang mana kedatanganya akan membawa keberkahan dunia dan akhirat ... mencetak manusia bertaqwa, dan dengan taqwa segala masalah kehidupan bisa diselesaikan pada bulan itu ...

19 Februari 2024

Sabar dan Menyabarkan diri - 06 - Hadzihi Akhlaquna

 الصبر والمصابرة

Keenam: Sabar dan Menyabarkan Diri

اصبروا وصابروا ورابطوا

"Bersabarlah, cukupkanlah dengan kesabaran dan teguhkanlah kekuatan."


المجاهد الذي ارتضى لنفسه طريق التضحية لن يستمر في هذا الطريق ما لم يتحل بالصبر، 

Seorang mujahid yang telah mengorbankan dirinya untuk berjuang di jalan Allah tidak akan dapat terus melakukan hal itu selama ia tidak memiliki sifat sabar.

وأية فئة اختارت طريق الابتلاء فلن تدوم رابطتها ولن تتماسك بنيتها ما لم تتواص بالحق وتتواص بالصبر

Kelompok mana pun yang telah memilih jalan yang penuh dengan cobaan tidak akan kuat ikatannya dan tidak akan kokoh niatnya selama mereka tidak saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.

والمؤمنون جميعاً مخاطبون بقول ربهم -عز وجل

Semua orang mukmin diharuskan tunduk pada firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [آل عمران : ۲۰۰]

"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah, cukupkanlah dengan kesabaran dan tegühkanlah kekuatan agar kamu menjadi orang-orang yang beruntung." Qs. Ali Imran [3]: 200

عُرِّف الصبر الاختياري بتعريفات كثيرة نختار منها الأقوال التالية

Para ulama telah mendefinisikan shabar ikhtiyary (sabar dengan kehendak manusia) dengan beberapa definisi. Berikut ini beberapa definisi yang kami pilihkan.

- قال الطبري : ( الصبر : منع النفس محابّها، وكفها عن هواها ) (۱)

Ath-Thabari mendefinisikan bahwa, "Sabar adalah mencegah diri dari hal yang disukainya dan menahan diri dari hawa nafsunya." Fathul bari 3/172

- وقال إبراهيم الخوّاص: الصبر هو الثبات على الكتاب والسنة ) (٢)

Ibrahim al-Khawash mendefenisikan bahwa, "Sabar adalah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah." Hr. Muslim 2/104

ووصفه ابن الجوزي بأنه : ( حبس النفس عن فعل ما تحبه، وإلزامها بفعل ما تكره في العاجل، ممّا لو فعله أو تركه لتأذى به في الآجل ) (۳)

Adapun Ibnu al-Jauzi menggambarkan bahwa, "Sabar adalah menahan diri dari perbuatan yang disukainya dan memaksa diri melakukan perbuatan yang dibencinya pada saat itu, karena apabila perbuatan tersebut dilakukan atau ditinggalkan, maka ia akan menderita pada waktu yang akan datang setelah waktu itu." Fathul bari 11/304

وأما الصبر على البلاء المقدور والمصائب النازلة التي ليس فيهاللإنسان إرادة ولا اختيار فكما 

Sedangkan sabar atas bencana yang telah ditentukan Allah atau sabar akan musibah yang datang secara tiba-tiba dan di luar kehendak dan pilihan manusia,

قال ابن عطاء : ( الصبر: الوقوف مع البلاء بحسن الأدب ) 

didefinisikan oleh Ibnu Atha la menjelaskan bahwa, "Sabar adalah menerima bencana dengan cara yang baik."

وقال أبو علي الدقإق : ( حقيقة الصبر أن لا يعترض على المقدور . . ) (۱)

Abu Ali ad-Daqaiq mendefinisikannya, "Hakikat sabar adalah tidak menentang ketentuan yang telah ditetapkan untuknya." Syarah Muslim An-Nawawi 2/104

والحياة صراع بين الحق والباطل، ويفوز في هذا الصراع الأطول نفساً والأكثر احتمالاً 

Hidup adalah pergelutan antara hak (kebenaran) dan batil, dan yang akan memenangkan dalam pergelutan ini adalah yang napasnya lebih panjang dan kemungkinannya lebih banyak. Firman- Nya,

.... وجعلنا بعضكم لبعض فتنة أَتَصْبِرُونَ ... [الفرقان : ٢٠] 

"...Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?..." (al-Furqaan [25]: 20)

ويتواصى أهل الباطل بالصبر على باطلهم 

Sedangkan orang yang melakukan kebatilan saling menasihati dalam kesabaran untuk kebatilan mereka.

وَانطَلَقَ الْمَلَأُ مِنهُم أَنِ امْشُوا وَاصْبِرُوا عَلَى الهَتِكُم ... [ ص : ٦] 

Firman-Nya, "Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), 'Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar- benar suatu hal yang dikehendaki." Qs. Shaad [38]: 6

إِن كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلَا أَن صبرنا عليها ... [ الفرقان : ٤٢]

Dan firman-Nya, "Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah) nya. Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya." (al-Furqaan [25]: 42)

أفلا يقول أهل الحق للمبطلين 

Apakah tidak sebaiknya orang-orang yang dalam kebenaran berkata kepada orang-orang yang batil,

... وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا : ... [إبراهيم: ١٢]

sebagaimana firman-Nya, "...dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan- gangguan yang kamu lakukan kepada kami..." Qs. Ibrahim [14]: 12

حتى تتحقق فيهم سنة الله بالنصر والتمكين

sehingga sunnatullah dapat dicapai oleh mereka dengan keteguhan dan kekuasaannya.

... وتمت كَلِمَت رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صبروا ..... الاعراف: ۱۳۷ ]

Firman-Nya, "...Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk bani Israel disebabkan kesabaran mereka..." Qs. Al-A'raaf [7] 137

وجعلنا منهم أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا . [السجدة : ٢٤]

Firman-Nya lagi, "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (As-Sajdah [32]: 24)


كثير من الناس يتعللون بأن طباعهم تغلبهم

Banyak orang beralasan bahwa kondisilah yang telah membuat mereka menyerah,

وأنه ليس لديهم القدرة على التحمل والصبر

tidak mampu menanggung beban, dan bertahan dalam kesabaran.

ولو جاهد أحدهم نفسه لكظم الغيظ : وعف عن الحرام، ووسّع صدره

Jika salah seorang di antara mereka berjuang untuk dirinya, maka ia akan mampu menahan emosinya, mencegah dari hal-hal yang haram, dadanya menjadi lapang,

وقنع بما آتاه الله إياه، وتجلّد على ما ابتلاه الله به؛ 

dan menerima apa yang diberikan Allah kepadanya serta tegar dalam menerima bencana yang diturunkan Allah.

حتى يكتسب هذا الخلق، فقد

Sehingga, dengan cara tersebut, ia akan memiliki sikap sabar, sebagaimana telah disebutkan dalam sabda Rasulullah 

قال له : ( ومن يستعفف يعفّه الله، ومن يستغن يغنه الله، ومن يتصبّر يصبّره الله .. (٢)

"Barangsiapa yang menjauhkan diri dari yang haram maka Allah akan menjauhkannya dari yang haram itu. Barangsiapa yang mencukupkan diri maka Allah akan mencukupkannya. Barangsiapa yang bersabar, maka Allah akan menyabarkannya." Hr. Bukhari 1469

ويوضح هذا المعنى ابن حجر بقوله : .. يصبره الله

Ibnu Hajar menjelaskan maksud hadits tersebut, "Maka Allah akan menyabarkannya"

أي فإنه يقوّيه ويمكّنه من نفسه حتى تنقاد له، ويذعن لتحمل الشدة

artinya Allah akan menguatkan dirinya dan memudahkan ia dalam menguasai dirinya sehingga dapat tunduk padanya dan tabah dalam menanggung penderitaan yang dialaminya.

فعند ذلك يكون الله معه فيظفره بمطلوبه  (۳)

Dalam kondisi seperti itu Allah akan selalu menemaninya dan memenuhi permintaannya. Fathul bari 11/304

والصبر المحمود ما كان بغير تسخط ولا جزع ولا يأس ولا شكوى

Sabar yang terpuji adalah kesabaran yang dilakukan tanpa kemarahan, tanpa kegelisahan, tanpa putus asa, dan tanpa keluhan (kepada selain Allah).

وفي هذا المعنى يقول له : ليس من أحد يقع الطاعون ؛ فيمكث في بلده صابراً محتسباً، يعلم أنه لا يصيبه إلا ما كتب الله له، إلا كان له مثل أجر شهيد (1) 

Dalam hal ini, Rasulullah saw, bersabda, "Dan tidaklah seseorang itu tertimpa penyakit tha'un kemudian ia tetap tinggal di kampungnya dengan penuh sabar dan berserah diri pada Allah, karena ia menyadari bahwa apa yang menimpanya itu adalah ketentuan Allah untuk dirinya, ia akan mendapatkan pahala orang yang mati syahid." Hr. Bukhari 3474

يقول ابن حجر : صابراً : اي غير منزعج ولا قلق، بل مسلماً لأمر الله راضياً بقضائه  (۲)

Ibnu Hajar menjelaskan maksudnya, "Dengan penuh sabar" artinya ia merasa tidak terganggu dan tidak pula cemas, serta pasrah pada ketentuan Allah dan menerima ketentuan-Nya. Fathul bari 10/193 - Hadist 5734

وحين أُمر رسول الله بالصبر في بداية الدعوة أُمر بالصبر الجميل

Rasulullah saw. pada awal perjuangannya diperintahkan oleh Allah untuk bersabar dengan cara yang baik.

فاصبرْ صبرًا جميلا  [المعارج : ٥]

Dalam firman-Nya disebutkan, "Sebab itu, sabarlah engkau menurut cara yang sebaiknya." (al- Ma'aarij [70] : 5

يقول القرطبي : والصبر الجميل : هو الذي لا جزع فيه ولا شكوى لغير الله  (۳)

Al-Qurtubi menjelaskan makna tersebut, "Sabar dengan cara yang sebaiknya adalah sabar yang dilakukan dengan tanpa rasa gelisah dan tanpa mengeluh kepada selain Allah," Tafsir Qurtubi 18/183


والصبر المحمود ما كان فيه تمام التوكل على الله وكمال اليقين به

Sabar yang terpuji adalah yang benar-benar bertawakal kepada Allah dan yakin kepada-Nya.

هذا اليقين الذي يجعل المجاهد مقبلاً غير مدبر 

Keyakinan inilah yang menjadikan seorang mujahid siap maju dan pantang mundur. 

قال رجل يا رسول الله أرأيت إن قتلت في سبيل الله يُكَفِّر عني خطاياي ؟ قال رسول الله ﷺ : نعم

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw., "Bagaimana pendapatmu apabila aku terbunuh di jalan Allah, apakah dapat menghapus dosa-dosaku?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya benar,

إن قُتلت في سبيل الله وأنت صابر محتسب مقبل غير مدبر . . (٤)

apabila engkau terbunuh di jalan Allah sedangkan engkau dalam keadaan sabar, berserah diri pada Allah, siap maju dan pantang mundur." Hr. At-Turmudzi

وهو الصبر المتجمل باليقين في ساعة المصيبة؛ بحيث لا يفقد صوابه ولا يهذي بلسانه

Yakni, sabar yang dihiasi dengan keyakinan pada saat terjadinya musibah, di mana ia tidak kehilangan kontrol kebenarannya dan mengeluh.


وفي الحديث القدسي

Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman,

ابن آدم إن صبرت واحتسبت عند الصدمة الأولى لم أرض لك ثواباً دون الجنة (٥)

"Wahai anak Adam, apabila engkau bersabar dan berserah diri (pada Allah) ketika awal terjadinya musibah, maka Aku tidak akan rela bagimu kecuali surga." Hr. Ibnu Majah 1597

قال الخطابي : المعنى أن الصبر الذي يحمد عليه صاحبه ما كان عند مفاجأة المصيبة بخلاف ما بعد ذلك فإنه على الأيام يسلو

Al-Khataby menerangkan, "Bahwa yang dimaksud sabar yang baik bagi pemiliknya adalah sabar yang dimiliki ketika musibah terjadi secara tiba-tiba. Apabila sabar dimiliki setelah itu, maka dengan berlalunya hari rasa duka dapat terlupakan."  Fathul bari 1283

إن الذين عاشوا حياة الصبر ذاقوا لذتها وقطفوا ثمرتها وتركت تلك المواقف الصابرة أثرها في حياتهم

Orang-orang yang hidup dalam kesabaran akan menikmati kelezatannya, menuai hasilnya, dan sikap kesabaran tersebut dapat memperoleh dampak positif dalam kehidupannya.

قال عمر رضي الله عنه : ( وجدنا خير عيشنا بالصبر ) (۲)

Oleh karena itu, Umar bin Khaththab berkata, "Kami mendapatkan hidup yang indah dengan kesabaran." Hr. Bukhari 1469


Dan sabdanya,

 وقال : .. وما أعطي أحد عطاءخيراً وأوسع من الصبر (۳)

"Tidaklah aku memberi seorang hamba sebuah pemberian yang sangat baik dan sangat luas kecuali kesabaran." Hr. Bukhari - Ar-raqaaiq

وقد وصف رسول الله ﷺ الصبر بقوله

Untuk itu, Rasulullah saw. memberikan pengertian tentang sabar,

والصبر ضياء (٤)

"Sabar adalah cahaya." Hr. Muslim 1/223

يقول النووي : ( والمراد أن الصبر محمود، ولا يزال صاحبه مستضيئاً مهتدياً مستمراً على الصواب ) (٥)

Imam Nawawi menjelaskan maksudnya, "Sabar merupakan sifat terpuji, dan pemiliknya akan terus mendapat cahaya, hidayah, dan selalu ada dalam kebenaran." An-Nawawi - Syarh Muslim 2/103-104

وقد تعجب رسول الله ﷺ من الخيرية التي تعم حياة الصابرين

Rasulullah saw. merasa kagum akan kebaikan yang mewarnai kehidupan orang-orang yang bersabar,

عجباً لأمر المؤمن، إن أمره كله خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له (٦) 

"Sungguh unik keadaan orang-orang yang beriman. Semua keadaan adalah baik baginya dan tidak ada yang memilikinya kecuali hanya orang yang beriman. Apabila mendapat kesenangan ia akan bersyukur sehingga kebaikanlah yang didapatnya, dan apabila ia ditimpa malapetaka, ia bersabar sehingga kebaikan pula yang didapatnya." An-Nawawi - Syarh Muslim 64/2999

وقال تعالى : .... ولئن صبرتم لهو خير للصابرين [النحل : ١٢٦]

Allah berfirman, "...Akan tetapi, jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." Qs. An-Nahl [16]: 126)

وأهم ما في حياة الصبر من الخير أنها تميزِ الصف وتكشف معادن الرجال

Manfaat yang paling penting dalam kehidupan bersabar pada kebaikan adalah untuk membedakan shaf (barisan) dan menemukan para pejuang.

ولنبلونكم حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ والصابرين ونبلو أخباركم ... [محمد : ٣١]

Allah berfirman, "Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu." Qs. Muhammad [47] : 31

وقد يظن الناس أن الصبر ذلة لصاحبه مع أن رسول الله ﷺ يؤكد أنه

Orang-orang mengira bahwa sabar adalah sikap hina bagi yang memilikinya, padahal Rasulullah ﷺ menegaskan,

ولا ظلم عبد مظلمة صبر عليها إلا زاده الله -عز وجل- عزاً

"Tidaklah dianggap hina bagi hamba yang tertimpa musibah apabila ia bersabar atas musibah tersebut, karena Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan." Shahihul Jami' 3024

والثابت على الصبر الدائب في العمل يبشره رسول الله ﷺ بما بشّر به ابن عباس

Orang yang teguh dalam kesabaran telah mendapatkan kabar gembira dari Rasulullah ﷺ., sebagaimana dikabarkan kepada Ibnu Abbas r.a.,

( واعلم أن في الصبر على ما تكره خيراً كثيراً، وأن النصر مع الصبر، والفرج مع الكرب، وأن مع العسر يسراً (٢)

"Ketahuilah, bahwa sabar dalam hal yang kita benci terdapat banyak kebaikan, (dan ketahuilah pula) bahwa pertolongan itu akan datang dengan adanya kesabaran, kelapangan (kepuasan) akan tiba setelah adanya kesulitan dan setelah kesulitan akan datang kemudahan." Hr. Imam Ahmad 1/307-308


والمجتمع المسلم هو الذي يعمّ فيه التناصح بالصبر والتواصي به فحين مرّ رسول الله ﷺ بامرأة وهي تبكي عند قبر

Masyarakat Islam adalah orang yang bertugas menyebarkan sikap saling menasihati dan berwasiat dalam kesabaran. Ketika Rasulullah ﷺ. melewati seorang perempuan yang sedang menangis di sebuah kuburan,

قال لها : « اتقي الله واصبري (۳)

beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah." Hr. Bukhari 1283

وحين أرسلت إليه إحدى بناته تخبره أن ابنها قبض أرسل إليها بقوله

Ketika salah satu anak perempuan memberitahukan bahwa anak laki-lakinya telah meninggal, maka beliau menjawabnya,

إن الله ما أخذ وله ما أعطى وكلٌ عنده بأجل مسمى فلتصبر ولتحتسب ... (٤)

"Sesungguhnya Allah adalah yang berhak mengambil dan yang berhak memberi, karena semuanya memiliki ketentuan yang jelas di hadapan-Nya. Oleh karena itu, bersabarlah dan serahkanlah pada Allah." Hr. Bukhari 1284

ولا يزول الخسران عن المجتمع البشري ما لم يكن من صفاتهم

Dan sebuah kerugian besar bagi masyarakat muslim apabila mereka tidak memiliki sifat-sifat berikut yang terdapat dalam firman-Nya,

وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر [العصر: ٣ ]

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." ('Ashr [103]: 3)

وتواصوا بالصبر وتواصوا بالمرحمة [ البلد : ١٧ ]

Firman-Nya yang lain, "Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang." (al-Balad [90]: 17)


ولأن طعم الصبر مرٌّ فلابد أن يتعهد الإنسان نفسه ويتزود بالصبر الجميل، ومما يعين المسلم على التصبر استحضار ما أعدّ الله للصابرين؛ 

Karena rasa kesabaran itu pahit, maka manusia harus berjanji pada dirinya dan melengkapinya dengan kesabaran yang sebaik- baiknya, dan di antara yang dapat membantu seorang muslim untuk bersabar adalah mengingat apa yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang bersabar.

من تكفير السيئات ورفع الدرجات وتكثير الحسنات؛ 

Dari penghapusan dosa-dosa, pengangkatan derajat, dan menambah kebaikan.

ففي قصة المرأة التي كانت تصرع أن رسول الله ﷺ خيّرها

Dalam kisah seorang wanita yang perasaannya sedang berkobar-kobar (bergejolak) karena tertimpa musibah. Rasulullah memberikan pilihan kepadanya yaitu,

إن شئت صبرت ولك الجنة، وإن شئت دعوت الله أن يعافيك .. فقالت : أصبر

"Apabila engkau bersabar, engkau akan mendapatkan surga, dan apabila engkau setuju aku berdoa kepada Allah agar memaafkanmu untuk mengangkat musibah kembali." Lalu ia menjawab, "Aku akan bersabar." Hr. Bukhari 5652

وجاء ثلاثة نفر إلى عبد الله بن عمرو بن العاص يشكون إليه حاجتهم للنفقة والدابة والمتاع

Ada tiga orang yang datang menemui Abdullah bin Amru bin Ash mengeluhkan tentang kebutuhan mereka akan nafkahnya. Hewan sebagai alat transportasi dan harta benda. 

فخيّرهم : إن شئتم رجعتم إلينا فأعطيناكم ما يسّر الله لكم

Abdullah bin Amru memberikan pilihan kepada mereka, "Apabila kalian ingin, maka datanglah kembali ke sini aku akan kasih apa yang telah Allah siapkan untuk kalian,

وإن شئتم ذكرنا أمركم للسلطان، وإن شئتم صبرتم

atau apabila kalian ingin aku mengadukan masalah kalian kepada penguasa, atau kalian bersabar saja

فإني سمعت رسول الله ﷺ يقول : فقراء المهاجرين يسبقون الأغنياء يوم القيامة إلى الجنة باربعين خَرِيفاً

karena aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang- orang Muhajirin yang fakir miskin akan lebih dahulu masuk surga daripada orang-orang kayanya, dengan jarak sejauh 40 musim tahun."

قالوا : ( فإنا نصبر لا نسال شيئاً ) (۱)

Mereka menjawab, "Kami akan bersabar dan tidak ingin minta apa-apa." Hr. Muslim 37/2979

ويعين المرء على الصبر والثبات تذكر سير الصالحين والتأسي بهم

Cara agar bisa bersabar dan tetap tegar adalah mengingat sejarah orang-orang saleh dan mengambil suri teladannya.

فحين ذُكر لرسول الله ﷺ أن رجلاً قدح في قسمة رسول الله ﷺ قال : يرحم الله موسى قد أوذي بأكثر من هذا فصبر (٢)

Ketika diceritakan kepada Rasulullah ﷺ ada seseorang yang mengkritik cara pembagian Rasulullah, beliau bersabda, "Semoga Allah mengasihi Musa. Ia telah disakiti lebih dari ini tapi ia tetap bersabar." Hr. Bukhari 3405

وقد وجهه القرآن إلى هذا المعنى فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ .... الأحقاف : ٣٥

Al-Qur'an juga telah menunjukkan makna ini, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar..." al-Ahqaaf [46]: 35

ويهون على النفس استقبال البلاء وتلقي المحن، حين تعلم أن البلاء والصبر على قدر صلابة الدين وقوته

Jiwa akan terasa ringan dalam menghadapi bencana dan menerima cobaan jika ia tahu bahwa bencana dan kesabaran ini diturunkan sesuai dengan kadar ketahanan dan kekuatan agamanya.

سُئل رسول الله ﷺ أي الناس أشد بلاءً ؟

Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang manusia yang mendapatkan ujian yang paling berat,

فقال : «الأنبياء . ثم الأمثل فالأمثل. يُبتلى العبد على حسب دينه؛

Rasulullah ﷺ menjawab, "Para nabi, kemudian orang yang kuat imannya akan diuji dengan cobaan yang berat juga. Seorang hamba akan diuji sesuai dengan kekuatan agamanya.

فإن كان في دينه صلبا اشتد بلاؤه، وإن كان في دينه رقة ابتلي على حسب دينه، فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض وما عليه من خطيئة (۳)

Apabila agamanya kuat, maka ujiannya pun lebih berat, dan apabila agamanya lemah, maka ujiannya pun lebih ringan. Dan tidaklah sebuah bencana diangkat dari hamba-Nya sehingga ia berjalan di muka bumi ini dengan tanpa dosa." Hr. Ibnu Majjah 3249

وفي حديث آخر: «لقد كان أحدهم يُبتلى بالفقر حتى ما يجد إلا العباءة يجوبها فيلبسها

Dalam hadits lain, "Ada seseorang yang telah diuji Allah dengan kemiskinan hingga ia tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah mantel,

ويبتلى بالقمل حتى يقتله، ولأحدهم كان أشد فرحاً بالبلاء من أحدكم بالعطاء (1)

kemudian ia lubangi mantel tersebut dan memakainya. Setelah itu, Allah mengujinya lagi dengan kutu-kutu yang dapat menyebabkan ia meninggal. Dan ada pula orang yang akan merasa lebih bahagia jika diberi ujian daripada diberi kesenangan (rezeki)." Shahihul Jami' 995

وحين يعلم الصابر ما يزيحه الصبر عن كاهله من الذنوب؛

Ketika seorang penyabar mengetahui bahwa kesabaran itu dapat menghilangkan dosa yang ada di pundaknya,

يكون أكثر طمعاً في رحمة الله، وأكثر رضى بقدر الله

maka ia akan semakin merasa kurang akan rahmat Allah dan semakin merasa rela akan qadar (ketentuan) Allah.

فبعض الناس ليس لهم أعمال صالحة يداومون عليها ترفع درجاتهم، يصلون إلى المراتب العليا بالصبر

Ada sebagian orang yang tidak memiliki amal saleh yang dilakukannya secara rutin, namun ia dapat sampai kepada derajat yang tinggi karena kesabarannya,

إن الرجل ليكون له المنزلة عند الله فما يبلغها بعمل فلا يزال الله يبتليه بما يكره حتى يبلغه إياها، (۲)

"Seseorang bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi di hadapan Allah yang tidak diperolehnya dengan berbagai amal, tetapi Allah terus mengujinya dengan hal-hal yang tidak ia sukai sehingga ia sampai pada derajat itu. Yakni, dengan sabar atas berbagai ujian atau cobaan." Shahihul Jami' 1625

وهؤلاء يغبطهم أهلُ نعيم الدنيا على ما هم فيه

Orang-orang yang mendapatkan kemewahan dunia akan mengharapkan seperti mereka (orang yang sabar) pada hari Kiamat karena pahala yang diperolehnya,

ليودّن أهل العافية يوم القيامة

"Orang-orang yang mendapatkan kesenangan di dunia berharap pada hari Kiamat,

أن جلودهم فرضت بالمقاريض مما يرون من ثواب أهل البلاء (۳)

jika saja kulit-kulit mereka terpotong oleh gunting-gunting (sebagai ujian di dunia). Mereka berharap seperti itu karena mereka melihat pahala yang telah diperoleh oleh orang-orang yang mendapatkan cobaan di dunia," Shahihul Jami' 5458

هذا عدا معية الله للصابرين

Itulah janji kebersamaan Allah dengan orang-orang yang bersabar. Firman-Nya,

 وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ [الأنفال : ٤٦]

"...bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar." al-Anfaal [8]: 46

وعدا وفاء الله بوعده لعباده الصابرين 

Sebagai bukti janji dan untuk memenuhi janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang bersabar, Allah berfirman,

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ [الروم : ٦٠] ، غافر : ٧٧،٥٥]

"Maka bersabarlah, karena janji Allah itu adalah benar..." Qs. Ar-Rum [30]: 60, Qs. Ghaafir [40]: 55,77

وكم يهون عليك الصبر حين تتفكر في جرأة العباد على ربهم ثم في كرم الله معهم !!

Engkau akan mudah bersabar, apabila engkau berpikir tentang hamba-hamba yang berani menghina Allah dan kemurahan-Nya kepada mereka,

ما أحد أصبرُ على أذى يسمعه من الله تعالى : إنّهم يجعلون له نداً، ويجعلون له ولداً، وهو مع ذلك يرزقهم ويعافيهم ويعطيهم (٤)

"Tidak ada orang yang lebih sabar atas penderitaan yang dideritanya kecuali Allah; manusia telah menyekutukan-Nya, menuduh Allah mempunyai anak. Walaupun demikian, Allah tetap memberi rezeki kepada mereka, memberi kesehatan, dan mengabulkan permintaannya." Hr. Muslim  50/2804

كما يهون علينا الصبر حين نتذكر أن أعداءنا يالمون كما نألم، يقول سيد قطب - رحمه الله

Dan, begitu mudah bagimu untuk bersabar apabila engkau ingat bahwa musuh-musuh kita pun menderita sebagaimana kita menderita. Sayyid Qutub berkata,

وإذا كان الباطل يصرُ ويصبر ويمضي في الطريق، فما أجدر الحق أن يكون أشد إصراراً واعظم ص صبراً على المضي في الطريق !!! 

"Apabila kebatilan datang dengan gigih, bersabar dan terus maju dalam berjuang, maka kebenaran akan lebih gigih lagi dan lebih sabar dalam menjalankan perjuangannya." Fi dzilalil Qur'an 1/546

من أجل ذلك كله

Untuk hal itu semua, Allah berfirman,

 ﴿ يَا أَيُّهَا الذين آمنوا استعينوا بالصبر والصَّلاةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصابرين 

[البقرة : ١٥٣]

"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Qs. Al-Baqarah [2]: 153

ومن صور الصبر التي يمتحن الله بها عباده

Di antara bentuk-bentuk kesabaran yang diujikan Allah kepada hamba-Nya adalah

الإبتلاء في الصحة كما جاء في الحديث القدسي

Ujian dalam kesehatan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi,

إذا ابتليت عبدي بحبيبتيه فصبر. عوضته منهما الجنة (٢)

"Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan memberi penyakit pada kedua matanya kemudian ia bersabar, maka Aku akan mengganti keduanya dengan surga." Hr. Bukhari 5653

كما قد يبتلى المرء بمحيط يحسده، ويعد عليه أنفاسه، ويستأثر عليه بكل خير

Terkadang, ujian dilakukan dengan harta yang melimpah yang menyebabkan orang menjadi iri, diberikan barang-barang yang berharga untuknya, dan dilebihkan dengan berbagai kebaikan.

وهذا متوقع من الضعف البشري، خاصة إذا انفتحت الدنيا على الناس وتنافسوا فيها

Hal ini dapat terjadi pada manusia yang lemah, khususnya ketika dunia dibukakan kepada manusia, kemudian mereka berlomba untuk mendapatkannya.

لذلك قال رسول الله ﷺ : إنكم سترون بعدي أثرة شديدة فاصبروا . قال انس : فلم نصبر (۲)

Rasulullah ﷺ bersabda, "Kalian akan melihat ketamakan untuk mendapatkan dunia (harta) setelah aku meninggal. Oleh karena itu, bersabarlah." Kemudian Anas r.a. berkata, "Kami tidak akan mampu bersabar." Hr. Bukhari 3147

ومن أعظم صور الصبر ما يكون في مواقف النزال والمواجهة والصراع

Di antara bentuk sabar yang paling berat adalah bersabar ketika mendapat musibah, berperang dan terjadi pertikaian.

لذلك قال ﷺ : « لا تمنّوا لقاء العدو، وسلوا الله العافية، فإذا لقيتموهم فاصبروا . . (٤)

Oleh karena itu, Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah engkau mengharapkan bertemu musuh dan mintalah agar Allah menghindarkannya, dan apabila engkau menemuinya, maka bersabarlah dalam melawannya." Hr. Bukhari 3025 

وكان رسول الله ﷺ يأخذ عليهم العهد بالاّ يفروا، وذلك بأن يبايعهم على الصبر (٥)

Rasulullah ﷺ telah memegang janji mereka untuk tidak lari dari medan perang, yaitu dengan membaiat mereka agar tetap bersabar. Hr. Bukhari 2958

وقد ضرب لنا القرآن مثلاً عملياً في الصبر على طلب العلم

Al-Qur'an telah memberikan contoh nyata tentang sabar dalam mencari ilmu,

حيث اشترط العبد الصالح على موسى عليه السلام الصبر من البداية

yaitu ketika seorang hamba shaleh mensyaratkan dari awal kepada Nabi Musa a.s. untuk bersabar

وظنّ موسى أنه يستطيع أن يصبر

dan Nabi Musa mengira bahwa dirinya mampu untuk bersabar. Firman-Nya,

قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا [ الكهف : ٦٩] 

"Musa berkata, 'Insya Allah engkau akan mendapati aku seorang yang sabar." al- Kahfi [18]: 69

وفي كل مرة يذكّره العبد الصالح ... قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكَ ! إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِي صبرا [الكهف : ٧٥]

Dan hamba saleh itu selalu mengingatkannya kepada Nabi Musa, "Dia berkata, 'Bukankah sudah kukatakan, bahwa engkau tak akan mampu bersabar bersamaku?" Al-Kahfi [18]: 75

حتى فارقه بعد ثلاث مرات من تذكيره إياه، وقد جاء في الحديث

Sehingga ia berpisah dengannya setelah tiga kali diberi peringatan. Disebutkan dalam sebuah hadits,

 . .. ولو صبر لرأى العجب (۱)

"Jika ia bersabar maka ia akan melihat keagungan." Hr. Muslim 172/2380

فالعلم لا يفتح كنوزه إلا للصابرين المثابرين

Ilmu tidak akan terbuka-harta karunnya kecuali bagi orang-orang yang bersabar dan pantang menyerah.

والصبر ضروري في تربية الأولاد، وخاصة إن كنّ بنات

Kesabaran juga penting dalam mendidik anak, khususnya dalam mendidik anak perempuan.

وبالصبر على التربية ينفتح للمربّي باب من الأجر أو يُكتَب له ستر من النار كما في الحديث

Dengan sabar dalam mendidik, maka akan terbuka pahala bagi si pendidik atau dituliskan baginya penghalang neraka sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,

من كان له ثلاث بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدَته كن له حجاباً من النار يوم القيامة (٢)

"Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, kemudian ia bersabar kepada mereka, memberi makan kepada mereka, memberi minum kepada mereka, dan memberinya pakaian dari hartanya, maka akan diberikan kepadanya penghalang neraka pada hari Kiamat." Hr. Ibmju Majjah 2959

وقال تعالى : وَأَمر أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نرزقك والعاقبة للتقوى [ طه : ۱۳۲]

Allah berfirman, "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (Thaahaa [20]: 132)


ولأن المؤمن إلف مألوف فلا بد أن يتزود بالصبر على أخطاء الناس؛ ليتمكن من مخالطتهم، ومن إصلاح أحوالهم

Karena seorang mukmin itu mudah (bersabar) dan dikenal, maka ia harus memperkuat dirinya dengan kesabaran bila melihat kesalahan orang-orang agar ia dapat bergaul dengan mereka dan memperbaiki kondisinya.

وفي ذلك قال ﷺ : المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم أعظم أجراً من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على أذاهم (۳)

Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda, "Seorang mukmin yang bergaul dengan masyarakat kemudian ia bersabar atas penderitaannya, maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibanding seorang mukmin yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak bersabar atas penderitaannya." Hr. Ibnu Majjah 3257

ومن الثلاثة الذين يحبهم الله الرجل يكون له الجار يؤذيه جواره فيصبر على أذاه ؛ حتى يفرق بينهما موت أو ظعن ... (۱)

Di antara tiga orang yang dicintai Allah adalah seorang laki- laki yang mempunyai tetangga yang suka menyakitinya kemudian ia bersabar atas penderitaannya hingga kematian memisahkan keduanya." Hr. Ahmad 5/151

والمجاهد الذي يسعى لاستئناف الحياة الإسلامية وإقامة المجتمع الإسلامي لا بدّ له من الصبر على طول الطريق

Seorang mujahid yang berusaha untuk memulai kehidupan dan mendirikan masyarakat yang islami harus bersabar dalam perjuangannya yang panjang,

وضعف الإخوة، وعناء المجاهدة، وعنت البلاء، بالإضافة إلى صبره على مدافعة الظلم والظالمين

lemahnya persaudaraan, karena mengalami penderitaan dalam berjuang, menghadapi kesulitan bencana, melawan kezaliman, dan orang-orang zalim.

وعندئذ يتذوق معاني الإيمان ... 

Pada saat itulah ia akan merasakan nikmatnya makna iman. Rasulullah saw. bersabda,

وأفضل الإيمان الصبروالسماحة (٢)

"Iman yang paling baik adalah bersabar dan bersikap toleran." Shahihul Jami' 1097

والصبر هو زاد الطريق في هذه الدعوة ... الصبر على شهوات النفس ورغائبها

Dikatakan sabar sebagai bekal perjuangan dalam dakwah, yaitu sabar atas hawa nafsu dan rangsangannya.

وأطماعها ومطامحها، وضعفها ونقصها، وعجلتها وملالها من قريب !

Sabar akan ketamakan dan keserakahan, sabar akan kelemahan dan kekurangan, sabar akan ketergesaan dan kejenuhan.

والصبر على شهوات الناس ونقصهم وضعفهم وجهلهم وسوء تصوّرهم

Sabar atas hawa nafsu masyarakat, kekurangannya, kelemahannya, kebodohannya, pemahamannya yang salah,

وانحراف طباعهم، وأثرتهم، وغرورهم والتوائهم، واستعجالهم للثمار

Tabiatnya yang menyimpang, individualistisnya, kesombongannya, penyimpangannya, ketergesa-gesaannya untuk meraih hasil.

والصبر على تنفج الباطل، ووقاحة الطغيان، وانتفاش الشر وغلبة الشهوة، وتصعير الغرور والخيلاء !

Juga harus bersabar untuk menjauhi kebatilan, mencegah penindasan, menumpas kejahatan, mengalahkan hawa nafsu, dan meredam kesombongan.


والصبر على قلة الناصر، وضعف المعين، وطول الطريق، ووساوس الشيطان في ساعات الكرب والضيق

Harus bersabar atas sedikitnya orang yang menolong, lamanya jalan perjuangan dan banyaknya bisikan setan ketika dalam keadaan tertimpa cobaan dan berada dalam kesempitan. 

والصبر على مرارة الجهاد لهذا كله، وما تثيره في النفس من انفعالات متنوعة من الألم والغيظ والحنق والضيق

Juga bersabar akan pahitnya perjuangan, atas reaksi, respons dan emosi yang bermacam-macam, menyakitkan dan membuat marah atas pertikaian dan tekanan,

وضعف الثقة أحياناً في الخير، وقلّة الرجاء أحياناً في الفطرة البشرية؛ والملل والسام والياس أحياناً والقنوط

atas lemahnya keyakinan dalam kebaikan, kurangnya harapan pada fitrah kemanusiaan, bosan dan putus asa serta pasrah diri.

والصبر بعد ذلك كله على ضبط النفس في ساعة القدرة والانتصار والغلبة

Serta bersabar dengan menahan diri jika memiliki kemampuan untuk melakukan perlawanan dan mengalahkan,

واستقبال الرخاء في تواضع وشكر، وبدون خيلاء وبدون اندفاع إلى الانتقام، وتجاوز القصاص الحق إلى الاعتداء ! (1)

menjalani ketenangan dengan penuh tawadhu dan rasa syukur tanpa sikap sombong. Berusaha untuk membalas dendam dan tidak melakukan qishash secara berlebihan sehingga menjadi suatu penganiayaan. Fie dzilalil qur'an 1/545-546

خلاصة هذا الفصل وعناصره

KESIMPULAN

لا يستمر جهاد بلا صبر


أهل الباطل يصبرون على باطلهم، وأهل الحق  أولى

Kelompok batil bersabar dengan kebatilannya, maka kelompok orang yang benar lebih layak untuk bersabar dalam kebenaran.

الصبر يُكتسب بالتصبر

Kesabaran dapat diperoleh dengan menyabarkan diri.

عاقبة الصبر خير

Akhir dari kesabaran itu adalah baik.

الصبر المحمود ليس فيه سخط ولا جزع ولا شكوى

Sabar yang terpuji adalah sabar yang tidak dijalani dengan kemarahan, kecemasan, dan keluhan.

الصبر المحمود بتمام التوكل وكمال اليقين

Sabar yang terpuji adalah sabar yang dilakukan dengan penuh tawakal dan keyakinan yang sempurna.

الصبر هو العز، وفي الثبات عليه يكون الفرج

Sabar merupakan sifat mulia. Maka, sabar yang konsisten akan mendatangkan pertolongan (kemudahan).

يعين على الصبر الجميل

❖ Di antara cara yang dapat membantu untuk bersabar dengan baik adalah

استحضار ما أعدّ الله للصابرين من الأجر

Mengingat pahala yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang bersabar.

التاسّي بسير الصابرين

Berteladan terhadap cerita-cerita orang-orang saleh.

تذكر أن البلاء على قدر صلابة الدين

Mengingat bahwa musibah yang diturunkan itu sesuai dengan kadar kekuatan iman agamanya

استحضار ما يمحوه الصبر من الذنوب

Mengingat akan dosa-dosa yang dapat dihapus oleh kesabaran.

تذكر صبر الله على عباده

Mengingat tentang kesabaran Allah pada hamba-Nya.

من صور الصبر

◆ Bentuk-bentuk kesabaran:

الصبر على المرض وبلاء البدن

Sabar atas rasa sakit dan penyakit yang menimpa badannya.

الصبر في مواقف النزال

Sabar pada saat berperang.

الصبر في طلب العلم

Sabar pada saat mencari ilmu.

الصبر في تربية الأبناء

Sabar dalam mendidik anak.

الصبر على أخطاء الناس

Sabar dalam menghadapi kesalahan masyarakat.

الصبر على طول الطريق وعناء المجاهدة

Sabar dalam perjuangan dalam waktu yang lama dan sabar dalam menanggung derita perjuangan.


 ♥♥♥

Sumber:

 هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين


 The Most Perfect Habit


Mahmud Muhammad Al Hazandar


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞


Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat


22 Januari 2024

Memiliki keberanian - 05 - Hadzihi Akhlaquna

05 Memiliki keberanian
الشجاعة

... وإن الشجاع منا للذي يحاذي به
"Dan orang-orang yang berani di antara kami adalah orang yang berani maju."
حين يكون دين المرء أعز ما لديه في هذه الدنيا يكون في المنافحةعنه بالغ الشجاعة، عظيم الجراة، قوي الإقدام

Ketika agama adalah sesuatu yang paling berharga di dunia ini bagi seseorang, maka ia akan membelanya dengan penuh keberanian, tanpa rasa takut, dan terus untuk maju.
تنبع الشجاعة من غرائز فطرية، وتقويّها التربية الجهادية بالمران والتدريب وخوض المواقف؛ 
Keberanian itu lahir dari fitrah kemanusiaan dan menjadi kuat dengan pendidikan jihad, baik dengan latihan, uji coba, maupun terjun ke medan perjuangan
حتى يكتسب الشاب هذا الخلق 
sehingga seorang pemuda dapat memperoleh sikap ini.
وإلى ذلك أشار سيدنا عمر - رضي الله عنه - بقوله
Dalam hal ini, Umar bin Khaththab ra. menggambarkan tanda-tandanya,
.. والجرأة والجبن غرائز يضعها الله حيث شاء
"Sikap berani dan sikap pengecut adalah fitrah yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki.
فالجبان يفرّ عن أبيه وأمّه
Orang yang pengecut adalah orang yang melarikan diri, walaupun harus meninggalkan bapak dan ibunya.
والجريء يقاتل عمّا لا يؤوب به إلى رحله، والقتل حتف من الحتوف
Dan, orang yang pemberani adalah orang yang tetap melawan dan tidak akan rela melarikan diri. Terbunuh dalam medan perang adalah bagian dari cengkeraman kematian."
ويعلّق فؤاد عبد الباقي على الفقرة الأخيرة بقوله 
Fuad Abdul-Baqi mengomentari perkataan terakhir,
والقتل حتف من الحتوف
"Terbunuh dalam medan perang adalah bagian dari cengkeraman kematian"
أي نوع من أنواع الموت، كالموت بمرض أو نحوه، فيجب ألا يرتاع منه، ولايهاب هيبة تورث الجبن
berarti termasuk jenis kematian, seperti mati karena terkena sakit atau mati lainnya. Karena itu, janganlah gentar dan takut terbunuh seperti para pengecut."
وقد جعل الله أمر الدين لا يقوم إلا بالشجاعة
Allah telah menjadikan masalah agama ini tidak akan tegak kecuali dengan keberanian.
ولذلك إن جبُن أهل الحق يستبدل بهم قوماً غيرهم
Oleh karena itu, apabila kelompok yang benar menjadi pengecut, maka Allah akan menggantinya dengan kelompok lain.
وهذا ما أراده ابن تيمية بقوله
Inilah yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyah,
ولمّا كان صلاح بني آدم لا يتمّ في دينهم ودنياهم إلا بالشجاعة والكرم، بيّن سبحانه أنّ من تولى عن الجهاد بنفسه أبدل الله به من يقوم بذلك
"Kemakmuran manusia di dunia dan akhirat tidak akan tercapai kecuali dengan adanya sifat berani dan dermawan. Oleh karena itu barangsiapa yang melarikan diri dari jihad, maka Allah akan menggantikannya dengan kelompok lain."
ولا يمكن أن يُعتمد على النفعيين والمنافقين لأنّهم يفتقدون حرارة الحرص ودافعية الاهتمام 
Untuk hal itu tidak mungkin mengandalkan para penjilat dan orang-orang munafik karena mereka tidak mempunyai semangat yang tinggi dan tidak memiliki rasa peduli.
لذلك وصفهم أبو طلحة يوم أُحُد بقوله
Oleh karena itu, Abu Thalhah menggambarkan mereka saat Perang Uhud,
.. والطائفة الأخرى المنافقون، ليس لهم همُ إلا أنفسهم، أجبن قوم وأرعبه، وأخذله للحق
"Adapun kelompok lain adalah kelompok munafik. Mereka tidak mempunyai kepedulian kecuali diri mereka sendiri. Mereka adalah kelompok paling pengecut. Paling penakut dan yang paling menyepelekan kebenaran."

إنّ أصحاب المروءة من أبناء الجاهلية يتعايرون بالجبن، ويتفاخرون بالشجاعة
Para kesatria orang-orang jahiliah akan merasa tercela dengan sifat pengecut dan merasa bangga dengan sifat berani.
ويمثل هذا المعنى الحوار الذي دار بين أبي جهل وعتبة بن ربيعة يوم بدر
Makna ini tecermin dalam dialog Abu Jahal dan Utbah bin Rabiah pada Perang Badar.
حيث قال عتبة : يا قوم إنّي أرى قوماً مستميتين لا تصلون إليهم وفيكم خير
Utbah berkata, "Wahai kaumku, aku melihat suatu kaum yang ingin mencari kematian. Kalian tidak akan mampu melawan mereka, walau di antara kalian ada orang-orang hebat.
يا قوم اعصبوها اليوم برأسي، وقولوا جبُن عتبة بن ربيعة وقد علمتم أني لست باجبنكم
Wahai kaumku, mulai sekarang, lihatlah wajahku dan katakanlah, 'Pengecutlah Utbah bin Rabiah.' Kalian sudah tahu bahwa aku bukanlah orang yang paling pengecut di antara kalian."
فسمع ذلك أبو جهل فقال : أنت تقول هذا ؟! والله لو غيرُك يقول هذا لأعضضته، قد ملات رئتُك جوفَك رعباً
Ketika Abu Jahal mendengar perkataannya, ia berkata, "Apakah engkau yang mengatakan hal itu?, Demi Allah, jika bukan engkau yang mengatakan seperti itu pasti aku akan menggigitnya. Paru- parumu telah memenuhi perutmu karena ketakutan."
فقال عتبة : إيّاي تعيّر يا مصفّر استه ؟! ستعلم اليوم أيّنا الجبان
Utbah menjawab, "Janganlah sekali-kali engkau mencelaku wahai pantat yang berbunyi. Engkau akan tahu siapa di antara kita yang paling pengecut."85

ولأن الجبن شر فقد استعاذ منه رسول الله ﷺ
Karena sifat pengecut itu membahayakan, maka Rasulullah saw. meminta perlindungan untuk dijauhkan dari sifat tersebut,
اللهم إنّي أعوذ بك من الجُبن
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut..."86
ولقد اعتبره رسول الله ﷺ شر صفات الرجال : شرّ ما في رجل : شُح هالع وجبن خالع .. (٤)
Sebab, Rasulullah saw. menganggap bahwa sifat pengecut merupakan sifat paling buruk bagi seorang laki-laki, "Sifat yang paling buruk bagi seorang laki-laki adalah sifat kikir yang membelenggu dan pengecut yang penakut..."87
ومثل هذا الجبن الذي يخلع القلوب إنما ينشأ من طبيعة التربية وآثار البِيْئَةِ، وأمثال المجتمع وقيمه
Sifat pengecut seperti ini yang dapat melepaskan hati karena ia tercipta dari karakter pendidikan, pengaruh lingkungan, suri teladan masyarakat, dan nilai-nilainya.
ولذلك كان لابد من غرس الشجاعة منذ الطفولة في نفوس الأبناء لإعدادهم للجهاد
Oleh karena itu, diharuskan menanamkan keberanian pada jiwa anak-anak sejak kecil untuk mempersiapkan mereka menghadapi jihad.
وإنّ شدة التعلق بالدنيا وزينتها تنقلب على صاحبها داعية إياه إلى التخوّف على مصالحه والجبن عن خوض الغمار، ولذلك قال ﷺ
Ketergantungan pada dunia dan hiasannya akan melahirkan rasa takut kehilangan kepentingannya dan takut memasuki medan perjuangan. Rasulullah saw. bersabda,
إنّ الولد مبخلة مجبنة (۱) والفرق بين نفسية الشجاع والجبان ملحوظ وظاهر
Watak anak kecil adalah kikir dan penakut." Perbedaan antara jiwa pemberani dengan jiwa penakut akan terlihat dan tampak jelas.
وفي ذلك يقول ابن القيم : .. فإنّ الشجاع منشرح الصدر والجبان أضيق الناس صدراً، وأحصرهم قلباً، لا فرحة له ولا سرور، ولالذة له ولا نعيم؛ إلا من جنس ما للحيوان البهيمي
Dalam hal ini Ibnul Qayyim berkata, "Pemberani itu adalah orang yang lapang dada, sedangkan penakut itu adalah orang yang paling sesak dadanya, hatinya sempit, tidak ada kebahagiaan dan kesenangan, tidak ada kenikmatan dan keindahan kecuali bagaikan hewan ternak."89

ومن يتصدّى لإمرة الناس وقيادتهم يجب أن يكون قدوة في شجاعته
Barangsiapa yang ingin menjadi penguasa dan pemimpin umat,
maka ia harus menjadi teladan dalam keberaniannya.
فقد كان ﷺ أحسن الناس وأشجع الناس وأجود الناس (۳) ويقول
Karena Rasulullah saw. adalah orang yang paling baik, paling pemberani, dan paling dermawan. Beliau bersabda,
لو كان لي عدد هذه العِضاه نَعَماً لقسمتُه بينكم، ثم لا تجدوني بخيلاً ولا كذوباً ولا جباناً (٤)
"Jika aku memiliki sejumlah pohon yang besar yang merupakan anugerah, maka aku akan membagikannya pada kalian kemudian kalian akan melihat bahwa aku bukan orang kikir, bukan pendusta, dan bukan penakut."
وفي فوائد الحديث يقول ابن حجر
Ibnu Hajar menerangkan faedah-faedah hadits tersebut,
وفيه ذم الخصال المذكورة وهي البخل والكذب والجبن وأن إمام المسلمين لا يصلح أن يكون فيه خصلة منها
"Hadits itu mencela sifat-sifat yang telah disebutkan tadi, yaitu sifat kikir, dusta, dan pengecut. Seorang pemimpin umat tidak layak memiliki sifat tersebut."92
والجنود يفخرون بشجاعة قائدهم، ويزدادون إقداماً
Para prajurit akan bangga memiliki pemimpin yang pemberani dan maju paling dahulu.
لذلك قال البراء في حديثه عن يوم حُنين
Oleh karena itu, al-Barra menceritakan kejadian Perang Hunain,
كنّا والله إذا أحمرّ البأس نتقّي به، وإنّ الشجاع منّا للذي يُحاذي به
"Ketika kami dalam kondisi sangat kritis, kami berlindung di parit. Adapun orang yang berani di antara kami adalah orang yang berani maju ke medan tempur,"
( (٦) لما كانوا يرون من شجاعة رسول الله ﷺ
karena mereka melihat keberanian Rasulullah saw.
ولا ينبغي للمؤمن أن يُري عدوه من نفسه جبناً
Tidaklah layak seorang mukmin terlihat oleh musuhnya sebagai seorang pengecut.
حتّى إنّ الصحابي الشهيد خبيباً لما صلّى ركعتين قبل قتله قال للمشركين
Sahabat Nabi saw. Syahid Khabib ketika shalat dua rakaat sebelum dibunuh, berkata kepada orang-orang musyrik,
والله لولا أن تحسبوا أن ما بي جزع لزدتُ
"Demi Allah, jika engkau mengira bahwa aku ini takut, maka akan kutambah keberanianku,"
وهو مقبل على الموت يخشى أن يُلصق بالمسلمين شبهة الجزع والجبن
padahal pada saat itu ia sedang menghadapi kematian sehingga ia takut umat Islam diidentikkan dengan sifat penakut dan pengecut.
وشجاعة المؤمن تتبدى على أعدائه، وفي جرأته الأدبية في نُصح إخوانه، وفي الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر
Keberanian seorang mukmin akan tampak di hadapan musuh-musuhnya, sikap tegas yang sopan dalam menasihati saudara- saudaranya, dan dalam melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar.
وتخرج الشجاعة عن حدّ القصد حين تكون على الإخوة والأصدقاء، وعلى المساكين والضعفاء
Keberaniannya akan menghilang dengan wajar ketika ia bersama saudara-saudara dan sahabat-sahabatnya, serta ketika ia bersama orang-orang miskin dan lemah.
أمّة الشهادة على الناس بحاجة إلى أصحاب الشجاعة في حمايةالحق والجرأة الأدبية في الدعوة إليه
Umat Islam yang ingin berjihad membutuhkan orang-orang yang pemberani dalam melindungi kebenaran dan berani dalam melakukan dakwah.

خلاصة هذا الفصل وعناصر
KESIMPULAN
يكون المرء بالغ الشجاعة إذا كان دينه أعز مالديه
Seseorang akan mempunyai sifat pemberani jika ia menjadikan agamanya sebagai sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
أمر الدين لا يقوم إلا بالشجاعة
Agama tidak akan tegak kecuali dengan keberanian.
لا يمكن أن يعتمد على النفعيين والمنافقين
Agama tidak mungkin berjaya dengan mengandalkan orang-orang penjilat dan munafik.
إنّ أصحاب المروءة من أبناء الجاهلية يتعايرون بالجبن
Para kesatria jahiliah merasa tercela apabila ia mempunyai sifat pengecut.
الجبن شر صفات الرجال
Sifat pengecut adalah sifat paling buruk bagi laki-laki.
إن شدة التعلق بالدنيا تؤدي إلى الجبن
Cinta dunia dapat menyebabkan orang menjadi pengecut.
كان النبي ﷺ أحسن الناس، وأشجع الناس، وأجود الناس
Rasulullah saw. adalah orang yang paling baik, paling berani, dan paling dermawan.


♥♥♥
Sumber:
 هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين
The Most Perfect Habit
Mahmud Muhammad Al Hazandar

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Catatan :

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.

Dipersilahkan - share
Semoga bermanfaat

20 Januari 2024

Ada saatnya MELAWAN - 04 - Hadzihi akhlaquna

04 Ada saatnya melakukan Perlawanan

الإنتصار


الذين اذا اصابهم البغي هم ينتصرون

"Apabila mereka dianiaya, mereka dapat mempertahankan (menolong) diri mereka sendiri."

إن صفة التوازن التي تميز بها ديننا 

Bahwa sifat seimbang yang merupakan karakteristik agama kita adalah

تجعل المؤمن في بعض المواطن مُتَواضِعاً متسامِحاً؛ يعفو ويصفح 

menjadikan orang mukmin dalam kondisi-kondisi tertentu untuk bersikap tawadhu dan toleran, memaafkan, dan memberi ampunan.

وإذا ما غضب يغفر

Apabila marah, ia segera meminta ampun.

وفي مواطن أخرى تجده أبياً حريصاً على مروءته

Dalam kondisi lain, mereka dapat menjadi orang yang keras dan kuat dalam menjaga harga dirinya,

مطالباً بحقه مقتصاً من ظالمه منتصراً من المسيء إليه

gigih dalam memperjuangkan haknya, berusaha menjauhi sifat kezalimannya, dan berusaha melawan orang yang menyakitinya.

فمتى يكون الانتصار؟

Oleh karena itu, kapan kita harus melawan?

يوضح ابن العربي جواب هذا التساؤل بقوله

Ibnu Arabi menjelaskan jawaban pertanyaan di atas dengan berkata,

أن يكون الباغي معلناً بالفجور، وقحاً في الجمهور، مؤذياً للصغير والكبير، فيكون الانتقام منه أفضل

Apabila penindas melakukan kejahatannya secara terang- terangan, tidak malu terhadap masyarakat, dan menindas anak- anak serta orang dewasa. Dalam kondisi itu. melawan mereka adalah lebih baik.

ويصف الحالة المقتضية للعفو فيقول

Pilihan memaafkannya adalah lebih baik, apabila ia menyesali perbuatannya.

أن تكون الفلتة، أو يقع ذلك ممن يعترف بالزلة ويسأل المغفرة، فالعفو هاهنا أفضل

Jika orang yang melakukannya merasa bersalah atas perbuatannya kemudian ia meminta ampunan, maka memaafkannya adalah lebih baik."

وأكد هذا المعنى الكيّا الطبري في أحكامه

Kemudian Imam Thabari menegaskan makna yang terperinci dalam kitab Ahkam-nya

ووافق ابنَ العربي في أن أفضلية الانتصار

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibnu Arabi bahwa melawan mereka lebih baik.

تُفهم من قول إبراهيم النخعي عن السلف

Hal itu dipahami dari konteks perkataan Imam an-Nakh'i yang meriwayatkan dari para salaf

كانوا يكرهون أن يذلوا أنفسهم فتجترئ عليهم الفساق

"Mereka tidak suka merendahkan dirinya sehingga apabila dibiarkan, maka orang-orang fasik akan semakin berani

وخصص العفو فيما إذا كان الجاني نادماً مقلعاً

Memaafkan mereka dapat dilakukan apabila si pelaku menyesali perbuatannya dan menghentikannya. 

وقد استحسن القرطبي هذا التفصيل وأقره

Imam Qurtubi merasa kagum dengan penjelasan tersebut dan menyetujuinya.

وحمل الغفران على غير المصرّ

Adapun Imam al-Ghufran menafsirkan bahwa memaafkan itu khusus bagi orang yang tidak terus-menerus melakukannya.

وقال : فاما المصرّ على البغي والظلم فالافضل الانتصار منه

Ia berkata, "Orang yang selalu melakukan penindasan dan kezaliman, maka melawan mereka adalah lebih baik." - Tafsir Al Qurtubi 16/39


ومما ذكره القرطبي في تفسير قوله تعالى

Imam al-Qurtubi ketika menafsirkan firman-Nya,

وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ البغيُ هم يَنتَصرون ﴾ [الشورى: ٣٩]

"Dan mereka apabila ditimpa aniaya, dapat mempertahankan (menolong) diri sendiri." (asy-Syuraa [42]: 39)

هو عام في بغي كل باغ من كافر وغيره

menjelaskan bahwa makna ayat tersebut adalah umum, mencakup semua penindas, baik ia orang kafir maupun lainnya.

أي إذا نالهم ظلم من ظالم لم يستسلموا لظلمه

Artinya, apabila mereka mendapatkan kezaliman dari seorang zalim, mereka tidak akan menyerah pada kezaliman tersebut."

 وبعد أن عرض القرطبي جملة من الأقوال علّق قائلاً

Setelah Al-Qurtubi menyampaikan beberapa hadis, beliau memberikan komentarnya, dengan mengatakan:

وبالجملة العفو مندوب إليه، ثم قد ينعكس الأمر في بعض الأحوال

Singkatnya, memaafkan diberikan kepadanya, dan kemudian dalam keadaan tertentu keadaannya bisa terbalik,

فيرجع ترك العفو مندوباً إليه

maka tidak memaafkan diberikan kepadanya.

وذلك إذا احتيج إلى كفّ زيادة البغي وقطع مادة الأذى، وعن النبي ﷺ ما يدل عليه

Ini jika diperlukan untuk menghentikan pelanggaran lebih lanjut dan menghilangkan zat berbahaya, dan ada bukti dari Nabi, damai dan berkah Allah besertanya.

واستدل بحديث انتصار عائشة من زينب -رضي الله عنهما- وسيأتي تفصيله

Dia menggunakan hadits kemenangan Aisyah atas Zainab - r.a senanglah dengan keduanya - dan detailnya akan muncul.

جاء في تفسير الآية ﴿ وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُم يَنتَصِرُونَ وجزاء سيئةٍ سيئةٌ مثلُها .. [الشورى: ٣٩، ٤٠]

Dalam penafsiran ayat, "...Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)."  Qs. 42 Asy- Syuraa 39-40

أي: ينتقمون ممّن بغى عليهم ولا يستسلمون لظلم المعتدي

Disebutkan, berarti mereka melakukan pembalasan kepada orang yang telah menindasnya dan tidak menyerah atas kezalimannya.

قال أبو السعود : هو وصف لهم بالشجاعة بعد وصفهم بسائر الفضائل

Abu Su'ud berkata, "Ia menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang mempunyai keberanian selain sifat terpuji lainnya.

وهذا لاينافي وصفهم بالغفران

Ini tidak berarti bertentangan dengan sifat mereka sebagai pemaaf,

فإن كلاّ في موضعه محمود

karena kedua sifat tersebut bila ada pada tempatnya merupakan sifat terpuji.

وجزاء سيئةٍ سيئةٌ مثلُها

Membalas suatu kesalahan hendaklah dengan seimbang.

أي : وجزاء العدوان أن ينتصر ممّن ظلمه من غير أن يعتدي بالزيادة

Artinya, balasan penindasan adalah membalasnya setimpal dengan kezaliman yang dilakukannya dan tidak boleh berlebihan.

قال الإمام الفخر - لمّا قال الله تعالى

Imam Fahrudin ar-Razi berkata ketika mengomentari ayat

وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُم البغي هم ينتصرون

"Dan mereka apabila ditimpa aniaya, dapat mempertahankan (menolong) diri sendiri,"

أردفه بما يدل على أن ذلك الانتصار يجب أن يكون مُقيداً بالمثل دون زيادة

memberikan hal sama yang berarti bahwa perbalasan harus dibatasi. Dengan syarat, setimpal dan tidak boleh melebihinya,

وإنّما سمّى ذلك سيئة لأنها تسوء من تنزل به

dan hal itu disebut sebagai keburukan karena menyakiti orang yang telah melakukan kejahatan.

Tafsir As-shafwa At-tafasir 3/143

ولما استفتي الإمام مالك في قول سعيد بن المسيب : ( لا أحلّل أحداً)

Imam Malik ketika diminta fatwa tentang perkataan Imam Sa'id bin Musayib "bahwa aku tidak menghalalkan siapa pun,"

وجّه هذا القول في : عدم التجاوز عن الرجل الظالم

menjelaskan bahwa ucapan itu diarahkan pada larangan membalas orang zalim secara berlebihan.

فقال: لا أرى أن يجعله من ظلمه في حلّ

Ia berkata, "Aku tidak melihat kezalimannya untuk dibiarkan."

وعلّل ابن العربي فتوى مالك بقوله

Ibnu Arabi memberikan alasan atas fatwa Imam Malik tersebut,

إن كان ظالماً فمن الحق الا نتركه لئلا تغترّ الظلمة ويسترسلوا في أفعالهم القبيحة

Apabila ia seorang zalim, maka sebaiknya jangan dibiarkan agar kezalimannya tidak merajalela dan perbuatannya menebarkan akhlak yang buruk. -Perkataan imam malik - Tafsir Al Qurtubi 16/42-43

ويؤكد الصاوي في حاشيته على الجلالين هذا المعنى فيقول

Ashawi menegaskan makna ini dalam kitab Hasyiyah Jalalain- nya,

من مكارم الأخلاق التجاوز والحلم عند حصول الغرض، ولكن يشترط أن يكون الحلم غير مخل بالمروءة -

"Sebagian akhlak mulia adalah membiarkan dan bersikap lembut ketika seseorang telah melakukan sesuatu, tetapi dengan syarat sikap lembutnya tidak sampai merusak harga dirinya ...

وأما إذا انتهكت حرمات الله فالواجب حينئذ الغضب لا الحلم

Sebab, jika ia melanggar larangan Allah, maka sikap yang wajib diambil adalah marah, bukan berlaku lemah lembut lagi."

وعليه قول الشافعي : من استغضب فلم يغضب فهو حمار

Untuk hal ini Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa yang dituntut marah tapi ia tidak marah, maka ia adalah keledai."

وقال الشاعر: وحِلم الفتى في غير موضعه جهل

Juga perkataan syair, "Bersikap lembut pada seorang pemuda yang bukan pada tempatnya adalah kebodohan." Tafsir As-shafwa At-tafasir 3/143

وفي تفسير قوله تعالى : لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إلا مَن ظُلم ... [ النساء : ١٤٨]

Dalam menafsirkan firman Allah, "Allah tidak menyukai berterus terang dengan perkataan yang buruk, kecuali dari orang-orang yang teraniya." (an-Nisaa [4]: 148)

نقل القرطبي في تفسير الآية على قراءة من قرأ (إلا من ظلم )

Al-Qurtubi telah menukil perkataan Abu Ishaq az-Zujaz dalam menafsirkan ayat "Kecuali dari orang- orang yang teraniya," dengan cara membaca lainnya.

قولَ أبي إسحاق الزجاج : يجوز أن يكون المعني : إلا من ظَلَم فقال سوءاً فإنه ينبغي أن تأخذوا على يديه

Dijelaskan bahwa makna ayat tersebut boleh juga berarti, "Kecuali orang yang berbuat zalim kemudian ia berkata buruk, maka sebaiknya kalian harus menghentikannya."

وعلق القرطبي قائلاً : قلت : ويدل على هذا أحاديث منها قوله ﷺ

Al-Qurtubi mengomentarinya, "Makna ini diperkuat oleh hadits-hadits Nabi ﷺ lainnya, antara lain,

خذوا على أيدي سفهائكم

Hentikanlah kezaliman yang dilakukan orang-orang sufaha (bodoh).

وقوله ( انصر أخاك ظالماً أو مظلوماً)

Sabda beliau yang lainnya, "Tolonglah saudaramu, baik ia orang yang zalim maupun orang yang dizalimi.

قالوا: هذا ننصره مظلوماً فكيف ننصره ظالما؟ قال و تكفه عن الظلم

Mereka bertanya, "Yang ini kami tolong karena mereka dizalimi, tetapi bagaimana kami harus menolong orang yang zalim?, Rasulullah menjawab, Engkau harus mencegahnya berbuat zalim. Hr. Bukhari - tafsir Al Qurtubi 6/4

وفي حديث طويل تنتدب نساء النبي ﷺ السيدة زينب رضي الله عنها لطلب مساواتهن بالسيدة عائشة رضي الله عنها؛

Dalam sebuah hadits panjang diceritakan bahwa istri-istri Rasulullah membujuk Zainab r.a. untuk meminta disamakan dengan Aisyah r.a.

إذ كن يشعرن أن لها في قلبه منزلة ليست لغيرها

Mereka merasa bahwa Aisyah mendapatkan kedudukan khusus dalam hati Rasulullah yang tidak didapatkan oleh yang lainnya.

وكن يرين هدايا الناس تأتي أكثر ما تأتي حين يكون في بيت عائشة

Mereka melihat hadiah yang diberikan masyarakat kepada beliau lebih banyak ketika berada di rumah Aisyah r.a.

واستطالت زينب على عائشة بالكلام وعائشة تنظر إلى رسول الله ﷺ تقول

Zainab berhasil memojokkan Aisyah dengan perkataannya. Saat itu, Aisyah melihat Rasulullah, Ia berkata

 حتى عرفت ان رسول الله ﷺ لا يكره أن انتصر

"Agar aku tahu bahwa Rasulullah tidak membenci jika aku melawan..." Hr. Muslim 83/2442

وفي رواية حتى قال النبي ﷺ : (دونك فانتصري) فاقبلتُ عليها حتى رأيتها وقد يبس ريقها في فِيها

Dalam riwayat lain, sehingga Nabi saw. bersabda, "Belalah dirimu dan balaslah!" kemudian aku membalasnya sehingga aku melihat Zainab telah basah dengan keringatnya.

ما تردّ عليّ شيئاً، فرأيت النبي ﷺ يتهلل وجهه

Ia tidak menjawab sedikit pun, dan aku melihat Rasulullah saw. berseri wajahnya." Hr. Ibnu Majjah 1661/1981

ولا يجوز للمنتصر أن يتعدى على أخيه المسلم بأكثر مما أساء إليه، ولا يحق له أن يغمطه حقه

Orang yang ingin membalas saudaranya tidak boleh melakukan pembalasannya itu melebihi penderitaan yang telah ia terima. Ia pun tidak boleh mengingkari haknya.

ففي رواية مسلم الحديث عائشة السابق تقول عائشة وفاءً لضرّتها التي كانت تساميها في المنزلة عند رسول الله ﷺ

Dalam riwayat Muslim dari hadits Aisyah tadi disebutkan, "Aisyah r.a. hanya membalas tuduhan yang menyebutkan bahwa ia mempunyai kedudukan lebih dalam pandangan Rasulullah.

ولم أر امرأة قط خيراً في الدين من زينب ؛

Ia berkata, 'Aku tidak melihat seorang wanita yang sangat baik dalam agamanya selain Zainab.

وأتقى واصدق حديثاً، وأوصل للرحم، وأعظم صدقة، وأشد ابتذالاً لنفسها في العمل الذي تصَّدَّق به وَتَقرَّب به إلى الله تعالى

Ia adalah wanita yang paling banyak sedekahnya. Wanita yang paling rajin bekerja yang hasilnya untuk disedekahkan dan wanita yang paling banyak mendekatkan diri kepada Allah,

ماعدا سَوْرةٍ من حِدَّة كانت فيها، تسرع منها الفيئة

kecuali kemarahannya yang keras yang dimanfaatkan oleh sebagian kelompok.  Hr. Muslim 2442

وذلك أدب النبوة فمع مبادأتها بالسّباب لم تتجاوز حد العدل، ولم تغفل عن أن تعذرها

Begitulah etika kenabian, walaupun ia memakinya ia tidak melewati batas keadilan dan tidak lupa untuk memaafkannya.

ويجب أن نفرق بين انتصارنا من أخينا الذي غلب خيره والانتصار من الظالم المصرّ أو الكافر المستكبر

Kita wajib membedakan antara melawan saudara kita yang kebaikannya lebih dominan (dibanding keburukannya) dengan melawan orang zalim yang bersikukuh pada kezalimannya atau orang kafir yang sombong.

وإذا توقعت أن انتصارك من اخيك المسيء إليك قد يزيد الشر

Apabila engkau mengira bahwa melawan saudaramu yang telah menyakitimu itu akan menambah keburukan,

ويوغل في التمادي وتفاقم الخطب، فاسدد أبواب الشيطان، وقدّر المصالح والمفاسد

membuat ia semakin menjadi-jadi, dan menambah kejahatannya, maka engkau harus menutup celah setan dan mempertimbangkan maslahat dan mudharatnya.

وفي سنن أبي داود حديث بهذا المعنى، فقد ورد أن رجلاً وقع بأبي بكر

Dalam Sunan Abu Daud dijelaskan bahwa ada sebuah hadits yang menjelaskan makna tersebut. Dijelaskan bahwa seorang lelaki telah mendatangi Abu Bakar r.a.,

فآذاه بحضرة النبي ﷺ ولمّا آذاه الثالثة انتصر منه أبو بكر، فقام رسول الله ﷺ حين انتصر أبو بكر

kemudian ia menyakitinya padahal Rasulullah berada di hadapannya. Pada saat ia menyakitinya untuk yang ketiga kali, Abu Bakar melawannya.

فقال أبو بكر: أوجدتَ عليّ يا رسول الله ! فقال رسول الله ﷺ : ونزل ملك من السماء يكذّبه بما قال لك

Pada saat Abu Bakar melawan, Rasulullah saw. berdiri. Abu Bakar bertanya, "Apakah engkau kecewa kepadaku, ya Rasulullah?"

Rasulullah saw. menjawab, "Malaikat telah turun dari langit mendustakan apa yang dikatakannya kepadamu.

فلمّا انتصرت وقع الشيطان، فلم أكن لأجلس إذ وقع الشيطان

Saat engkau melawan, setan datang (untuk memperuncing masalah). Maka, tidak mungkin aku duduk apabila setan datang. Hr. Abu Daud 4094/4897 hasan

قال الخطابي في شرح الحديث : إنما وقع الشيطان حين انتصر أبو بكر

Dalam menjelaskan hadits ini, al-Khatabi berkata, "Se- sungguhnya, setan itu ikut masuk ketika Abu Bakar melawan,

لأن انتصاره يغري صاحبه - سيما وقد بدا الشر منه بتكرير الإساءة بالتزيّد والتمادي

karena perlawanan Abu Bakar telah memancing kawannya untuk menambah kejahatannya dan tidak ingin menghentikannya.

فيكون ذلك سبباً في تفاقم الخطب

Hal itulah yang menyebabkan kejahatannya semakin bertambah. Al Khatabi 5/204

والمغلوب على أمره يتأسى بنوح عليه السلام حينما عجز عن قومه

Orang yang tidak berdaya untuk melawan, kondisinya sama seperti Nabi Nuh a.s. ketika ia tidak berdaya menghadapi kaumnya,

﴿ فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فانتصر ﴾ [القمر: ١٠ ]

"Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)." (al-Qamar [54]: 10)

أما القادر على الانتصار بقيوده وشروطه الشرعية

Adapun orang yang mampu melawan dengan batasan dan syarat-syaratnya yang sesuai dengan syariat", 

[-Catatan:  Kriteria dan syarat yang perlukan untuk melakukan perlawanan pada orang muslim yang zalim adalah apabila menahan diri itu dapat membuat ia semakin berani (berbuat jahat), atau apabila perbuatan zalimnya dilakukan secara terang- terangan dan semakin menjadi-jadi. Syarat lain adalah tidak boleh melebihi kejahatan yang telah ng telah dilakukannya dan jangan sampai perlawanannya dapat menimbulkan kejahatan yang lebih besar menurut perkiraan dan analisisnya-]

فلا عذر له في الخنوع والاستكانة للظالمين

maka ia tidak mempunyai alasan untuk tunduk dan tidak melawan orang-orang zalim.

فامِا قوله تعالى ﴿وَلَمَن صَبرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ ﴾ [الشورى: ٤٣]

Firman-Nya, "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya, (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (asy-Syuraa [42]: 43)

فقد قال فيه القرطبي : ( هو محمول على الغفران عن غير المصرّ، فأما المصر على البغي والظلم فالافضل الانتصار منه )

Imam al-Qurtubi mengatakan, "Hal itu berarti dapat me- maafkan orang yang tidak bersikeras untuk melakukan kezaliman. Adapun orang yang bersikeras untuk melakukan penindasan dan kezaliman, maka tindakan yang lebih baik adalah melawannya." Tafsir Al Qurtubi 16/39

وأما كظم الغيظ فمستحسن ومندوب إليه بعد التمكن من الظالم والقدرة عليه

Sedang sikap menahan kemarahan sebaiknya memaafkan, dan dianjurkan untuk dilakukan setelah orang zalim itu dikuasainya.

وإذا عُلم صدق توبته، وندمه، أو أنها زلة منه لم يصر عليها، فالعفو عنه عندئذ هو الأولى

Apabila kesungguhan tobatnya jelas dan penyesalannya sungguh- sungguh karena merasa hina dengan perbuatannya sehingga ia berhenti, maka memaafkan (membiarkan)nya dalam kondisi seperti ini adalah lebih baik.

أما عفو الضعيف فهو عفو المكره المستضعف ولا فضيلة فيه

Adapun memaafkan orang lemah, yaitu memaafkan orang yang dipaksa dan tak berdaya, maka tidak ada manfaatnya.

إن إحياء خلق ( الانتصار) هام وضروري؛ لئلا تعتاد الأمة قبول الذل

Bahwa melakukan perlawanan adalah penting dan diperlukan agar umat tidak terbiasa mendapat perlakuan yang hina,

لا من فاسق يقهرها، ولا من كافر ينحرها

baik dari orang fasik yang ingin menguasai kita maupun dari orang kafir yang ingin menghancurkan kita.

لأن الأمة التي تعتاد السكينة أمام الظلم

Apabila umat Islam terbiasa diam di hadapan kezaliman

والوداعة أمام الخسف والعسف تفقد دافعية الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، وتنعدم فيها روح الجهاد

dan tidak peduli atas penindasan serta penganiayaan, maka motivasi untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar akan hilang Semangat jihad pun akan mati.

فهل نحن منتصرون حين يلزم الانتصار ممن لا يرتدع إلا بالانتصار ؟

Apakah kita akan melakukan perlawanan ketika hal itu diperlukan khususnya pada orang-orang yang tidak jera kecuali dengan adanya perlawanan?


خلاصة هذا الفصل وعناصره

KESIMPULAN

الانتصار تكميل لخلق العفو والسماحة حيث لا  ينبغي العفو

→ Melakukan perlawanan merupakan penyempurna bagi sifat pemaaf, dan toleran yang perlu dilakukan pada saat-saat berdiam diri tidak memiliki arti.

-الانتصار من الباغي المعلن المصرّ أولى من العفو، والعفو عن النادم المقلع أولى

→ Melawan para penindas yang terang-terangan dan bersikeras melakukan kezaliman adalah lebih baik dibandingkan membiarkannya. Namun, membiarkan mereka yang sudah berhenti dan menyesali perbuatannya adalah lebih baik.

الشجاعة في الانتصار لا تتنافى مع قابلية العفو عن صاحب الفلتة

→ Berani melawan tidak bertentangan dengan sikap memaafkan orang yang telah menyesali perbuatannya. 

فتوى مالك بالانتصار من الظالم لئلا يغترّ ويسترسل في ظلمه

→ Fatwa Imam Malik untuk melawan kezaliman bertujuan untuk membuat kezaliman itu tidak semakin kuat dan merajalela.

القصد في الانتصار أن يكون بالمثل وألا يزيد عن ظلم المعتدي

→ Tujuan melawan adalah memberikan pembalasan secara setimpal dan tidak boleh melebihinya.

- يشترط في الحلم ألا يُخلّ بالمروءة، وإلاّ فالانتصار أولى

→ Disyaratkan dalam bersikap menahan diri (membiarkan) pada kezaliman adalah tidak boleh merusak (kewibawaan atau harga diri). Apabila merusak, maka melawan adalah lebih baik.

- في تفسير -الجَهْرَ بالسّوء ...- الأخذ على يد السفيه وكفّه عن الظلم

→ Dalam penafsiran ayat, "Berterus terang dengan perkataan buruk" berarti memusnahkannya dari tangan orang zalim dan mencegah kezalimannya

- موقف انتصار بين عائشة وزينب رضي الله عنهما

→ Contoh sikap perlawanan antara Aisyah dan Zaenab r.a.

- لا يجوز للمنتصر تجاوز حدّ العدل والإنصاف

→ Orang yang melakukan perlawanan tidak boleh melewati batas keadilan.

- المغلوب على أمره يدعو . والقادر ينتصر ولا فضيلة في عفو الضعيف

→ Orang yang tidak berdaya dianjurkan untuk meminta pertolongan. Adapun orang yang mampu dan kuat dianjurkan untuk melawan, dan membiarkan kezaliman yang dilakukan oleh orang lemah tidak ada manfaatnya.

- حمل القرطبي آية - ولَمَنْ صَبَرَ وغفرَ-  على غير المصرّ

→ Imam al-Qurtubi menafsirkan ayat "Tetapi, siapa yang sabar dan suka memaafkan, "dikhususkan bagi orang yang tidak bersikukuh dalam melakukan kezaliman. 

 خلق ( الانتصار ) يحيي في الأمة روح الجهاد -

→ Dengan sikap melawan berarti menghidupkan umat semangat jihad.


 ♥♥♥

Sumber:

 هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين

 The Most Perfect Habit

Mahmud Muhammad Al Hazandar


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat

15 Januari 2024

Generasi yang tidak akan punah

 


Akan ada generasi pilihan yang tetap memperjuangkan diatas kebenaran dan akan dimenangkan oleh Allah, serta memiliki sifat tidak takut dengan celaan orang yang suka mencela...

27 Desember 2023

TAWAKKAL - 10 - Tazkiyyatun Nafs


التوكل

Tawakal


التوكل 

Tawakal adalah

هو صدق اعتماد القلب على الله عزّ وجلّ في استجلاب المصالح

kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah untuk mendapatkan kemaslahatan

ودفع المضارّ في أمور الدنيا والآخرة

serta mencegah kemudlaratan, menyangkut urusan dunia atau pun akhirat.

قال الله عز وجل : (۱)

Allah berfirman,

وَمَن يَتَّقِ الله يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلُ عَلَى اللَّهُ فَهُوَ حَسْبُهُ

"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan baginya jalan keluar dan memberi dia rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Dia itu cukup baginya" (Ath-Thalaq: 2 -3).

فمن حقق التقوى والتوكلَ؛ اكتفى بذلك ف مصالح دينه ودنياه

Barangsiapa mewujudkan takwa dan tawakal akan dapat menggapai seluruh kebaikan din dan dunianya.

وعن عمر بن الخطاب رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال

Dari Umar bin Khaththab dari Nabi bersabda,

 لوانكُم كُنم تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّه حَقَّ تَوَكَّلِهِ

Jikalau kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenarnya

لَرَزَقَكُمْ كَمَا ترْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُوا حِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

niscaya Allah akan memberikan rezki kepada kalian seperti seekor burung. Pagi-pagi ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang".

 رواه الترمذي وغيره، وقال الترمذي : قال أبو حاتم الرازي : هذا الحديث أصل في التوكل وإنه حسن صحي.

HR. At-Tirmidry As Zuhd V/8 la berkata, "Hasan Shabib Juga dinyatakan shahih oleh Al-Hakim IV/ 310 dan disepakati oleh Adz-dzahabi.

قال أبو حاتم الرازي

Abu Hatim Ar-Raziy berkata,

هذا الحديث أصلٌ في التوكل وإنه من أعظم الأسباب التي يُستجلب بها الرزقُ

Hadits ini merupakan tonggak tawakal. Tawakallah faktor terbesar dalam mencari rezki."

وقال سعيد بن جبير

Sa'id bin Jubeir berkata,

التوكل جماع الإيمان

Tawakal itu keseluruhan iman.

وتحقيق التوكل لا ينافي الأخذ بالأسباب

Mewujudkan tawakal bukan berarti meniadakan ikhtiar atau usaha.

التي قدر الله سبحانه وتعالى المقدرات بها؛ وجرت سنته في خلقه بذلك

Taqdir Allah dan sunnahNya sehubungan dengan makhluk berkait erat dengan ikhtiar.

فإن الله تعالى أمر بتعاطي الأسباب، مع أمره بالتوكل

Allah memerintahkan untuk berikhtiar sekaligus. bertawakal.

فالسعي في الأسباب بالجوارح طاعة الله

Berusaha dengan anggota badan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah,

والتوكل بالقلب عليه إيمان به

dan bertawakal dengan hati sebagai manifestasi iman kepadaNya.

قال تعالى : (۱)

Allah subhaanahu wata'ala berfirman,

يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا خُذُواْ حِذْرَكُمْ ... الآية 

Wahai orang-orang yang beriman, waspadalah kalian! An- Nisa:71


قال سهل

Sahl bertutur,

من طعن في الحركة يعني في السعي والكسب فقد طعن في السنة

Barangsiapa cacat dalam berikhtiar berarti cacat dalam sunnah.

ومن طعن في التوكل فقد طعن في الإيمان؛

Barangsiapa cacat dalam berta-wakkal berarti cacat dalam iman.


فالتوكلُ حالُ النبي ﷺ والكسبُ سنتُه 

Tawakal adalah sikap Nabi dan ikhtiar adalah sunnahnya.

فمن عمل على حاله فلا يَتْرُكنّ سنته

Barangsiapa bersikap seperti nabi, janganlah ia meninggalkan sunnahnya."

وقيل: عدم الأخذ في الأسباب طعن في التشريع

Disebutkan, "Tidak mengadakan ikhtiar dianggap cacat dalam hukum.

والاعتقاد في الأسباب طعن في التوحيد

Sedangkan mengandalkan usaha adalah cacat dalam tauhid."

والأعمال التي يعملها العبد ثلاثة أقسام

Amalan yang dikerjakan oleh seorang hamba itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam;

أحدها : الطاعات التي أمر الله بها عبادَه

1. Bentuk-bentuk ketaatan, perintah Allah kepada hamba-hambaNya,

وجعلها سبباً للنجاة من النار ودخول الجنّة

Yang mana Allah menjadikannya sebagai sebab keselamatan dari neraka dan masuk surga.

فهذا لا بد من فعله مع التوكلِ على الله عز وجلّ فيه، والاستعانةِ به عليه

Ini harus dikerjakan sambil bertawakal kepada Allah dan memohon pertolongan kepadaNya.

 فإنه لا حول ولا قوة إلاّ به

Sesungguhnya seorang hamba tidak mempunyai daya dan kekuatan tanpaNya.

وما شاء سبحانه كان وما لم يشأ لم يكن

Apa yang dikehendaki Allah terjadi, pasti terjadi. Dan apa yang dikehendaki Allah tidak terjadi, pasti tidak terjadi.

فمن قصّر في شيء مما وجب عليه مِن ذلك استحق العقوبةَ في الدنيا والآخرةِ شرعاً وقدراً

Barangsiapa teledor terhadap salah satu kewajibannya, berhak untuk mendapatkan hukuman di dunia dan di akhirat, dari segi syar'iy maupun qadariy.

قال يوسف بن أسباط

Yusuf bin Asbath berkata,

يقال اِعملْ عملَ رجلٍ لا ينجيه إلاّ عملُه

Seseorang bertutur, 'Beramallah seperti amalan seseorang yang tidak akan selamat tanpanya.

وتوكلْ توكلَ رجلٍ لا يصيبه إلاّ ما كُتب له

Dan bertawakallah seperti tawakkalnya seseorang yang tidak ditimpa sesuatu kecuali yang sudah ditulis baginya."

القسم الثاني : ما أجرى الله العادة به في الدنيا وأمر عبادَه بتعاطيه

2. Amal yang telah dijadikan Allah sebagai hukum sebab akibat. Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk memenuhinya.

كالأكل عند الجوع والشرب عند العطش

Seperti makan ketika lapar, minum ketika haus,

والاستظلال من الحر

berteduh dari kepanasan,

والتدفؤ من البرد ونحو ذلك ؛

menghangatkan badan dari kedinginan, dan lain sebagainya.

فهذا أيضاً واجب على المرء تعاطي أسبابه

Semua ini hukumnya wajib.

ومن قصّر فيه حتى تضرر بتركه - مع القدرة على استعماله ـ

Barangsiapa mengabaikannya sehingga terkena marabahaya-padahal ia mampu untuk mengusahakannya

فهو مفرط يستحق العقوبة

maka ia berhak untuk mendapatkan hukuman.

القسم الثالث : ما أجرى الله العادةَ به في الدنيا في الأعم الأغلب وقد يَخرق العادةَ

3. Amal yang telah dijadikan oleh Allah subhaanahu wata'ala sebagai hukum sebab akibat pada kebanyakan dan keumumannya.

في ذلك لمن شاء مِن عباده وهي أنواع كالأدوية مثلاً

Kadang-kadang terjadi sesuatu di luar itu, bagi yang Allah subhaanahu wata'ala kehendaki. Misalnya obat-obatan. 

وقد اختلف العلماء : هل الأفضل لمن أصابه المرض التداوي أم تركه لمن حقق التوكل على الله ؟

Para ulama berbeda pendapat tentang mana yang lebih utama bagi yang ditimpa suatu penyakit dan benar-benar bertawakal kepada Allah, berobat, ataukah membiarkannya.


فيه قولان مشهوران وظاهر كلام الإمام أحمد

Ada dua pendapat yang sama-sama masyhur, menurut Imam Ahmad,

أن التوكلَ لمن قَوِي عليه أفضلُ 

bagi mereka yang kuat bertawakal lebih utama.

لما صح (۱) عن النبي ﷺ أنه قال

Sesuai dengan hadits Nabi.

يدخل الجنةَ من أمتي سبعون ألفاً بغير حساب ثم قال : هم الذين لا يتطيرون ولا يسترقون ولا يكتوون وعلى ربهم يتوكلون

"Ada tujupuluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab. Lalu beliau melanjutkan, Mereka adalah yang tidak berta-thayyur (percaya pada ramalan nasib), tidak meminta diruqyah, tidak berobat dengan besi panas (digosokkan ke badan), dan hanya bertawakal kepada Rabb mereka".

ومن رجح التداوي قال : إنه حال النبي ﷺ

Sementara mereka yang menguatkan pendapat untuk berobat beralasan bahwa itu adalah sikap Nabi.

الذي كان يداوم عليه - وهو لا يفعل إلا الأفضل - 

Beliau selalu berobat di kala sakit. Dan tentunya Nabi selalu memilih yang paling utama.

وحمل الحديث على الرقي المكروهة، التي خيشى منها الشرك

Mereka memahami hadits di atas dengan ruqyah yang makruh, yaitu yang mendekati perbuatan syirik.

بدليل أنه قرنها بالكي والطيرة وكلاهما مكروه

Alasan mereka, ruqyah di situ disebut bersama-sama dengan al-kayy (berobat dengan besi panas) dan tathayyur yang keduanya adalah makruh. 

قال مجاهد، وعكرمة والنخغي وغير واحد من السلف : 

Mujahid, Ikrimah, An-Nakha'iy dan tidak sedikit dari kalangan salaf bertutur,

لا يرخص في ترك السبب بالكلية إلاّ لمن انقطع قلبه عن الاستشراق إلى المخلوقين بالكلية

"Rukhshah untuk meninggalkan ikhtiar sama sekali, hanya diberikan bagi mereka yang hatinya benar-benar sudah putus dari makhluk."

وسئل إسحق بن راهويه

Ishaq bin Rahwaih ditanya,

هل للرجل أن يدخل المغازة بغير زاد؟ 

"Bolehkah seseorang masuk ke medan pertempuran tanpa bekal?"

فقال : إن كان الرجل مثل عبد الله بن جبير فله أن يدخل المغازة بغير زاد وإلاّ لم يكن له أن يدخل

Beliau menjawab, "Jika orang itu sekaliber Abdullah bin Jubeir, maka boleh. Jika tidak, jangan sekali-kali melakukannya!"


♥♥♥♥♥

 Sumber:

تزكية النفوس وتربيتها كما يقرره علماء السلف

Tazkiyatun Nafs konsep pensucian jiwa menurut ulama' salaf


Ibnu Qayyim Aljauziah

Ibnu Rajab Al Hambali

Imam Alghazali

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat



30 Oktober 2023

HATI - 04- Tazkiyatun Nafs

أنواع القلب واقسامه

04 HATI

قال تعالى

Allah berfirman,

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban (Al-Isrâ': 36).

ولما كان القلب لهذه الأعضاء كالملك المتصرف في الجنود، الذي تصدر كُلها عن أمره

Peran hati bagi seluruh anggota badan ibarat raja bagi para prajuritnya. Semua bekerja berdasar perintahnya.

ويستعملها فيما شاء فكلها تحت عبوديته وقهره، وتكتسب منه الاستقامة والزيغ

Semua tunduk kepadanya. Karena perintah hatilah, istiqamah dan penyelewengan itu ada.

وتتبعه فيما يعقده من العزم، أو يحله

Begitu pula dengan semangat untuk bekerja.

قال النبي ﷺ

Rasulullah bersabda,

الا وَإِنْ فِي الحَدِ مُضَغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْحَسَدُ كلهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْحَسَدُ كُلُّهُ الَا وَهِيَ الْقَلْبُ. متفق عليه

Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah dia adalah hati.

[[Hr. Bukhari (Aiman 1/126) dan Muslim (Al-Musigat X1/26). Keduanya meriwayatkan dari Nu'man bin Basyir]]

فهو ملكها، وهي المنفذة لما يأمرها به

Hati adalah raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana titah- titahnya, 

القابلة لما يأتيها من هدية

siap menerima hadiah apa saja.

ولا يستقيم لها شيء من أعمالها حتى تصدر عن قصده ونيته

Aktivitasnya tidak dinilai benar jika tidak diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati.

وهو المسئول عنها كلها؛

Di kemudian hari, hati akan ditanya tentang para prajuritnya.

لأن كل راع مسئول عن رعيته

Sebab setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.

كان الإهتمام بتصحيحه ، وتسديده، أولى ما اعتمد عليه السالكون

Maka, pembenaran dan pelurusan hati merupakan perkara yang paling utama untuk diseriusi oleh orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah .

والنظر في أمراضِه وعلاجُها أهم ما تنسك به الناسكون

Demikian pula, mengkaji penyakit-penyakit hati dan metode mengobatinya merupakan bentuk ibadah yang utama bagi ahli ibadah.


أقسام القلوب

• Macam-macam Hati


لما كان القلب يوصف بالحياة وضدها؛

Hati itu bisa hidup dan bisa mati. 

انقسم بحسب ذلك إلى ثلاثة أقسام

Sehubungan dengan itu, hati dapat dikelompokkan menjadi 3 : 

القلب الصحيح أو السليم، والقلب الميت، والقلب المريض

1. Hati yang sehat. 

2. Hati yang mati

3. Hati yang sakit.

١ - القلب الصحيح : هو القلب السليم

Hati yang sehat, adalah hati yang selamat.

الذي لا ينجو يوم القيامة إلاّ من أتى الله تعالى به

Barangsiapa pada hari kiamat nanti menghadap Allah tanpa membawa hati yang sehat, akan celaka.

كما قال تعالى

Allah berfirman,

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا يَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى الله بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Adalah hari, yang mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. As-Syu'ara: 88-89

وقيل في تعريفه

Hati yang selamat didefinisikan :

أنه القلب الذي سلم من كل شهوة تخالف أمر الله ونهيه

sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat,

ومن كل شبهة تعارض خيره

keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah dan dari setiap syubhat,

فسلم من عبودية ما سواه

ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.

وسلم من تحكيم غير رسوله

Hati yang tidak pernah beribadah kepada selain Allah dan berhukum kepada selain Rasulullah.

فخلصت عبوديته الله تعالى إرادة

'Ubudiyah-nya murni kepada Allah, Iradah,

ومحبة، وتوكلا، وإنابة، وإخباتاً، وخشية، ورجاء، وخلص عمله الله؛

mahabbah, inabah, ikhbät, khasyyah, raja, dan amalnya, semuanya lil-Lah, semata karena Allah.

فإن أحب أحب في الله

Jika ia mencintai, mencintai karena Allah

وإن أبغض أبغض في الله

Jika ia membenci, karena Allah

وإن أعطى أعطى الله

Jika ia taat, karena Allah

وإن منع منع الله

Jika ia melarang, karena Allah

ولا يكفيه هذا حتى يسلم من الإنقياد والتحكيم لكل مَن عدا رسوله - ﷺ - ؛

Ini saja tidak dirasa cukup, sampai ia benar-benar terbebas dari sikap tunduk dan berhukum kepada selain Rasulullah.

فيعقد قلبه معه عقداً محكماً على الإتمام والإقتداء به وحده

Hatinya telah terikat kepadanya dengan ikatan yang kuat untuk menjadikannya sebagai satu-satunya panutan,

دون كل أحد في الأقوال والأعمال ؛

dalam perkataan dan perbuatan.

 فلا يتقدم بين يديه بعقيدة ولا قول ولا عمل ؛

Ia tidak akan berani bersikap lancang, mendahuluinya dalam hal aqidah, perkataan atau pun perbuatan.

قال تعالى : 

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ عَامَنُوا لأَتَقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kalian bersikap lancang (mendahului) Allah dan RasulNya, dan bertaqwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Hujurât: 1)

٢ - القلب الميت

Hati yang mati adalah

وهو ضد القلب السليم ، فهو لا يعرف ربه

hati yang tidak mengenal siapa Rabbnya.

ولا يعبده بأمره وما يحبه ويرضاه

Ia tidak beribadah kepadaNya, enggan menjalankan perintahNya atau menghadirkan sesuatu yang dicintai dan diridlaiNya.

بل هو واقف مع شهواته، ولذاته، ولو كان فيه سخط ربه وغضبه

Hati seperti ini selalu berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi, walaupun itu dibenci dan dimurkai oleh Allah. 

فهو لا يبالي إذا فاز بشهوته وحظه رضى ربه أم سخط

Baginya, yang penting adalah memenuhi keinginan hawa nafsu. Ia tidak peduli kepada keridhaan atau kemurkaan Allah .

فهو متعبد لغير الله؛

la menghamba kepada selain Allah.

إن أحب أحب لهواه

Jika ia mencintai, mencintai berdasarkan hawa nafsunya.

وإن أبغض أبغض لهواه

Jika ia membenci, membenci berdasarkan hawa nafsunya.

وإن أعطى أعطى لهواه

Jika ia taat, taat berdasarkan hawa nafsunya.

وإن منع منع لهواه

Jika ia melarang, berdasarkan hawa nafsunya.

فهواه آثر عنده

semuanya karena hawa nafsu.

وأحب إليه من رضى مولاه

Hawa nafsu telah menguasainya dan lebih ia cintai daripada keridlaan Allah.

فالهَوَى إمامه والشهوة قائده

Hawa nafsu telah menjadi pemimpin dan pengendali baginya.

والجهل سائقه، والغفلة مَرْكَبَةٌ

Kebodohan adalah sopirnya, dan kelalaian adalah kendaraan baginya ..

فهو بالفِكرِ في تحصيل أغراضه الدنيوية مغمور

Seluruh pikirannya dicurahkan untuk menggapai target-target duniawi.

وبِسَكَرَةِ الهَوى وَحُبِ العاجِلةُ مَحْمُورٌ

Karena mabuk nafsu dan mencintai hawa nafsunya menjadi gelisah

ينادَى إلى الله وإلى الدار الآخرة

Ketika, la diseru kepada Allah dan negeri akhirat,

من مكانٍ بعيدٍ فلا يستجيب للناصح

tetapi ia berada di tempat yang jauh, sehingga ia tidak menyambutnya.

ويتبع كل شيطان مريد

Bahkan ia setia mengikuti setan yang sesat.

الدنيا تسخطه وترضيه

Dunia membuatnya marah dan puas

والهوى يُصُّمه عما سوى الباطل ويعميه (۳) ؛

Hawa nafsu telah menjadikannya tuli dan buta terhadap kebenaran.

فمخالطة صاحب هذا القلب سقم

Bergaul dengan orang yang hatinya mati adalah penyakit,

ومعاشرته سمّ، ومجالسته هلاك

berteman dengannya adalah racun, dan bermajlis dengan mereka adalah bencana.

القلب المريض -۳ -

Hati yang sakit

قلب له حياة وبه علة تمده 

adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit.

هذه مرة وهذه أخرى

Ia akan mengikuti unsur yang kuat.

وهو لما غلب عليه منهما

Kadang-kadang ia cenderung kepada 'kehidupan', dan kadang-kadang pula cenderung kepada 'penyakit'.

ففيه من محبة الله تعالى، والإيمان به

والإخلاص له والتوكل عليه، ما هو مادة حياته

Padanya terdapat kecintaan, keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepada Allah, yang merupakan sumber kehidupannya.

وفيه من محبة الشهوات، وإيثارها، والحرص على تحصيلها، والحسد، والكبر، والعجب، ما هو مادة هلاكه وعطبه

Padanya pula ada kecintaan dan ketamakan terhadap syahwat, hasad, kibri dan sifat ujub, yang merupakan sumber bencana dan kehancurannya.

فهو ممتن من داعيين

Ia ada di antara dua penyeru;

داع يدعوه إلى الله ورسوله والدار الآخرة

Penyeru kepada Allah, rasul dan hari akhir, 

وداع يدعوه إلى العاجلة

dan penyeru kepada kehidupan duniawi.

وهو إنما يجيب أقربها منه بابا ، وأدناهما إليه جواراً

Seruan yang akan disambutnya adalah seruan yang paling dekat dan paling akrab.


∷∷∷ catatan ∷∷∷

☞ Hasad atau dengki adalah sikap tidak suka melihat orang lain mendapat nikmat dan mengharapkan agar nikmat itu lenyap darinya. 

☞ Kibr atau sombong adalah menganggap remeh orang lain, Rasulullah bersabda "Kibr adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain". Hr. Muslim

∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷


فالقلب الأول : حي ، مخبت، لين، واع

Demikianlah, hati yang pertama adalah hati yang hidup, khusyu', tawadlu', lembut dan selalu berjaga.

والثاني : يابس، ميت

Hati yang kedua adalah hati yang gersang dan mati.

والثالث : مريض ؛ فإما إلى السلامة أدنى ، وإما إلى العطب أدنى

Hati yang ketiga adalah hati yang sakit, kadang-kadang dekat kepada keselamatan dan kadang-kadang dekat kepada kebinasaan.


علامات مرض القلب وصحته

Indikasi Sakit-Sehatnya Hati


علامات مرض القلب


قد يمرض قلب العبد، ويشتد المرض، ولا يعرف به صاحبه. 

Hati seseorang itu bisa sakit. Sakitnya bisa semakin parah dan ia tidak menyadarinya.

بل قد يموت وصاحبه لا يعرف بموته

Bahkan bisa jadi hati telah mati, tanpa disadari pemiliknya.

وعلامة مرضه أو موته؛

Pertanda hati itu sakit atau telah mati adalah;

أن صاحبه لا تؤلمه جراحات المعاصي

ia tidak lagi dapat merasakan sakitnya bermaksiat

ولا يوجعه جهلهُ بالحق، وعقائده الباطلة

dan betapa menderitanya berada dalam kebodohan tentang kebenaran, serta memiliki aqidah yang sesat.

فإن القلب إذا كان حياً تألم بورود القبائح عليه

Sebab, hati yang hidup pasti merasa tersiksa bila melakukan perbuatan buruk.

وتألم بجهله بالحق ـ

Begitu pula jika ia bodoh tentang kebenaran.

بحسب حياته - وقد يشعر بالمرض

Terkadang, seseorang yang memiliki hati yang sakit dapat merasakan penyakitnya.

ويشتد عليه مرارةُ الدواء؛

Namun ia tidak tahan mengecap pahitnya obat penawar.

فهو يؤثر بقاء الألم على مشقة الدواء

Dan ia pun lebih memilih menderita penyakit untuk selamanya.

ومن علامات أمراض القلوب عدولها عن الأغذية النافعة إلى الضارة 

Diantara tanda sakitnya hati, adalah keengganan mengkonsumsi "makanan" yang bermanfaat, Justru cenderung kepada yang mendatangkan mudharat.

وعدولها عن الدواء النافع إلى دائها الضار

Juga enggan terhadap obat yang bermanfaat dan cenderung kepada penyakit yang berbahaya.

فالقلب الصحيح يؤثر النافع الشافي على الضار المؤذي

Hati yang sehat selalu mengutamakan "makanan" yang bermanfaat daripada racun yang mematikan.

والقلب المريض بضد

Dan hati yang sakit sebaliknya.

ذلك وأنفع الأغذية : غذاء الإيمان ، وأنفع الأدوية  دواء القرآن؟

Demikianlah makanan terbaiknya adalah keimanan. Dan obat terbaiknya adalah Al-Qur'an.

علامات صِحة القلب

Adapun tanda sehatnya hati adalah

أن يرتحل عن الدنيا حتى ينزل بالآخرة

Kepergiannya dari dunia menuju ke negeri akhirat.

ويحل فيها حتى يبقى كأنه من أهلها، وأبنائها

Di sana ia tinggal, dan seakan-akan menjadi penghuninya.

جاء إلى هذه الدار غرِيبا يأخذ منها حاجته ويعود إلى وطنه

Kehadirannya di dunia ini, ibarat orang asing yang mengambil kebutuhannya, lalu kembali ke negerinya.

كما قال ﷺ لعبد الله بن عمر

Kepada Abdullah bin Umar, Rasulullah berpesan,

كُن في الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيل

Di dunia ini, hendaknya kamu berlaku seperti orang asing atau orang yang lewat.

Hr. Bukhari Ar-Raqaiq 1/233


وكلما مرض القلب أثر الدنيا، استوطنها، حتى يصير من أهلها

Dan setiap kali hati yang sakit, ia meninggalkan jejak dunia, ia menetap dihatinya, hingga menjadi terikat kepadanya.


ومن علامات صحة القلب

Tanda sehatnya hati adalah:

أنه لا يزال يضرب على صاحبه حتى ينيب إلى الله

selalu mengingatkan si empunya, sehingga ia mau kembali ke jalan Allah :

ويخبث إليه، ويتعلق به تعلق المحب المضطر إلى محبوبه؛

tunduk dan bergantung kepadaNya seperti bergantungnya seorang yang mencinta kepada yang dicintainya.

فيستغني بحبه عن حب ما سواه، وبذكره عن ذكرها ما سواه ، وبخدمته عن خدمة ما سواه

Ia hanya butuh cintaNya. Ia selalu berdzikir dan berkhidmat kepadaNya.

ومن علامات صحة القلب

Tanda sehatnya hati adalah:

أنه إذا فاته وردُه أو طاعة من الطاعات؛

Jika si empunya hati keting- galan atau tidak sempat melaksanakan wirid (rutin berupa dzikir atau Al-Qur'an) atau suatu ketaatan (ibadah), 

وجد لذلك ألما أعظم من تألم الحريص بفَواتِ ماله وفقده

ia akan merasa sakit dan tersiksa melebihi orang kaya yang kehilangan harta.

ومن علامات صحته

Hati Dinyatakan Sehat, Bila...

أنه يشتاق إلى الخدمة كما يشتاق الجائع إلى الطعام والشراب

Kerinduannya kepada khidmah seperti kerinduan seorang yang lapar kepada makanan dan minuman.

قال يحيى بن معاذ

Yahya bin Mu'adz berkata

,من سُر بخدمة الله سُرت الأشياءكلها بخدمته

Barangsiapa senang untuk berkhidmah kepada Allah segala sesuatu akan senang untuk berkhidmah kepadanya.

ومن قَرَّت عينه باللّه قرّت عُيون كلِ أحدٍ بالنظر إليه

Barangsiapa tentram dan sejuk hatinya lantaran (taat kepada) Allah, tentram dan sejuk hati pulalah semua yang memandangnya.

ومن علامات صحته

أن يكون همه واحداً، وأن يكون في الله يعني في طاعة الله

Si empunya hati yang sehat hanya memiliki satu keinginan; taat kepada Allah

ومن علامات صحته

أن يكون أشح بوقته أن يذهب ضائعاً من أشد الناس شحاً بماله

Sangat bakhil terhadap waktu. Menyesal, jika terbuang sia-sia. Kebakhilannya terhadap waktu, melebihi kebakhilan manusia terkikir kepada hartanya.

ومن علامات صحته

أن يكون إذا دخل في الصلاة ذهب عنه همه وغمه بالدنيا

Jika telah masuk waktu shalat lenyaplah segala harapan dan kesedihannya terhadap dunia.

ووجد فيها راحته ونعيمه، وقرة عينه، وسرور قلبه

 la mendapatkan kelapangan, kenikmatan, penyejuk mata dan penyejuk jiwa di dalam shalat itu.

ومن علامات صحته

أن لا يفتر عن ذكر ربه، ولا يسأم من خدمته

Tidak pernah letih untuk berdzikir kepada Allah tidak pernah bosan untuk berkhidmah kepadaNya

ولا يأنس بغيره إلاّ بمن يدله عليه ويذكره به

dan tidak bersikap manis kecuali kepada orang yang menunjukkan jalan kebenaran atau mengingatkannya akan Rabbnya.

ومنها أن يكون اهتمامه بتصحيح العمل أعظم منه بالعمل

Perhatiannya untuk membenarkan amalan (membuat suatu amal dilaksanakan secara benar), melebihi perhatiannya untuk beramal.

فيحرص على الإخلاص فيه، النصيحة، والمتابعة، والإحسان

Sehingga ia akan berusaha untuk ikhlas, loyal, ittiba' dan insan di dalamnya.

ويشهد مع ذلك منَّةَ الله عليه فيه

Bersamaan dengan itu ia menyaksikan betapa banyak anugerah yang Allah berikan kepadanya

وتقصيره في حق الله

Dan ia tetap menyadari betapa ia telah banyak melalaikan hak-hakNya.


أسبابْ مرض القلب

Penyebab Sakitnya Hati


والفتن التي تُعرض على القلوب هي أسباب مرضها

Musibah yang menimpa dan menyebabkan sakitnya hati ada dua;

وهي فتن الشهوات والشبهات

Dia adalah fitnah Syahwat dan Syubhat

فالأولى : توجب فساد القصد والإدارة

Fitnah syahwat  (musibah) syahwat yang merusak niat dan iradah,

والثانية : توجب فساد العلم والإعتقاد

Fitnah syubhat (musibah)  yang merusak ilmu dan i'tiqad

عن حذيفة بن اليمان - رضي الله عنه - قال

Dari Hudzaifah bin Yaman radhliyallahu'anhu, berkata

قال رسول الله ﷺ

Rasulullah bersabda,

تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوْبِ كَعِرْضِ الْحَصِيرِ عُوْدًا عُوْدًا فَأَيُّ قَلْبِ أشربها نكنتُ فِيهِ نكُتُةٌ سَوْداءُ وَأَي قَلب أنكَرَهَا نَكَتت فيه نكتة بَيْضَاءُ حَتَّى تَعُوْد الْقُلُوْب عَلَى قَلْبَيْنِ: قَلْبٍ أَسْوَدِ مَرْبَاءًا كَالْكُوزِ مَجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُبْكِيرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أَشْرَبَ مِنْ هَوَاهُ وَقَلْبٍ أَبْيضٍ لَا تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ والارض

"Musibah (fitnah) itu masuk ke dalam hati seperti dianyamnya tikar, sehelai demi sehelai. Hati mana pun yang menerimanya akan tertitiklah padanya setitik noda hitam. Hati mana pun yang menolaknya akan tertitiklah padanya setitik cahaya putih. Akhirnya hati akan terbagi menjadi dua; hati yang hitam legam cekung seperti gayung yang terbalik; tidak mengenal kebaikan, tidak pula mengingkari kemungkaran, selain yang dikehendaki oleh hawa nafsunya, dan hati putih bercahaya yang tidak akan tertimpa mudlarat fitnah, selama langit dan bumi masih ada". Hr. Muslim


فقسّم ﷺ القلوب عند مرض الفتن عليها إلى قسمين

Rasulullah mengelompokkan hati-ketika tertimpa musibah fitnah-menjadi dua.

قلب إذا عرضت عليه فتنة أشربها كما يشرب السفنج الماء؛

Pertama, hati yang selalu menyerapnya seperti bunga karang yang selalu menyerap air.

فَتَنكِت فيه نكتة سوداء

Maka tertitiklah padanya setitik noda hitam.

فلا يزال يشرب كل فتنة تعرض عليه حتى يسودّ وينتكس

Demikian sete-rusnya sehingga hati itu menjadi hitam dan terbalik. 

Hr. Muslim, Al Imán 11/170, dengan lafal yang berbeda.

وهو معني قوله : كالكوز مجخيـاً أي مكبوتاً منكوساً

Inilah maksud tamsil beliau, "seperti gayung yang terbalik". 

فإذا اسودّ وانتكس عرض له من هاتين الآفتين مرضان خطران متراميان به إلى الهلاك


Jika telah hitam dan terbalik maka, akan datanglah dua penyakit yang sangat berbahaya yang akan menghantarkan ke jurang kehancuran.


أحدهما : اشتباه المعروف عليه بالمنكر، فلا يعرف معروفاً ولا ينكر منكراً

Pertama: Tercampuraduknya kebaikan dengan kemungkaran, sehingga ia tidak lagi mengenalinya kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran.

وربما استحكم عليه هذا المرض حتى يعتقد المعروف منكراً

Bahkan mungkin ia akan dikuasai oleh penyakit ini, sehingga ia meyakini kebaikan sebagai suatu kemungkaran

والمنكر معروفاً

kemungkaran sebagai suatu kebaikan 

والسنة بدعة، والبدعة سنة ، والحق باطلا، والباطل حقاً

sunnah sebagai bid'ah, bid'ah sebagai sunnah, kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran.

الثاني : تحكيمه هواه على ما جاء به الرسول ﷺ وانقياده للهوى، واتباعه له

Kedua :  menjadikan hawa nafsu sebagai hakim, pemimpin dan panutan dengan meninggalkan semua yang dibawa oleh Rasulullah.

وقلب أبيض قد أشرق فيه نور الإيمان

Kedua, hati putih yang bercahaya dengan cahaya iman.

وأزهر فيه مصباحه؛ فإذا عرضت عليه الفتنة أنكرها وردها ؛ فازداد نوره وإشراقه

Jika musibah fitnah datang, ia pun mengingkari dan menolaknya, sehingga ia pun semakin bersinar bercahaya.


سموم القلب الأربعة

Empat Racun Hati


اعلم أن المعاصي كلها سموم للقلب

Ketahuilah, setiap kemaksiatan adalah racun bagi hati.

وأسباب المرضه وهلاكه

la menjadi penyebab sakit dan kehancurannya,

وهي منتة لمرض القلب وإرادته غير إرادة الله عزّ وجل، وسبب لزيادة مرضه

Ia memalingkan irâdahnya dari irâdah Allah, dan menjadi sebab bertambah parah penyakitnya.

قال ابن المبارك

Abdullah bin Mubarak berkata,

رأيت الذنوب تميت القلوبَ

Kulihat dosa-dosa itu mematikan hati

وقد يورثُ الذلَ إدمانُها

Membiasakannya mengakibatkan kehinaan 

وترك الذنوب حياة القلوبِ

Meninggalkannya adalah kehidupan bagi hati

وخيرٌ لـنـفـسـك عصيانُها

Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagi Anda

فمن أراد سلامة قلبه وحياته فعليه بتخليص قلبه من آثار تلك السموم

Maka barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu.

ثم بالمحافظة عليه بعدم تعاطي سموم جديدة

Kemudian menjaganya jangan sampai ada racun lain mengotorinya.

وإذا تناول شيئاً من ذلك خطأ سارع إلى محو أثرها بالتوبة والاستغفار

Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia harus bersegera untuk membuangnya dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar 

والحسنات الماحية

dan mengerjakan amal shalih yang dapat mengapus kesalahan.

ونقصد بالسموم الأربعة

Yang dimaksud dengan empat racun hati adalah:

فضول الكلام، وفضول النظر، وفضول الطعام، وفضول المخالطة ؛

Banyak bicara, banyak memandang, banyak makan, banyak bergaul.

وهي أشهر هذه السموم انتشاراً، وأشدها تأثيراً في حياة القلب

Keempat racun ini adalah yang paling banyak tersebar dan paling berbahaya bagi kehidupan hati.


فضول الكلام

a. Banyak Bicara


ورد في المسند : عن أنس عن رسول الله ﷺ

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasul bersabda,

لا يستقيم إيمان عبد حتى يستقيم قلبه

Keimanan seorang hamba tidak akan lurus sebelum lurus hatinya,

ولا يستقيم قلبه حتى يستقيم لسانه

dan hatinya tidak akan lurus sebelum lurus lisannya"

[[Hr. Imam Ahmad dan Ibnu Abi Dunya dari Ali bin Mas'adah".]]

فشرط ﷺ استقامة الإيمان باستقامة القلب، ثم شرط استقامة القلب باستقامة اللسان

Rasulullah menjadikan lurusnya hati sebagai syarat lurusnya iman, dan menjadikan lurusnya lisan sebagai syarat bagi lurusnya hati.

وفي الترمذي من حديث ابن عمر مرفوعاً

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Umar-secara marfu-, bahwa ia berkata,

 لا تَكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَ كَثرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَ أَبْعَدَ النَّاسِ عَنِ اللَّهِ الْقَابُ الْقَاسِي

Janganlah kalian berbanyak kata selain dzikrullah, sesungguhnya hal itu akan menjadikan kerasnya hati. Dan manusia yang paling jauh dari Allah adalah pemilik hati yang keras.

[[Hadits dhaif, diriwayatkan oleh At-Tirmidzy (Az-Zuhd, Vil/92)]]

وقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه

Umar bin Khaththab r.a berkata,

مَنْ كَثرَ كَلَامُهُ كَثرَ سَقَطهُ وَمَنْ كَثرَ سَقَطُهُ كَثرَتْ ذُنُوبُهُ وَمَنْ كَثرَتْ ذُنُوبُهُ كَانَتِ النَّارُ أُولى بِهِ

Barangsiapa banyak bicaranya banyak kekeliruannya. Barangsiapa banyak kekeliruannya banyak dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya maka neraka adalah tempat yang pantas baginya.

وفي حديث معاذ قوله ﷺ

Kepada Mu'adz bin Jabal a Rasulullah bertanya,

ألا أخبرك بملاك ذلك كله؟

"Maukah kamu aku beritahukan kunci dari semua itu?" 

قلت بلى يا رسول الله فأخذ بلسانه ثم قال : كفّ عليك هذا

Aku (Mu'adz) menjawab, "Tentu wahai Rasulullah". Lalu Rasul memegang lidahnya dan berkata, "Peliharalah ini!"

قلت : يا نبي الله وإنا لمؤاخذون بما نتكلم به؟

Aku pun bertanya, "Wahai Nabi Allah, benarkah kita akan disiksa karena pembicaraan kita?"

فقال : ثَكِلَتْكَ أمك يا معاذ وهل يكب الناس في النار على وجوههم - أو قال على مناخرهم - إلا حصائد السنتهم ؟

Rasul menjawab, "Ibumu kehilanganmu, Muadz! Bukankah manusia itu diseret ke neraka pada wajah-wajah mereka-atau hidung-hidung mereka- hanya disebabkan oleh buah perkataan mereka?"

Hr. At-Tirmidzi, Al Hakim 


والمراد بحصائد الألسنة

Yang dimaksud dengan buah perkataan,

جزاء الكلام المحرم وعقوباته

adalah balasan atas perkataan yang haram dan berbagai akibatnya.

فإن الإنسان يزرع بقوله وعمله الحسناتِ والسيئاتِ؛

Dengan berbicara dan beramal seseorang itu telah menanam kebaikan atau keburukan.

ثم يحصد يوم القيامة ما زرع؛

Di hari kiamat nanti, ia akan menuai buahnya.

فمن زرع خيراً من قول أو عمل حصد الكرامة

Barangsiapa menanam kebaikan ia akan menuai karamah.

ومن زرع شراً من قول أو عمل حصد الندامة

Dan barangsiapa menanam keburukan ia akan menuai penyesalan.

وفي حديث أبي هريرة

Abu Hurairah meriwayatkan,

أكثر ما يدخل الناس النار الأجوفان : الفم والفرج

Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke neraka adalah dua lubang: mulut dan kemaluan.

Hr. Ahmad - At-tirmidzi

وفي الصحيحين عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال

Dari Abu Hurairah r.a

إن الرجل ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزل بها في النار أبعد ما بين المشرق والمغرب

Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang tidak jelas, tetapi karenanya ia terjerumus ke neraka, lebih jauh dari jarak Timur hingga Barat. Hr. At-Tirmidziy

وخرجه الترمذي بلفظ

Dikeluarkan dari riwayat At-Tirmidziy

إن الرجل ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأساً يهوى بها سبعين خريفاً في النار

"Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun ke neraka sejauh tujuh puluh tahun"

Hr. Bukhari (Ar-Raqa'iq, XI/308) dan Muslim (Az-Zuhd, XVIII/117).

وقال عقبة بن عامر قلت

Uqbah bin Amir bertanya,

يا رسول الله مالنجاة

"Wahai Rasulullah, Apakah keselamatan itu?"

قال أمسك عليك لسانك وليسعك بيتك وابك على خطيئتك

Peliharalah lidahmu! Hendaknya rumahmu membuatmu merasa lapang! Dan menangislah atas kesalahan- kesalahanmu.

Hr. Bukhari - Muslim


وقال رسول الله ﷺ

Rasulullah bersabda,

 مَنْ يَتَكَفَلُ لِي مَا بَيْنَ لِحَييْهِ وَفَخِذَيْهِ أَاتكَفْلُ لَهُ الْجَنَّةَ - رواه البخاري

Barangsiapa yang memberi jaminan untuk menjaga apa yang ada di antara dua jenggotnya (mulut) dan dua paha (kemaluan) aku jamin baginya surga.

Hr. Bukhari


وقوله - في حديث الصحيحين ـ عن أبي هريرة رضي الله عنه

Dalam shohihain, dari Abu Hurairoh r.a

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah la berkata yang baik atau diam.

أمر منه ﷺ بقول الخير والصمت عما عداه

Hadits ini memuat perintah Rasulullah untuk berbicara yang baik-baik saja dan diam dari selainnya.

فالكلام إما أن يكون خيراً فيكون العبد مأموراً به

Pembicaraan itu hanya ada dua; yang setiap hamba diperintahkan untuknya,

وإما أن يكون غير ذلك فيكون مأموراً بالصمت عنه

dan selainnya, yang setiap hamba diperintahkan diam darinya.


وخرج الترمذي، وابن ماجة من حديث أم حبيبة - رضي الله عنها - عن النبي ﷺ

Dikeluarkan At-tirmidzi, Ibnu Majah, dari Umu Habibah r.ha, Nabi bersabda: 

كُلِّ كَلامِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لَا لَهُ إِلَّا الأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهَى عَنِ الْمُنكَرِ وَذَكَّرُ اللَّهِ عَزَّ وَحَلٌ

Seluruh pembicaraan anak Adam itu menjadi ancaman baginya selain amar ma'ruf nahyi munkar dan dzikrullah.

الآثار : دخل عمر بن الخطاب على أبي بكر - رضي الله عنه

Suatu ketika Umar bin Khaththab mengunjungi Abu Bakar r.a,

فوجده يجبد لسانه بيده

Umar mendapatinya sedang menarik lidah dengan tangannya. 

فقال عمر : مه غفر الله لك

Umar bertanya, "Apa yang Anda lakukan?, Semoga Allah mengampunimu!"

فقال أبو بكر : هذا الذي أوردني الموارد

Abu Bakar menjawab, "Inilah benda yang akan menjerumuskanku ke neraka."

وقال عبد الله بن مسعود - رضي الله عنه

Abdullah bin Mas'ud berkata,

والله الذي لا إله إلا هوليس شيء أحوج إلى طول سجن من لساني

Demi Allah yang tidak ada ilah selain Dia, Tidak ada sesuatu yang lebih perlu untuk dipenjarakan selain lisanku!"

وكان يقول يا لسانَ قل خيراً تغنم، واسكت عن شر تسلم من قبل أن تندم

Dia juga berkata, "Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Berhentilah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!"

وعن أبي هريرة عن ابن عباس قال

Ibnu Abbas berkata,

إنه بلغني أن الإنسان أراه قال

Telah sampai kepadaku, seseorang mengatakan

ليس على شيء من جسده أشد حنقاً أو غيظاً يوم القيامة منه على لسانه

bahwa tidak ada satu bagian dari tubuhnya yang paling dimurkai pada hari kiamat melebihi lisannya

إلاّ من قال به خيراً أو أملى به خيراً

kecuali yang menggunakannya untuk mengucapkan yang baik-baik atau mengisinya dengan kebaikan.

وقال الحسن

Al-Hasan Al-Bashri, berkata,

ما عقل دينَه مَن لم يحفظ لسانه

Dianggap tidak memahami dien (agama)nya, Orang yang tidak menjaga lisannya, 

وأقل آفات اللسان ضرراً الكلام فيما لا يعني

Bencana lisan yang paling sedikit mudharatnya adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaidah.

ويكفي في بيان خطر هذه الآفة قوله ﷺ

Untuk menjelaskannya, cukuplah sabda Rasulullah

« مِن حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه » . حديث حسن

Merupakan kebaikan keislaman seseorang, jika la meninggalkan sesuatu yang tidak berfaidah baginya.

وروى أبو عبيدة عن الحسن قال

Al-Hasan juga berkata,

مِن علاقة إعراضن الله تعالى عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه خذلاناً من الله عز وجل

Di antara yang menghalangi berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah ketika ia menganggap kesibukannya dalam urusan yang tidak berfaidah, merupakan suatu kehinaan dari Allah.

وقال سهل : من تكلم فيما لا يعنيه حرم الصدق

Sahl berkata, "Barangsiapa berbicara tentang sesuatu yang tidak berguna baginya, ia akan terhalang dari kejujuran ...

وهذه كما ذكرنا أخف آفاق اللسان ضرراً

Apa yang kita sebut di atas adalah bencana lisan yang terkecil mudharatnya.

وناهيك عن الغِيبة والنميمة والكلام الباطل الفاحش

Lalu bagaimana dengan ghibah, namimah, kata- kata yang batil dan keji,

كلام ذي الوجهين والمِراء

kata-kata yang mengandung dua makna, munafiq

والجدال، والخصومة والغناء، والكذب، والمدح

perdebatan, pengaduan, nyanyian, kedustaan, menyanjung-nyanjung,

والسخرية، والاستهزاء، والخطأ في فَحُوِىَ الكلام ؛ وغير ذلك مِن الآفات

mengolok-olok, penghinaan, kekeliruan dalam pembicaraan dan yang lainnya;

 التي تصيب لسان العبد فتفسد عليه قلبه

yang semuanya adalah bencana yang menimpa lisan seorang hamba untuk seterusnya merusak hatinya,

وتُضيع عليه سرورَه ونعيمَه في الدنيا

dan juga menghilangkan kebahagiaan dan kesenangan yang ia rasakan di dunia

وفوزَه وفلاحَه في الآخرة

dan menghilangkan keberuntungan dan kemenangan di akhirat.

والله المستعان

Wallahul Musta'an


فضول الطعام

b. Banyak Makan

قلةُ الطعام توجب رقةَ القلب

Sedikit makan dapat melembutkan hati,

وقوةَ الفَهم، وانكسارَ النفس

menguatkan daya pikir, membuka diri,

وضعفَ الهوى والغضب، وكثرةُ الطعام توجب ضد ذلك

serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan, banyak makan akan mengakibatkan kebalikannya.

عن المِقدام بن معد يكرب قال

Miqdam bin Ma'd Yakrib berkata, 

سمعت رسول الله ﷺ يقول

Aku mendengar Rasulullah bersabda,

ما ملأ ابن آدم وعاءاً شراً من بطنه

Tidak ada bejana yang diisi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya.

بحسب ابن آدم لقيمات يضمن صلبه

Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya.

فإن كان لا محالة فثلث لطَعامه، وثلث لشرابه، وثلث لنَفسه - رواه أحمد والترمذي وقال حسن

Jika tidak bisa, maka sepertiga dari perutnya hendaknya diisi untuk makannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.

وفضول الطعام داع إلى أنواع كثيرة من الشر

Berlebihan dalam makan mengakibatkan banyak hal buruk.

فإنه يحرك الجوارح إلى المعاصي

la akan menggerakkan anggota badan untuk melakukan berbagai kemaksiatan

ويثقلها عن الطاعات والعبادات

serta menjadikannya merasa berat untuk berbuat taat dan beribadah.

وحسبك بهذين شراً

Dua hal ini pun sudah cukup sebagai suatu keburukan bagi Anda!

فكم من معصية جلبها الشبعُ وفضول الطعام

Berapa banyak kemaksiatan yang bermula dari keadaan kenyang dan berlebihan dalam makan.

وكم من طاعة حال دونها

Berapa banyak pula ketaatan dalam keadaan sebaliknya.

فمن وقى شرّ بطنه فقد وقى شراً عظيماً

Maka, barangsiapa bisa menjaga keburukan perutnya ia telah menjaga diri dari keburukan yang besar.

والشيطان أعظم ما يتحكم في الإنسان إذا ملأ بطنه من الطعام؛

Demikianpun, setan lebih terampil memperdaya manusia ketika perutnya dipenuhi dengan makanan.

ولهذا جاء في بعض الآثارضيقوا مجاري الشيطان بالصوم

Karenanya, tersebut dalam sebuah atsar, "Persempitlah jalan setan dengan berpuasa!"

وقال بعض السلف: كان شباب يتعبدون من بني إسرائيل، فإذا كان فطرهم

Sebagian salaf berkata, "Sebagian pemuda bani Israil berta'abbud (berpuasa sambil berkhalwat). Bila datang masa berbuka

 قام عليهم قائم فقال : « لا تأكلوا كثيراً، فتشربوا كثيراً؛ فتناموا كثيرا؛ فتخسروا كثيرا

seorang dari mereka berkata, "Janganlah makan banyak-banyak, sehingga minum kalian pun banyak, lalu tidur kalian juga banyak, akhirnya kalian banyak merugi."

وقد كان النبي ﷺ وأصحابه يجوعون كثيراً - وإن كان ذلك لعدم وجود الطعام -

Seringkali Rasulullah dan para sahabat berada dalam keadaan lapar walaupun itu memang karena tidak adanya makanan.

إلا أن الله لا يختار لرسوله إلا أكمل الأحوال وأفضلها

Tetapi, bukankah Allah hanya memilikan keadaan terbaik bagi RasulNya,

ولهذا كان ابن عمر يتشبه به في ذلك مع قدرته على الطعام

Itulah sebabnya Ibnu Umar berusaha untuk menyerupai beliau, walaupun dia mampu untuk makan apa saja.

وكذلك كان أبوه من قبله

Demikian pula dengan ayahnya.


ففي الصحيحين : عن عائشة رضي الله عنها قالت

Aisyah meriwayatkan,

ما شبع آل محمد ﷺ منذ قدم المدينة من خبز بَرٍ ثلاث ليال تباعاً حتى قبض

Sejak masuk ke Madinah, keluarga Rasulullah belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama tiga hari berturut-turut sampai beliau wafat.

قال ابراهيم بن أدهم

Ibrahim bin Adham berkata,

من ضبط بطنه ضبط دينَه

Barangsiapa memelihara perutnya akan terpeliharalah dinnya.

ومن ملك جوعَه ملك الأخلاقَ الصالحةَ

Barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya akan memiliki akhlak yang baik.

وإن معصية الله بَعيدةٌ من الجائع قريبةٌ من الشبعان

Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang yang lapar dan dekat dari seorang yang kenyang.


فضول المخالطة

c. Berlebihan dalam Bergaul

هي الداء العضال الجالب لكل شر

Ini adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburukan.

وكم سَلبت المخالطةُ والمعاشِرةُ من نعمةٍ، وكم زَرَعت مِن عداوة

Ia dapat menghilangkan nikmat dan menebarkan permusuhan.

وكم غَرست في القلب من حزازاتٍ تزول الجبالُ الراسياتُ وهي في القلوب لا تزول؛

Ia juga menanamkan kedengkian yang dahsyat, yang seandainya ditimpakan kepada gunung-gunung yang kokoh sekali pun, meletuslah ia.

ففي فضول المخالطة خسارةُ الدنيا والآخرةِ

Dus, bergaul secara berlebihan membawa kerugian dunia dan akhirat.

وإنما ينبغي للعبد أن يأخذَ من المخالطة، ويجعل الناس فيها أربعة أقسامٍ

Dalam bergaul, hendaknya kita mengklasifikasikan manusia menjadi empat. 

 متى خلط أحد الأقسام بالآخر ولم يميز بينها دخل عليه الشر

Ketidakmampuan kita untuk membedakan masing- masingnya akan membawa bencana.

أحدهما : من مخالطته كالغذاء، لا يستغنى عنه في اليوم والليلة

1. Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti meng konsumsi makanan yang bergizi. Ia dibutuhkan siang dan malam.

فإذا أخذ حاجته منه ترك الخلطة، ثم إذا احتاج إليه خالطه

Jika seseorang telah menyelesaikan keperluannya la ditinggal, dan jika diperlukan lagi ia didatangi.

هكذا على الدوام، وهم العلماء بالله وأمره

Demikian seterusnya. Mereka adalah para ulama, ahli ma'rifatullah (yang memahami perintah-perintahNya,)

ومكـايـد عـدوه، وأمراضِ القلوبِ وأدوِيَتها

mengerti tipu daya mush- musuhNya, dan memiliki ilmu tentang penyakit-penyakit hati serta obatnya.

الناصحون الله ولكتابه ولرسوله ولخلقه

Mereka adalah orang-orang yang setia kepada Allah KitabNya, RasulNya, dan seluruh makhluk. 

فهذا الضرب في مخالطتهم الربح كلَّ الربح

Bergaul dengan mereka adalah keuntungan yang nyata.


القسم الثاني : من مخالطته كالدواء

2. Kelompok yang bergaul dengan mereka seperti meng konsumsi obat. 

يحتاج إليه عند المرض، فما دُمْتَ صحيحاً فلا حاجة لك في خلطته

Ia dibutuhkan di kala sakit. Selama Anda sehat, Anda tidak memerlukan pergaulan dengan mereka.

وهم من لا يستغنى عن مخالطتهم في مصلحة المعاش وما أنت تحتاج إليه من أنواع المعاملات والاستشارة ونحوها

Mereka adalah para profesional dalam urusan muamalat, bisnis, dan yang semisalnya, Anda harus bergaul dengan mereka,

فإذا قضيت حاجتك من مخالطة هذا الضرب بقيت مخالطتهم, من

Jika Anda ingin urusan ma'isyah Anda lancar. Jika kebutuhan Anda akan ilmu mereka telah terpenuhi,

ketahuilah tentang ini.


القسم الثالث : وهم مَن مخالطته كالداء على اختلاف مراتبه وأنواعه وقوته وضعفه

3. Kelompok yang bergaul dengan mereka berarti mengkonsumsi penyakit. Ada penyakit ganas dan memakan waktu yang lama untuk dapat disembuhkan.

فمنهم من مخالطته كالداء العضال والمرض المزمن، وهو من لا تربح عليه دين ولا دنيا

Mereka adalah orang-orang yang tidak membawa keuntungan, dunia atau pun akhirat.

ومع ذلك فلابد أن تخسر عليه الدين والدنيا أو أحدهما

Bahkan sebaliknya ia membawa kerugian dunia dan akhirat, atau salah satunya. 

فهذا إذا تمكنت منك مخالطته واتصلتْ فهي مرضُ الموت المخوف

Jika Anda bergaul dengannya, sesungguhnya ia adalah penyakit yang membawa kematian dan menakutkan.

ومنهم الذي لا يحسن أن يتكلم فيفيدك

Ada juga penyakit yang lebih ringan.

ولا يحسن أن ينصت فيستفيد منك

Adalah orang yang bicaranya tidak baik, tidak ada manfaatnya bagi Anda. Pun dia tidak bisa diam untuk mengambil manfaat dari Anda.

ولا يعرف نفسه فيضعها في منزلتها

Dia tidak tahu siapa dirinya sehingga mampu menempatkan pada tempatnya.

بل إذا تكلم فكلامه كالعصي تنزل على قلوب السامعين إعجابه بكلامه وفرحه به

Jika ia berbicara, kata-katanya ibarat sembilu mengiris hati orang-orang yang mendengarnya.

فهو يحدث من فيه كلما تحدث ويظن أنه مسك يطيب به المجلس

Namun ia tetap bangga dengan ucapannya. Ia melakukannya kepada siapa saja yang bergaul dengannya dan menyangka bahwa ia sedang menebar minyak wangi.

وإذا سكت فأثقل من نصف الرحا العظيمة

Dan jika ia diam, maka ia lebih berat daripada sebongkah batu.

التي لا يطاق حملها ولا جرها على الأرض

Tidak ada seorang pun yang mampu mengangkatnya, mengubah keadaannya.

✘✘✘

وبالجملة فمخالطة كل مخالف للروح فعرضية ولازمة

Secara umum, bergaul dengan segala sesuatu yang bertentangan dengan ruh (semangat) adalah kebetulan dan perlu,

ومن نكد الدنيا على العبد أن يبتلي بواحدٍ من هذا الضرب

dan diantara salah satu kesulitan di dunia ini, adalah seorang hamba menghadapi kondisi ini,

وليس له بد من معاشرته

dan dia tidak punya pilihan selain bergaul bersamanya.

فليعاشره بالمعروف ويعطيه ظاهره

Maka biarlah dia memperlakukannya dengan baik, memberikan penampilan luarnya,

ويبخل عليه بباطنه حتى يجعل الله له من أمره فَرَجاً ومخرجاً

dan bakhil dengan batinnya, (tidak sama antara luar dan bathin) sampai Allah menjadikan keadaannya sebagai masalah (urusan) dan jalan keluar baginya.

✘✘✘

القسم الرابع : من مخالطة الهلك كله

4. Kelompok yang bergaul dengan mereka adalah kebinasaan total. 

فهي بمنزلة أكل السم، فإذا اتفق لأكله ترياق وإلا فأحسن الله العزاء

Mereka ibarat racun. Jika seseorang tidak sengaja memakannya itu pun sudah satu kerugian.

وما أكثر هذا الضرب في الناس - لا كثّرهم الله

Kelompok ini banyak sekali-semoga Allah mempersedikit jumlah mereka.

وهم أهل البدع والضلالة، الصادقون عن سنة رسول الله ﷺ، الداعون إلى خلافها

Mereka adalah ahli bid'ah dan kesesatan, penghalang sunnah Rasulullah yang selalu menyeruh untuk menyelisihinya.

فيجعلون السنة بدعة والبدعة سنة

Mereka menjadikan sunnah sebaga bid'ah dan sebaliknya.

وهذا الضرب لا ينبغي للعاقل أن يجالسهم أو يخالطهم

Seorang yang berakal tidaklah pantas bergaul dan berteman dengan mereka.

وإن فعل فإما الموت لقلبه أو المرض

Kalau pun dilakukan, niscaya hatinya akan sakit, bahkan mati.

نسأل الله لنا ولهم العافية والرحمة

Semoga Allah memberikan kesehatan batin dan rahmatnya kepada kita sekalian.


فضول النظر

d. Banyak Memandang


وفضول النظر يدعو إلى الاستحسان، ووقوع صورة المنظور في قلب الناظر؛

Berlebihan memandang dengan mata menimbulkan anggapan indah apa yang dipandang dan bertautnya hati yang memandang, kepada obyek yang dipandangnya. 

فيحدث أنواعاً من الفساد في قلب العبد

Selanjutnya muncullah berbagai kerusakan dalam hatinya.

منها : ما ذكره رسول الله ﷺ - كما جاء في المسند - ما معناه

Diantaranya: Pertama, diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda yang artinya,

والنظرُة سَهم مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ اللَّهُ أَوْرَثهُ حَلَاوَةٌ يَجِدْهَا فِي قَلْبِهِ إِلَى يَوْمٍ يَلْقَاهُ

Pandangan itu adalah panah beracun Iblis. Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah. Dia akan berikan kepadanya kenikmatan dalam hatinya yang akan ia rasakan sampai bertemu denganNya."

[[Hr. At-Thabarani VIII/63, Al-Hakim dalam A/Mustadrak IV/314.]]


∷∷∷∷∷∷∷∷∷ catatan

HR At-Thabarani VIII/63, Al-Hakim dalam A/Mustadrak IV/314. Imam Ahmad V/264 dari Abu Umamah dengan lafadz, "Tidaklah seorang mukmin itu memandang kecantikan wanita lalu menundukkan pandangannya kecuali Allah menjadikan hal itu sebagai ibadah baginya, yang ia merasakan kamanisannya." 

Ibnu Katsir, dalam tafsir surat An-Nur ayat 30, setelah menyebutkan riwayat Imam Ahmad berkata, "Hadits ini diwayatkan secara marfu' dari Ibnu Umar Hudzaifah dan Aisyah, tetapi ada kelemahan dan sisi sanad Al-Baihaqy menjelaskan, "Jika hadits ini shahih, maksudnya adalah dalam-pandangan yang jatuh kepada wanita tidak disengaja berpaling dalam rangka wara' Tentang keharaman memandang. Rasulullah bersabda. "Wahai Ali, Janganlah pandangan pertama kau kuti dengan pantangan berikutnya, Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnyal" (HR. Abu Dawud dalam An-Nikah VI/188, As Tirmidzy, dalam al-Adab Vill/61, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim, dan disepakati oleh adz Dhab 11/194. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Sahabat Janr bin Abdullah ( Adab XIV/138). "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yan tidak disengaja. Beliau memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganmu

∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷∷


منها : دخول الشيطان مع النظرة

Kedua, masuknya setan ketika seseorang memandang

فإنه ينفذ معها أسرع من نفوذ الهواء في المكان الخالي؛

Sesungguhnya masuknya setan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruang hampa.

ليُزين صورة المنظور، ويجعلها صنماً يعكف عليه القلبُ

Setan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati.

ثم يَعِدُه ويمنيه، ويوقد على القلب نار الشهوات ويلقي حطب المعاصي

Kemudian mengobral janji dan angan-angan. Lalu, ia nyalakan api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat.

التي لم يكن يتوصل إليها بدون تلك الصورة

Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa adanya gambaran wujud yang dipandangnya.

منها : أنه يشغل القلب

Ketiga, pandangan itu menyibukkan hati,

وينسيه مصالحه

menjadikannya lupa akan hal-hal yang bermanfaat baginya,

ويحول بينه وبينها؛

dan menjadi penghalang antara keduanya. 

فينفرط عليه أمره، ويقع في اتباع الهوى والغفلة

Akhirnya, urusannya pun jadi kacau, ia selalu lalai dan mengikuti hawa nafsunya.

قال الله تعالى

Allah berfirman,

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطاً

Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta urusannya kacau-balau (Al-Kahfi : 28).

وإطلاق البصر يوجب هذه الأمور الثلاثة

Demikianlah, melepaskan pandangan secara bebas mengakibatkan tiga bencana ini.

وقال أطباء القلوب

Para pakar akhlak bertutur,

بين العين والقلب منفذ وطريق

Antara mata dan hati ada kaitan eratnya.

فإذا خَربت العين وفسدت خَرب القلبُ وفسد وصار كالمزبلة

Bila mata telah rusak dan hancur, maka hati pun rusak dan hancur.

التي هي محل النجاساتِ والقاذوراتِ والأوساخِ

Hati seperti ini ibarat tempat sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan. 

فلا يصلح لِسُكْنِ معرفةِ الله ومحبتهِ، والإنابة إليه والأنس به ، والسرور بقربه

Ia tidak layak dihuni oleh ma'rifatullah, mahabbatullah, inábah kepadaNya, ketundukan kepadaNya dan kegembiraan berada di dekatNya. 

وإنما يسكن فيه أضدادُ ذلك، وإطلاق البصر معصية لله عز وجل

Penghuninya adalah hal-hal yang menjadi kebalikannya. Membiarkan pandangan lepas adalah kemaksiatan kepada Allah

لقوله تعالى(۲)

karena firman-Nya,

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُواْ مِنْ أَبْصَرِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى هُمْ إِنَّ الله خبيربَمَا يَصْنَعُونَ

"Katakanlah kepada orang-orang yang beriman agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka.Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat" (An-Nr: 30

وما سعد من سعد في الدنيا إلاّ بامتثال أمر الله

Sesungguhnya orang yang mendapatkan kemenangan di dunia, hanyalah dengan menjalankan perintah Allah,

ولا نجاة للعبد في الآخرة إلاّ بإمثال أوامر الله عز وجلّ

Itupun idak ada keselamatan bagi seorang hamba kecuali dengan menjalankan perintah-perintah Allah

وإطلاق البصر كذلك يُلبس القلبَ ظلمة

Membiarkan pandangan bebas lepas, berarti memasukkan kegelapan ke dalam hati.

كما أن غضّ البصر الله عز وجل يُلبسه نوراً

Sebagaimana menundukkan pandangan karena Allah berarti memasukkan cahaya ke dalamnya.

وقد ذكر الله عز وجلّ آية النور

Selanjutnya Allah berfirman,

الله نُورُ السَّمَوتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَوةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ

"Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya seperti sebuah ceruk yang di dalamnya ada pelita" (An-Nür: 35).

بعد قوله عز وجل

قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم

Katakanlah kepada orang-orang yang beriman agar mereka menundukkan pandangan... An-Nur 30

وإذا استنار القلب، أقبلت وفود الخيرات إليه من كل ناحية

Bila hati telah bersinar, berbagai amal kebaikan akan berdatangan dari berbagai penjuru, untuk dilaksanakan.

كما أنه إذا أظلم؛ أقبلت سحائب البلاء والشر عليه من كل مكان

Sebagaimana bila ia gelap, berbagai bencana dan keburukanpun akan berdatangan dari berbagai tempat.

وإطلاق البصر كذلك يعمى القلبَ عن التمييز بين الحق والباطل والسنةِ والبدعة

Membiarkan pandangan lepas juga menjadikan hati buta, tidak dapat membedakan antara yang haq dari yang batil dan yang sunnah dari yang bid'ah.

وغضهُ الله عز وجلّ يورثه فراسة صادقة يميزبها

Tunduknya pandangan karena Allah akan membuahkan firasat yang benar yang dapat menjadi pembeda.

قال أحد الصالحين

Salah seorang yang shalih berkata,

من عمّر ظاهره باتباع السنة

Barangsiapa mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah,

وباطنه بدوام المراقبة

 mengisi batinnya dengan selalu bermuraqabah, 

وغضّ بصره عن المحارم

menjaga pandangannya dari hal-hal yang diharamkan,

وكفّ نفسه عن الشبهات

menjaga dirinya dari yang syubhat 

واغتذى بالحلال لم تخطىء له فراسة

dan hanya memakan yang halal, firasatnya tidak akan keliru.

والجزاء من جنس العمل؛

Balasan itu setimpal dengan amal.

فمن غضّ بصره عن محارم الله أطلق الله نورَبصيرته

Barangsiapa menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, niscaya Allah akan mencemerlangkan cahaya bashirahnya.


أسباب حياة القلب وأغذيته النافعة

Nutrisi yang Menghidupkan Hati

اعلم أن الطاعات لازمة لحياة قلب العبد لزوم الطعام والشراب لحياة الجسد

Kebutuhan hati terhadap berbagai bentuk ibadah/ ketaatan, seperti kebutuhan tubuh kepada makanan dan minuman.

وجميعَ المعاصي بمثابة الأطعمة المسمومة التي تفسد القلب ولابد

Kedudukan segala jenis kemaksiatan seperti makanan beracun, yang akan merusak hati, itu pasti..

والعبد محتاج إلى عبادة ربه عز وجلّ، فقير إليه فقراً ذاتياً

Seorang hamba benar-benar membutuhkan ibadah kepada Rabbnya, 

وكما يأخذ العبد بالأسباب لحياة جسده من المداومة على تناول الأغذية النافعة في أوقات متقاربة

seperti halnya ia perlu untuk selalu mengkonsumsi nutrisi pada waktu-waktu tertentu demi menjaga kesehatan dirinya. 

وإذا تبين له أنه تناول طعاماً مسموماً عن طريق الخطأ أسرع في تخليص جسده من الأخلاط الرديئة

Apabila ia sadar telah mengkonsumsi makanan beracun, harus berusaha secepatnya untuk membebaskan tubuhnya dari pengaruh racun itu.

فحياة قلب العبد أولى بالإهتمام من جسده

Hidupnya hati seorang hamba tentu lebih utama untuk diperhatikan.

فإن كانت حياة الجسد تؤهله لمعيشة غير منغصة بالمرض في الدنيا

Jika hidupnya badan membuatnya lancar dalam beraktivitas, tidak ada penyakit, di dunia 

فحياة القلب تؤهله لحياة طيبة في الدنيا وسعادة غير محدودة في الآخرة

maka hidupnya hati membuatnya bahagia di dunia dan akhirat.

وكذلك موت الجسد يقطعه عن الدنيا

Begitu pun sebaliknya, matinya badan berarti terputus dari dunia;

وموت القلب تبقى آلامه أبدُ الآباد

sedangkan matinya hati. beban deritanya kekal selamanya.

وقال أحد الصالحين

Seorang shalih bertutur,

يا عجباً من الناس, يبكون على من مات جسدُه, ولا يبكون على من مات قلبه، وهو أ أشد

Mengherankan sekali manusia itu. Mereka menangisi orang yang mati jasadnya, tetapi tidak menangisi orang yang mati hatinya. Padahal keadaan ini lebih berbahaya.

فإذن الطاعات كلها لازمة لحياة القلب ونخص هذه بالذكر - لضرورتها لقلب العبد وشدة الحاجة إليها

Maka, seluruh ketaatan adalah mutlak bagi hidupnya hati. Di sini kita akan membahas beberapa diantaranya, mengingat urgensinya.

ذكرَ الله عز وجل، وتلاوة القرآن، والاستغفار، والدعاء، والصلاة على النبي ﷺ، وقيام الليل

Yaitu dzikrullah, tilawah Al-Qur'an, istighfar, doa, bershalawat atas Nabi ﷺ, dan qiyamullail


ذكر الله وتلاوة القرآن

a. Dzikir dan Membaca Al-Qur'an


وضرورة الذكر للقلب كما قال شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه

Sehubungan dengan urgensi dzikrullah bagi hati. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,

الذكر للقلب كالماء للسمك، فكيف يكون حال السمك إذا أخرج من الماء

"Dzikir bagi hati ibarat air bagi ikan. Apa jadinya bila ikan dikeluarkan dari air?"

وقد ذكر الإمام شمس الدين بن القيم ما يقرب  من ثمانين قائدة في كتابه - الوابل الصيب

Dalam Al-Wabilus-Shayyib, Ibnul Qayyim menyebutkan sekitar delapanpuluh faidah dzikir.

فننقل بعضها بإذن الله تعالى وننصع بالعودة إلى الكتاب المذكور لعظيم نفعه

Kami akan mengutip beberapa dari mereka, insya Allah, dan kami akan menyarankan Anda untuk kembali ke buku tersebut untuk manfaat besar dari manfaat ini.

من هذه الفوائد

Diantaranya, 

أن الذكر قوت القلوب والروح

1. Dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh

فإذا فقده العبد صار بمنزلة الجسم إذا حيل بينه وبين قوته

Apabila seorang hamba kehilangannya, ia seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok

ومنها : أنه يطرد الشيطان، وبقمعه، ويكسره، ويرضى الرحمن عز وجلّ

2. Dzikir dapat mengusir setan dan menundukkannya, juga menjadikan kita diridhai oleh Allah.

ويزيل الهم والغمّ عن القلب

Selain itu, dzikir juga menghilangkan kesedihan dan kegelisahan dari hati,

ويجلب له الفرح والسرور والبسط

mendatangkan kegembiraan, kesenangan, kesederhanaan

وينور القلب والوجه

memberikan cahaya bagi hati dan wajah,

ويكسو الذاكر المهابة والحلاوة والنضرة

memberikan kewibawaan dan keindahan,

ويورثه محبة الله عز وجل

mendatangkan kecintaan kepada Allah,

وتقواه، والإنابة إليه

ketaqwaan kepadaNya, inabah kepadaNya.

وكذلك يورث العبدَ ذكرَ الله عز وجل

dan menjadikan seorang hamba diingat oleh Allah

كما قال تعالى : فَاذْكُرُونِى أَذْكُرْكُمْ

Maka ingatlah kepadaku, niscaya Aku akan ingat kepadamu. Qs. 2 Al-Baqarah: 152

ولو لم يكن في الذكر إلاّ هذه وحدها لكفى بها فضلاً وشرفاً

Andaikan faidah dzikir itu hanya yang tersebut dalam ayat di atas, sungguh itu pun sudah cukup sebagai suatu keutamaan dan kemuliaan.

ويورث القلب من الغفلة، ويحط الخطايا

Dan cukup pula hal itu untuk menghapus kealpaan dan kesalahan.


ورغم أنه من أيسر العبادات؛

Meskipun dzikrullah itu ibadah sangat ringan untuk dilakukan.

فالعطاء والفضل الذي رتب عليه لم يرتب على غيره من الأعمال

tetapi pahalanya tidak dapat dibandingkan dengan amal ibadah yang lain.


ففي الصحيحين عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله ﷺ - قال

Nabi bersabda,

من قال لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير

Barangsiapa mengucapkan .... Tidak ada ilah kecuali Allah, yang Maha Tunggal, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan bagiNya pula segala pujian. Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu

فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابِ

setiap hari seratus kali, niscaya ucapannya itu menyamai pahala membebaskan sepuluh budak.

وكتبت له مائة حسنة، ومحيت عنه مائة سيئة

Juga, ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus darinya seratus kejelekan.

وكانت له حرزاً من الشيطان يومه ذلك حتى يمس

Juga, dalam sehari itu dia dijaga dari setan sampai sore harinya.

ولم يأت أحد بأفضل مما جاء به إلا رجل عمل أكثر منه

Tidak ada seorang pun yang mengamalkan sesuatu yang lebih baik darinya selain seseorang yang mengucapkan lebih banyak darinya.

عن جابر عن النبي ﷺ قال

Dari Jabir r.a, Nabi bersabda,

« من قال سبحان الله وبحمده غرست له نخلة في الجنة » . قال الترمذي حسن صحيح

Barangsiapa mengucapkan Subhanallah (Maha suci Allah dengan segala pujian bagiNya) niscaya ditanamkan baginya sebatang pohon kurma di surga.


وقال ابن مسعود رضي الله عنه

Ibnu Mas'ud berkata,

« لإن أُسبِّحَ الله تعالى تسبيحات أحب إليّ من أن أنفق عددهم دنانير في سبيل الله عز وجل »

Bertasbih kepada Allah beberapa kali lebih aku sukai daripada berinfaq dengan uang dinar sejumlah tasbih itu fisabilillah.

والذكر دواء لقسوة القلوب؛

3. Dzikir adalah obat bagi kerasnya hati.

كما قال رجل للحسن يا أبا سعيدأشكو إليك قسوة قلبي

Seseorang menemui Hasan Al-Bashri, dan berkata, "Aku mengadukan kerasnya hati ini, kepadamu."

قال : « أَذِبْه بالذكر »

Hasan menjawab, "Lunakkan ia dengan dzikir!"

وقال مكحول : ذكرالله شِفاءٌ، وذكْر الناس داءٌ

Makhul bertutur, "Mengingat Allah itu obat, sedangkan mengingat manusia itu penyakit."

قال رجل لسلمان أي الأعمال أفضل ؟

Seseorang bertanya kepada Salman, "Amal apakah yang utama?"

فقال : أما تقرأ القرآن -ولذكر الله أكبر- 

la menjawab, "Tidakkah engkau baca ayat Al- Qur'an,

ولذكر الله أكبر

"Dan dzikrullah itu (amal) terbesar."

وفي صحيح البخاري

Dalam Shahih Bukhari

عن أبي موسى عن النبي ﷺ قال

Abu Musa Al-Asy'ariy meriwayatkan, Rasul bersabda, 

مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكر ربه مثل الحيّ والميّت

Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.

وفي الترمذي : عن عبد الله بن بُسر أن رجلاً قال يا رسول الله

Abdullah bin Busr meriwayatkan, Seseorang bertanya,

إن أبواب الخير كثيرة ولا أستطيع القيام بكلها

Wahai Rasulullah, Sesungguhnya pintu kebajikan itu banyak. Sedangkan aku tidak mampu untuk memasuki semuanya.

فأخبرني بما شئت أتشبث به ولا تكثر عليّ فَأَنْسَ

Maka, tunjukkanlah kepadaku terserah kepadamu mana-mana yang aku mampu memasukinya dan jangan banyak-banyak, sebab aku bisa lupa!"

قال

Rasulullah menjawab,

لا يزال لسانك رطباً بذكر الله تعالى

Pastikan lisanmu selalu basah dengan dzikrullah!

ودوام الذكر تكثيراً لشهود العبد يوم القيامة

4. Berdzikir secara kontinyu berarti memperbanyak usaha untuk selalu menyaksikan Hari Akhir.

وسبباً لاشتغال العبد عن الكلام الباطل من الغِيْبة والنميمة, وغير ذلك

Juga akan membuat seorang hamba sibuk, sehingga tidak sempat mengucapkan kata-kata yang batil seperti; ghibah, namimah (mengadu domba) dan lain sebagainya.

فإما لسان ذاكر وإما لسان لاغ

Sesungguhnya lisan itu ada dua saja pedzikir dan pembicara yang tidak ada faidahnya.


فمن فُتح له بابُ الذكر فقد فُتح له بابُ الدخول على الله عز وجل

Barangsiapa dibukakan baginya pintu dzikir, maka telah dibukakan baginya pintu menuju Allah.

فليتطهر وليدخل على ربه عز وجل

Maka hendaknya segera bersuci dan segera menuju kepada Allah, untuk mendapatkan apa yang dikehendakinya di sisinya.

 يجد عنده ما يريد، فإنْ وجدَ ربه عز وجلّ وجد كل شيء

Sesungguhnya jika seseorang telah "mendapatkan" Rabbnya, maka berarti ia telah mendapatkan segala sesuatu

وإن فاته ربه عز وجلّ فاته كل شيء

Sebaliknya, jika ia "kehilangan" Rabbnya, berarti ia kehilangan segala-galanya.


وللذكر أنواع

Dzikir itu banyak macamnya. Diantaranya; 

منها ذكر أسماء الله عز وجل، وصفاته ، ومدحه، والثناء علي ، بها نحو

Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah (Asma'ul Husna), sifat-sifatNya, dan puji-pujian bagiNya,

سبحان الله »، و « الحمد لله » ، و « لا إله إلا الله » ؛ 

seperti; Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan La Ilaha Illal-Lah (tidak ada ilâh kecuali Allah).

ومنها الخبر عن الله عز وجلّ بأحكام أسمائه وصفاته

Menyebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan nama- nama dan sifat-sifat Allah.

نحو : الله عز وجل يسمع أصوات عباده ويرى حركاتهم

Misalnya, "Allah itu mendengar suara seluruh hambaNya dan melihat gerak- gerik mereka".

ومنها ذكر الأمر والنهي

Mengingat perintah dan larangan-Nya.

كأن تقول : إن الله عز وجل أمر بكذا، ونهى كذا

Seperti mengatakan, "Sesungguhnya Allah memerintahkan hal ini dan melarang hal itu."

ومن ذكره سبحانه وتعالى ذكرُ آلائه وإحسانه

Mengingat anugerah dan kebaikan-Nya.

وأفضل الذكر تلاوة القرآن

Yang paling afdhal yaitu, membaca Al-Qur'an.

وذلك لتضمنه لأدوية القلب وعلاجه من جميع الأمراض

Karena Al- Qur'an mengandung berbagai obat dan kesembuhan bagi hati dari segala penyakit.

قال الله تعالى : يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ

Wahai manusia, telah datang kepada kalian suatu pelajaran dari Rabb kalian dan obat bagi apa-apa yang ada di dalam dada. Yunus: 57

وقال الله تعالى

Allah berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ

Dan kami turunkan Al-Qur'an yang merupakan obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman Al-Isra' : 82


وأمراض القلب تجمعها أمراض الشبهات والشهوات

Penyakit hati itu pada dasarnya bersumber dari dua hal: syubuhat (ketidak jelasan akan kebenaran) dan syahawat (hawa nafsu).

والقرآن شفاء للنوعين

Al-Qur'an adalah obat kedua penyakit ini.

ففيه من البينات والبراهين القطعية ما يُبيِّنُ الحق‌ من الباطل

Al-Qur'an mengandung keterangan dan penjelasan yang tegas tentang kebenaran dan kebatilan.

فتزول أمراض الشبه المفسِدة للعلم، والتصورِ، والإدراكِ

Maka hilanglah penyakit ketidakjelasan, digantikan dengan ilmu, tashawwur dan pengetahuan,

بحيث يرى الأشياء على ما هي

sehingga terlihatlah sesuatu dengan semestinya.

فمن درس القرآنَ وخالط قلبَه؛ أبصر الحق والباطلَ وميّزَ بينهما

Barangsiapa mempelajari Al-Qur'an-dan hatinya me- nyertainya, pasti mampu memandang kebenaran dan kebatilan, mampu membedakannya,

كما يُميز بعينيه بين الليل والنهار

seperti ia mampu mambedakan antara malam dan siang.

وأما شفاؤه لمرض الشهوات

Al-Qur'an juga mengandung hikmah dan pelajaran yang baik sebagai penawar bagi penyakit syahwat.

فذلك بما فيه من الحكمة والموعظة الحسنة، بالتزهيد في الدنيا ، والترغيب في الآخرة

Yaitu nasehat agar hidup zuhud di dunia dan mengutamakan akhirat.

وقد صح عن رسول الله ﷺ أنه قال

Diriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَقْرَأُ فِي الْمُصْحَفِ

Barangsiapa ingin agar dirinya mencintai Allah dan RasulNya hendaklah membaca mushhaf Al-Qur'an.

والقرآن كذلك أعظم ما يقرب العبد لربه عز وجل؛

Al-Qur’an juga merupakan hal terbesar yang mendekatkan seorang hamba kepada Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung.

قال خباب بن الأرت رضي الله عنه لرجل

Telah berkata Khabab bin Al Art r.a

تقرب إلى الله ما استطعت واعلم أنك لن تتقرب إليه بشيء أحب إليه من كلامه

Mendekatlah kepada Allah semampunya dan ketahuilah bahwa tidak akan pernah kita mendekat dengan-Nya dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya daripada firmanya.

وقال ابن مسعود رضي الله عنه : من أحب القرآن أحب الله ورسوله

Barangsiapa mencintai Alqur'an, akan mencintai Allah dan Rasulnya...

وقال عثمان بن عفان رضي الله عنه

Utsman bin Affan bertutur,

 «لو طَهُرتْ قلوبُكم ما شبعتْ من كلام ربكم

Andaikan hati kalian itu bersih, membaca Al-Qur'an pun jadi terasa ringan.

وبالجملة فأنفع شيء للعبد هو ذكر الله عز وجل

Akhirnya, sesuatu yang paling bermanfaat bagi seorang hamba adalah dzikrullah.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Ketahuilah, dengan dzikrullah segala hati akan tenang (Ar- Ra'du: 28).

وأفضل الذكر تلاوة كتاب الله عز وجلّ

Dan dzikir paling utama adalah membaca kitabnya.


الاستغفار

b. Istighfar

وهو طلب المغفرة

Istighfar artinya memohon maghfirah. 

والمغفرة : هي وقاية شر الذنوب مع سترها

Maghfirah adalah penjagaan dari akibat buruk dosa-dosa dan penutupan atasnya.

وقد كثر ذكر الاستغفار في القرآن، فتارة يؤمر به

Ada banyak tempat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan tentang istighfär.

كقوله سبحانه وتعالى

Diantaranya,

وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Dan mintalah maghfirah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Qs. 2 Al-Baqarah: 199

وتارة يمدح أهله كقوله تعالى

Firman-Nya,

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

"Dan orang-orang yang selalu beristighfar pada waktu sahur (penghujung malam)" qs. 3 Ali Imran: 17

وتارة يذكر أن الله يغفر لمن استغفره

Allah memberikan maghfirah kepada orang yang memintanya kepadaNya.

كقوله تعالى

Firman-Nya,

وَمَن يَعْمَلْ سُوءً أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهُ يَجِدِ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيماً

"Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan atau menzhalimi diri sendiri, kemudian memohon istighfar kepada Allah niscaya ia dapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" Qs. 4 An- Nisa' 110

وكثيراً ما يقرن الاستغفار بذكر التوبة

Sering pula Al-Qur'an menyebut istighfar bersamaan dengan taubat.

فيكون الاستغفار حينئذ عبارة عن طلب المغفرة باللسان

Jika kedua lafal itu terkumpul, istighfar berarti permohonan dengan lisan,

والتوبة عبارة عن : الإقلاع عن الذنوب بالقلب والجوارح

sementara taubat adalah berhenti dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dengan hati dan anggota badan.

وحكم الاستغفار كحكم الدعاء

Hukum istighfär sama dengan hukum doa.

فإن شاء الله أجابه وغفر لصاحبه

Bila Allah menghendaki, Dia akan menerima dan mengampuninya.

لا سيما إذا خرج عن قلب مُنكَسِرِ بالذنوب

Terlebih jika istighfar itu muncul dari hati yang benar-benar menyesal atas segala dosa,

أو صادف ساعةً من ساعات الإجابة

atau diminta pada saat-saat yang tepat,

كالأسحار وأدبار الصلوات

seperti pada waktu sahur (penghujung malam) dan seusai shalat ...


ويروى عن لقمان أنه قال لابنه

Diriwayatkan, Luqman Al-Hakim berpesan kepada anaknya, "

يا بني عود لسانك ‌- اللهم اغفرلي -

Wahai anakku, biasakanlah lisanmu untuk mengucapkan Allahummaghfirli (ya Allah, ampunilah aku).

فإن الله ساعات لا يَرُدُّ فيها سائلا

Sesungguhnya Allah memiliki saat-saat yang ketika itu tidak ada seorang pun yang meminta kepadaNya kecuali dikabulkan."

وقال الحسن

Hasan Al-Bashri bertutur,

أكثروا من الاستغفار في بيوتكم، وعلى موائدكم، وفي طرقكم، وفي أسواقكم، وفي مجالسكم، وأينما كنتم ؛

Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, di meja-meja makan, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di majlis-majlis kalian, dan di manapun kalian berada.

فإنكم ما تدرون متى تنزل المغفرة

Sesungguhnya kalian tidak mengetahui kapan maghfirah itu datang!"

وفي صحيح البخاري : عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي - قال

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda,

والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة

"Demi Allah, Aku benar-benar beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepadaNya lebih dari tujuhpuluh kali dalam sehari"

وفي الصحيحين عن أبي هريرة رضي الله عنه قال سمعت النبي - قال

Abu Hurairah meriwayatkan, "Aku mendengar Rasulullah bersabda

إن عبداً أذنب ذنباً

"Adalah seorang hamba berbuat dosa,

فقال: رب أذنبت ذنباً فاغفر

lalu berkata, "Duhai Rabbi, aku telah berbuat dosa. Ampunilah aku!"

فقال ربه : أعَلِمَ عبدي أن له رباً يغفر الذنب ويأخذ به ؟ غفرت لعبدي

Rabbnya menjawab, "HambaKu tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni dosa dan memberi siksa, (karenanya) Kuampuni ia."

ثم مكث ما شاء الله ثم أذنب ذنباً

Kemudian masa berlalu, dan orang tadi berbuat dosa lagi.

فقال : ربِّ أذنبت آخر فاغفره

la berkata, "Duhai Rabbi, aku berbuat dosa lagi. Ampunilah aku!"

فقال : أَعَلِمَ عبدي أن له ربًا يغفر الذنب ويأخذ به ؟ غفرت لعبدي

Rabbnya menjawab, "Hamba-Ku tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni dosa dan memberi siksa, (karenanya) Kuampuni ia."

ثم مكث ما شاء الله ثم أذنب ذنباً - فقال : رب أذنبت آخر فاغفر لي

Lalu masa berlalu dan orang tadi berbuat dosa lagi. Ia berkata, "Duhai Rabbi, aku berbuat dosa lagi. Ampunilah aku!"

فقال : أعَلِمَ عَبدي أن له ربًّا يغفر الذنب ويأخذ به ؟ غفرت لعبدي ثلاثاً فليعمل ما شاء

Rabbnya menjawab, "Hambaku tahu bahwa ia mempunyai Rabb yang mengampuni dosa dan memberi siksa. la kuampuni untuk yang ketiga kalinya.

أنه قال في الثالثة، قد غفرت فليعمل ما شاء

Selanjutnya, terserah padanya untuk melakukan apa saja. Hr. Muslim   


والمعنى ما دام على هذه الحال كلّما أذنب استغفر. والظاهر أن مراده

Maksud dari hadits di atas adalah jika si hamba selalu dalam keadaan demikian; beristighfär setiap kali berbuat dosa.

الإستغفار المقرون بعدم الإصرار

Yaitu istighfar yang tidak disertai dengan ishrår (terus- menerus dalam melakukan suatu dosa).

 قالت عائشة رضي الله عنها: طوبى لمن وَجد في صحيفته استغفاراً كثيراً  وبالجملة فدواء الذنوب الإستغفار

Aisyah berkata, "Berbahagialah orang yang mendapati catatan amalnya dipenuhi dengan istighfar.""

 قال قتادة : إن هذا القرآن يدلكم على دائكم ودوائكم

Qatadah bertutur, "Al-Qur'an menunjukkan kepada kalian tentang penyakit yang bisa menimpa kalian dan penawarnya.

فأما داؤكم فالذنوب، وأما دواؤكم فالإستغفار

Penyakit itu adalah semua dosa. Adapun penawarnya adalah istighfar".

وقال عليّ كرم الله وجهه : ما ألهم الله سبحانه عبداً

Ali berkata, "Allah tidak akan mengilhamkan istighfar kepada seorang hamba yang akan diadzabNya".

الاستغفار وهو يريد أن يُعذبَه

Wal hasil, penawar segala dosa adalah istighfär.


الدعاء

c. Do'a


قال الله تعالى : أدعوني أستجب لكم

Berdoalah kepadaKu, niscaya Kukabulkan. 40 Al-Mukmin 60

فأمرنا الله عز وجل بالدعاء، ووعدنا بالإجابة

Allah memerintahkan kita untuk berdoa, dan Dia berjanji untuk mengabulkannya,

ثم عقب بقوله عز وجل

إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepadaku akan masuk ke neraka Jahannam dalam keadaan terhina. 

Qs. 40 Al-Mukmin: 60

فسبحان الله العظيم، ذي الكرم الفياض والجود المتتابع؛

Maha Suci Allah Yang Maha Agung, yang melimpahkan karunia dan anugerah tak terhingga.


جعل سؤال عبده الحوائجه وقضاء مآربه عبادة له

Dia menjadikan permohonan hamba atas kebutuhan kebutuhannya, sebagai bentuk ibadah kepadaNya.

وطلبه منه, وذمه على تركه بأبلغ أنواع الذم فجعله مستكبراً عليه

Dia juga memerintahkannya; dan mencela siapa-siapa yang meninggalkannya dengan celaan yang keras, dan menggolongkannya sebagai orang sombong.

وأخرج الترمذي من حديث أبي هريرة عن النبي ﷺ أنه قال

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda,

منْ لَمْ يَسْأَلُ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

Barangsiapa tidak memohon kepada Allah, ia akan dimurkai

وما أحسن قول القائل

Indah sekali ungkapan penyair berikut ini,

لا تَسْأَلُنَّ بَنِي آدَمَ حَاجَةٌ *

Janganlah kamu meminta kebutuhanmu kepada anak Adam

وَسَلُ الَّذِي أَبْوَابُهُ لَا تَحْجَبُ

Mintalah hanya kepada yang pintu-pintu-Nya tak pernah tertutup

اللَّهَ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ *

Allah akan murka jika kamu meninggalkan bermohon kepadaNya

وَإِذَا سَأَلْتَ بَنِي آدَمَ يَغْضَبْ

Sedangkan anak Adam, akan murka, jika kamu memohon kepadanya.


وقال عز وجل

Allah berfirman,

« أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ... الآية

Atau siapakah yang telah mengabulkan (do'a) orang yang dalam keadaan sempit, jika ia berdoa kepadaNya, dan menghilangkan kesusahan?, An-Naml: 62

وقال تعالى

Allah berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَني فَإِن قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Dan jika hambaku bertanya tentangKu, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepadaku. Qs. 02 Al-Baqarah 186

وعن النعمان بن بشير قال : قال ﷺ

Nu'man bin Basyir berkata, Rasulullah bersabda,

 « الدعاء هو العبادة »

"Doa itu adalah ibadah". 

ثم وعن النعمان تلاوت الآية

Lalu beliau membaca ayat,

وقال ربكم ادعوني استجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرین

Berdoalah kepadaku, niscaya Kukabulkan! Sesungguhnya orang-orang yang sombong (enggan) beribadah kepadaku akan masuk ke neraka Jahannam dalam keadaan terhina." Riwayat Attirmidzi


والدعاء يقطع بقبوله

Doa itu pasti dikabulkan, 

لعموم الآيات التي قدمنا ذكرها،وكذلك الأحاديث الآتية - إذا استوفى شروط الصحة -

Demikian kesimpulan dari keumuman ayat-ayat tersebut di atas dan juga hadits-hadits berikut. Jika syarat-syaratnya terpenuhi.


حديث سلمان عند أبي داود والترمذي وحسنه، قال

Hadist Salman, Abu Daud- At-tirmidzi

قال رسول الله ﷺ

Rasulullah bersabda 

إن الله حي كريم يستحي إذا رفع الرجل يديه أن يردهما صفراً خائبتين

Sesungguhnya Allah itu Maha Malu, lagi Penderma. Dia malu untuk menolak seseorang yang mengangkat kedua tangannya (untuk memohon kepadaNya) sehingga kembali dalam keadaan hampa, sia-sia".

وحديث أنس عنه أنه قال؛

Hadist Annas

لا تعجزوا في الدعاء فإنه لن يهلك مع الدعاء أحد, (صححه ابن حبان والحاكم والضياء)

Janganlah kalian menjadi lemah dalam berdoa. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang celaka, selagi ia masih berdoa."

وأخرج أحمد، والبزار، وأبو يعلى، بأسانيد جيدة، والحاكم. وقال صحيح الإسناد - من حديث أبي سعيد الخدري، أن النبي ﷺ وآله قال

Abu Sa'id al Khudriy meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda,

مَا مِن مُسلِم يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَهُ رِحِمِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إحْدَى ثَلاث

Setiap muslim yang memohon-selain suatu dosa dan pemutusan hubungan silaturrahmi-pasti Allah akan memberi salah satu dari tiga hal;

إما أن يعجل له دعوته، وإما أن يدخرها له في الآخرة، وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها »

doanya dikabulkan dengan segera, atau doanya disimpan untuk di akhirat, atau lantaran doa tersebut ia dijauhkan dari mara-bahaya sebesar kebaikan yang ia minta.


وعن عمر بن الخطاب رضي الله عنه

Umar bin Khaththab berujar,

أنا لا أحمل همّ الإجابة ولكن أحمل همّ الدعاء

Aku tidak memikirkan terkabulnya doa, tetapi aku memikirkan doa itu sendiri.

فمن ألهم الدعاء فإن الإجابة معه

Barangsiapa diilhamkan kepadanya untuk berdoa, maka pengkabulannya ada bersamanya".

آداب الدعاء

Adab berdoa

أن يترصّد لدعائه الأوقات الشريفة

1. Hendaknya memilih waktu yang mulia,

كيوم عرفة من السنة، ورمضان من الأشهر، ويوم الجمعة من الأسبوع، ووقت السحر من الليل

seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jum'at, dan waktu sahur (penghujung malam).

أن يغتنم الأحوال الشريفة

Juga, situasi yang baik;

كنزول المطر، وزحف الصفوف في سبيل الله، وحال السجود

seperti ketika turun hujan, saat pasukan berangkat ke medan jihad fi sabilillah, di saat sujud,

لحديث أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله ﷺ قال

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah bersabda, dari 

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا من الدعاء

Saat seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia bersujud. Oleh karenanya, perbanyaklah doa (di saat sujud)". Hr. Muslim

وكذلك بين الأذان والإقامة؛

Dan antara adzan dan iqamah.

لقوله ﷺ

Sabda nabi,

الدعاء بين الأذان والإقامة لا يرد

Doa antara adzan dan iqamat itu tidak tertolak. Hr. Tirmidzi - hasan


ان يجزم بالدعاء، ويوقن بالإجابة

2. Mantap dan yakin bahwa doanya akan dikabulkan. Rasulullah bersabda,

قال : لا يقولن أحدكم اللّهمّ اغفر لي إن شئت، اللّهمّ ارحمني إن شئت، ليعزم المسألة فإنه لا مستكره له - متفق عليه من حديث أبي هريرة رضي الله عنه 

Janganlah seseorang dari kalian mengatakan, Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki! Ya Allah kasihilah aku jika Engkau menghendaki! Tetapi, hendaklah bersungguh-sungguh dalam meminta, sebab tidak ada yang bisa memaksa-Nya".


أن يكون على طهارة، مستقبل القبلة، ويكرر الدعاء ثلاثاً . رواه مسلم

3. Hendaknya dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan mengulang doanya tiga kali,

يبدأ بحمد الله عز وجل، ويثني عليه بأسمائه، وصفاته، وآلائه

4. Memulai dengan pujian kepada Allah ; baik dengan nama-namaNya atau pun sifat-sifatNya-juga atas karunia-Nya yang banyak,

ويثني بالصلاة على رسول الله ﷺ, ثم يسمي حاجته

lalu bershalawat untuk Rasulullah. Sesudah itu barulah menyebutka permintaannya.

ويختم كذلك بالصلاة على رسول الله ﷺ وحمد الله عز وجلّ

Kemudian menutupnya dengan membaca shalawat dan kembali memujiNya.

يطيب مطعمه، ولا يدعو بإثم

5. Mengisi perutnya dengan makanan yang halal saja;

ولا بقطيعة رحم

tidak berdoa untuk suatu dosa atau pemutusan hubungan silaturrahmi.

لا ينبغي تعجل الإجابة، ولا يقول دعوت ولم يستجب لي

6. Tidak menuntut segera dikabulkan. Tidak pula mengatakan, "Aku sudah berdoa, tapi mengapa belum juga dikabulkan?".

الحديث أبي هريرة أن رسول الله قال

Dari Abu Hurairoh, Rasulullah bersabda,

يستجاب لأحدكم ما لم يعجل يقول : دعوت فلم يستجب لي - رواه البخاري - ومسلم

"Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi tidak mengucapkan, "Aku telah berdoa, tetapi mengapa belum dikabulkan?"

قال ابن بطال

Menjelaskan hadits di atas, Ibnu Bathal berkata,

المعنى أنه يسأم فَيُتْرَكُ الدعاء فيكون كالمانّ بدعائه

"Artinya orang itu telah bosan berdoa, sehingga meninggalkannya. la seperti orang yang mengungkit- ungkit doanya.

أو أنه أي من الدعاء ما يستحق به الإجابة

Atau seakan-akan ia berdoa dan ia pula yang menentukan perihal pengkabulannya.

فيصير كالمنجل للرب الكريم, الذي لا تعجزه الإجابة، ولا ينقصه العطاء

Ia menjadi pengatur bagi Rabb yang Maha Mulia; dimana mengabulkan doa tidak membuatNya lemah, demikian juga kalau Dia memberi tidak mengurangi kekayaanNya".

وفي هذا الحديث أدب من أداب الدعاء

Hadits di atas mengajarkan tentang adab berdoa.

وهو أن يلازم الطلب ولا ييأس من الإجابة؛

Yaitu hendaknya seseorang senantiasa dan terus-menerus dalam berdoa,

لما في ذلك من الإسلام والإنقياد وإظهار الإفتقار

serta tidak gampang berputus asa. Yang demikian itu menunjukkan ketundukan, kepatuhan dan menampakkan rasa membutuhkan


الصلاة على النبي ﷺ

d. Bershalawat atas Nabi


عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله ﷺ قال

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda,

« من صلى عليّ واحدة صلى الله عليه عشراً » رواه مسلم وغيره

"Barangsiapa bershalawat atasku sekali, Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali"

أي عشر صلوات وذلك لأن الحسنة بعشر أمثالها والصلاة على النبي ﷺ من أعظم الحسنات

Yang demikian itu karena setiap kebajikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Padahal shalawat atas nabi merupakan kebajikan yang agung.

قال ابن العربي : إن قيل

Ibnu Al-'Arabiy menjelaskan, 

قال الله تعالى

Padahal Allah berfirman,

مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

"Barangsiapa mengerjakan satu kebajikan, niscaya ia dibalas dengan sepuluh kali lipat".

فما فائدة هذا الحديث ؟

"Jika ada orang bertanya, Apa faidah hadits ini?

قلنا : أعظم فائدة وذلك

Maka jawabnya adalah, faidahnya besar sekali.

أن القرآن اقتضى أن جاء بحسنة تضاعف عشرة

Jika Al- Qur'an menjelaskan, barangsiapa mengerjakan satu kebajikan akan dilipatgandakan sepuluh kali,

والصلاة على النبي ﷺ حسنة بمقتضى القرآن أن يعطي عشر درجات في الجنة

maka shalawat atas nabi adalah satu kebajikan yang berpahala sepuluh derajat di surga.

فأخبر أن الله تعالى يصلّي على من صلّى على رسوله عشراً

Lalu pada hadits ini dijelaskan bahwa Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.

وذِكْرُ الله للعبد أعظمُ من الحسنة مضاعفة

Maksudnya, Allah ingat kepada seorang hamba jauh lebih bernilai dibandingkan dilipatgandakannya pahala suatu amal.

ويحقق ذلك أن الله تعالى لم يجعل جزاء ذكره إلا ذِكْرَه

Demikianlah, Allah menjadikan balasan dzikir kepada-Nya adalah dzikir (ingat) Nya kepada si hamba;

وكذلك جعل جزاء ذكر نبيه ذكر من ذكره » ا . هـ 

dan balasan dzikir (shalawat) kepada nabi adalah ingatnya nabi kepada si hamba tadi."

قال العراقي

Al-'Iraqiy menambahkan, 

ولم يقتصر على ذلك حتى زاده كتابة عشر حسنات

"Bahkan bukan itu saja, Dituliskan baginya sepuluh kebajikan,

وحط عنه عشر سيئات، ورفعه عشر درجات، كما ورد في الأحاديث

dihapus darinya sepuluh kejahatan, dan diangkatlah ia sepuluh derajat, seperti tersebut dalam banyak hadits.


منها : عن أنس بن مالك رضي الله عنه  أن النبي ﷺ قال

Hadits-hadits yang menjelaskan hal itu antara lain: 

1. Dari Anas bin Malik bahwa Nabi bersabda:

مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلْيُصَلِّ عَلَيَّ وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا

Barangsiapa mendengar namaku disebut, hendaknya ia bershalawat atasku. Barangsiapa bershalawat atasku sekali, Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.

وفِي رِوَايَةٍ

Dalam riwayat lain, disebutkan

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتِ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَات وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَات - رواه أحمد، والنسائي واللفظ له، وابن حبان في صحيحه

Barangsiapa bershalawat atasku sekali, Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kejahatan, dan diangkatlah ia sepuluh derajat",

قوله و من ذكرت عنده فليصل عليّ ظاهر الأمر الوجوب بدليل قوله في الحديث الآخر

Secara tekstual, hadits di atas menunjukkan wajibnya bershalawat atas nabi. Ini didukung dengan hadits lain

البحيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ علىّ : النسائي والترمذي وابن حبان

"Seorang yang bakhil adalah seorang yang mendengar namaku disebut, lalu ia tidak bershalawat atasku".

وعن ابن مسعود رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال

2. Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan, Nabi bersabda,

إن الله ملائكة سيّاحين يبلغوني عن أمتي السلام - رواه أحمد، والنسائي

Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang me langlang buana, menyampaikan salam ummatku kepadaku."

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ

3. Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan, Nabi bersabda,

إن أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم عليّ صلاة - رواه الترمذي ، وابن حبان في صحيحه

Manusia yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti adalah yang paling banyak bershalawat atasku


ويستحب كثرة الصلاة على رسول الله ﷺ يوم الجمعة


الحديث أوس ابن أوس رضي الله عنه  قال : قال رسول الله ﷺ

Hadist Aus bin Aus r.a berkata, Rasulullah bersabda

مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

Di antara hari-hari yang utama bagi kalian adalah hari Jum'at.

فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَفخَةُ وَفِيهِ الصعقهُ فَأَكْثِرُوا عَلَيّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ

Pada hari itu, Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula akan terjadi tiupan yang pertama dan kedua. Karena itu, perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu.

فَإِنْ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

Sesungguhnya shalawat kalian atasku akan diperlihatkan kepadaku.

قَالُوا : يَارَسُوْلَ اللهِ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ يَعْنِي بُلِيْتَ

Para sahabat bertanya, "Bagaimana mungkin, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah tiada?

قَالَ : إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلٌ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ . . رواه أحمد، وأبو داود وابن ماجه وغيرهم

Rasulullah menjawab, Sesungguhnya Allah mengharamkan atas bumi untuk memakan jasad para nabi.

أما صيغة الصلاة على رسول الله ﷺ فورد في مسلم بسنده عن أبي مسعود الأنصاري قال

Berkenaan dengan lafaz shalawat atas Nabi Abu Mas'ud Al-Anshariy meriwayatkan,

«أتانا رسول الله ﷺ ونحن في مجلس سعد بن عبادة، فقال له بشير بن سَعْدَ

Ketika kami sedang bermajlis dengan Sa'ad bin Ubadah, Rasulullah datang. Basyir bin Sa'da bertanya,

أمرنا الله أن نصلي عليك يا رسول الله فكيف نصلي عليك ؟

Allah memerintahkan kami untuk bershalawat atasmu, wahai Rasulullah. Bagaimanakah kami melakukannya?"

قال فسكت رسول الله ﷺ حتى تمنينا أنه لم يسأله

Rasulullah diam untuk beberapa saat. Sampai-sampai kami berpikir, alangkah baiknya jika Basyir tidak menanyakan hal itu kepada beliau.

ثم قال رسول الله ﷺ

lalu Rasulullah bersabda, "Bacalah:

قولوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلِّيتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Ya Allah, Berilah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, se bagaimana Engkau telah memberi shalawat atas keluarga Ibrahim. Juga berkatilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia"

والسلام كما قد علمتم

Adapun lafal salam adalah seperti yang telah kalian ketahui."


قيام الليل

e. Qiyamul-Layil (Shalat Malam)


أما الآيات فقوله تعالى

Ayat-ayat yang menjelaskan tentang qiyamul-lail diantaranya,

إن ربك يعلم أنك تقوم أدنى من ثلثي الليل ونصفه وثلثه

Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa engkau bangun (untuk shalat) kurang dari dua pertiga malam, dan (ada kalanya) separuh malam dan (adakalanya) sepertiganya" (Al- Muzzammil : 20).

وقوله عز وجل

وَالَّذِينَ يَبيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجداً وفيها

"Dan ibadurrahman itu adalah) orang-orang yang melalui malam dalam keadaan sujud dan berdiri untuk Rabb mereka" (Al-Furqan : 64).

أما الأخبار : قوله ﷺ

Adapun hadits-hadits yang menjelaskannya, antara lain :

1. Rasulullah bersabda,

أفضل الصلاة بعد المكتوبة قيام الليل - متفق عليه من حديث أبي هريرة . وثبت في الصحيحين  وغيرهما

Shalat yang paling utama setelah shalat fardlu adalah qiyamul-lail

من حديث عائشة رضي الله عنها قالت

2. Aisyah us berkata,

كان رسول الله ﷺ يصلي ما بين أن يفرغ من صلاة العشاء إلى الفجر إحدى عشر ركعة، يسلم بين كل ركعتين ويوتر بواحدة

"Adalah Rasulullah melaksanakan shalat antara seusai Isya sampai fajar sebanyak sebelas rekaat, mengucapkan salam pada setiap dua rekaat, dan berwitir dengan satu rekaat","

وفي الخبر إنه ذكر عنده الرجل ينام كل الليل حتى يصبح

3. Sebuah hadits menyebutkan, disampaikan kepada Rasulullah tentang seseorang yang tidur sepanjang malam sampai shubuh. 

فقال و ذاك رجل بال الشيطان في أذنيه - متفق عليه  من حديث ابن مسعود رضي الله عنه

Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi setan".

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله

Maka beliau bersabda,

يعقد الشيطان على قافية أحدكم إذا هو نام ثلاث عقد

Setan membuat tiga ikatan pada tengkuk salah seorang dari kalian ketika ia tidur.

يضرب مكان كل عقدة عليك ليل طويل فارقد

Ia pukulkan pada tiap tempat ikatan itu ucapan "malam masih panjang, tidur lagi sajalah!"

فإذا استيقظ وذكر الله تعالى انحلت عقدة

Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan.

فإن توضأ انحلت عقدة، فإن صلى انحلت عقدة

Jika dilanjutkan dengan berwudlu, terurailah ikatan yang kedua. Dan jika dia shalat lepaslah ikatan yang ketiga.

فأصبح نشيطاً طيب النفس

Maka pagi harinya pun ia bersemangat dan baik kondisi jiwanya.

وإلا أصبح خبيث النفس كسلان ، متفق عليه

Sebalik-nya jika tidak, ia pun jadi malas dan buruk kondisi jiwanya.

الآثار

Sedangkan atsar (yang menyebutkan keutamaan Qiyâmul Lail), diantaranya:

كان ابن مسعود رضي الله عنه إذا هدأت العيون قام فيسمع له دويّ كدوي النحل حتى يصبح

1. Apabila semua mata telah terlelap, Abdullah bin Mas'ud bangun dan terdengarlah dengungan suaranya seperti dengungan lebah, sampai Shubuh menjelang.

قيل للحسن : ما بال المتهجدين أحسن الناس وجهاً ؟

2. Al-Hasan Al-Bashri ditanya, mengapa orang-orang yang rajin bertahajjud itu wajah mereka berseri-seri?

قال : لأنهم خلوا بالرحمن فاليسهم نوراً من نوره

Beliau menjawab, "Sebab, mereka menyendiri bersama Ar-Rah- mân, lalu Dia pakaikan kepadanya seberkas cahaya dari cahaya-Nya".

وقال : إن الرجل لَيُذَنْب الذنب فيحرم به قيام الليل

3. Al-Hasan berujar, "Seseorang melakukan suatu dosa, maka ia pun terhalang dari qiyâmul-lail."

وقال رجل لأحد الصالحين : لا أستطيع قيام الليل فصف لي دواءاً

4. Seseorang bertanya kepada orang shalih, "Aku tidak dapat bangun malam. Tunjukkan padaku obatnya!"

فقال : لا تعصه بالنهار وهو يقيمك بين يديه بالليل

Orang shalih itu pun menjawab, "Janganlah kamu bermaksiat kepada-Nya di siang hari, niscaya Dia akan membangunkanmu di malam hari!"

ويروى عن سفيان الثوري أنه قال : حرمت قيام الليل خمسة أشهر بذنب اصبته

5. Sufyan Ats-Tsauriy bercerita, "Aku benar-benar terhalangi dari qiyamul-lail selama lima bulan gara-gara satu dosa yang aku lakukan.

وقال ابن المبارك

6. Abdullah bin Mubarak bersyair,

إِذَا مَا اللَّيْلُ أَظْلَمَ كَابِدُوهُ

Kala malam pekat menghitam

فَيَسْفَرُ عَنْهُمْ وَهُمْ هُجُوع

Mereka mengadukan hati kepadaNya

أَطَارَ الْخَوْف نَوْمَهُمْ فَقَامُوا

Kala malam pekat berlalu

وَأَهْلُ الْأَمْنِ فِي الدُّنْيَا هُجُوع

Dan mereka masih bermimpi

وقال أبو سليمان : أهل الليل في ليلهم ألذ من أهل اللهو في لهوهم

7. Abu Sulaiman bertutur, Kelezatan malam yang dirasakan oleh orang yang rajin bangun malam itu lebih besar daripada kelezatan lahwun (perbuatan sia-sia) yang dirasakan oleh pelakunya.

ولولا الليل ما أحببت البقاء في الدنيا

Sungguh, jika tidak ada malam, aku tidak ingin berlama-lama tinggal di muka bumi ini.

وقال ابن المنكدر : ما بقي من لذات الدنيا إلا ثلاث : قيام الليل، ولقاء الأخوان، وصلاة الجماعة

8. Ibnu Al-Munkadir berkata, "Kelezatan dunia ini tinggal tersisa tiga perkara; qiyamul-lail, berjumpa dengan ikhwan (saudara seiman), dan shalat jamaah."


♥♥♥♥♥


Sumber:

تزكية النفوس وتربيتها كما يقرره علماء السلف

Tazkiyatun Nafs konsep pensucian jiwa menurut ulama' salaf


Ibnu Qayyim Aljauziah

Ibnu Rajab Al Hambali

Imam Alghazali


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Catatan 

Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.


Dipersilahkan - share

Semoga bermanfaat