AKHLAK YANG HARUS DIMILIKI DALAM BERDAKWAH
التحبب الى الناس
Pertama: Mencari Simpati Masyarakat
أدع الله ان يحبني ... الى عباده المؤمن
"Berdoalah kepada Allah agar Dia menganugerahkan kepadaku cinta hamba-hamba-Nya yang beriman."
لا شك أن مقصود المسلم رضى الله قبل رضى سواه
Tidak diragukan lagi bahwa tujuan orang yang beriman adalah mendapatkan ridha Allah sebelum mendapatkan ridha lainnya.
كما أنه لا شك بأننا حين نتسم بالفظاظة وغلظة القلب تنفّر الناس منا وينفضون عنا
Dan tidak diragukan pula, apabila kita bersikap kasar dan keras hati, maka orang-orang akan berlari dan menjauhi kita.
والجمع بين ما يحبه الله والتحبب إلى الناس ليس بالأمر العسير؛
Adapun usaha menggabungkan apa yang dicintai Allah dan mencari simpati masyarakat bukanlah masalah yang sulit,
إن التزمنا الحكمة واشتغلنا بمقاصد الشرع
Apabila kita berpijak pada sikap bijak dan menjalankan tujuan syariat.
ما نقصده بالتحبب إلى الناس
Adapun yang dimaksud dengan mencari simpati masyarakat adalah
التخلّق بمجموعة من الصفات الرفيقة والودودة
Berakhlak dengan sikap yang lembut dan penyayang.
التي إن توفرت في شخصية المسلم تجعل الناس ينجذبون إليه، ويتعلقون به ويقبلون منه
Jika sikap itu ada pada kepribadian seorang muslim, maka masyarakat akan tertarik kepadanya, bergantung kepadanya, dan menyambutnya.
وقد كان هذا شأن رسول الله ﷺ فقد ورد في الأثر انه
Seperti itulah sikap yang dimiliki oleh Rasulullah saw., sebagaimana disebutkan dalam sebuah atsar,
من رآه بديهة هابه ومن خالطه معرفة أحبه (۱)
"Barangsiapa melihatnya (Rasulullah) maka ia akan merasa segan, dan barangsiapa yang bergaul dengannya maka ia akan menyukainya."
Sunan al-Turmudzi, kitab al-Manaqib, bab 38, hadits no. 3718. Beliau mengatakan hadist tidak bersambung.
فالحرص على التحبب إلى الناس إنما يقصد منه المسلم ضمان فتح القلوب لقبول الدعوة
Maka, usaha seorang muslim untuk mendapatkan simpati masyarakat tujuannya adalah menjamin agar hati mereka terbuka untuk menerima dakwah
وبالوسائل والأساليب المؤثرة في طباع البشر عادة
dengan menggunakan sarana-sarana dan metode-metode yang ada dalam tabiat manusia seperti biasanya.
ولقد كان أبو هريرة رضي الله عنه يطلب من الله أن يدعو له بالحب والتحبب
Abu Hurairah r.a. telah meminta ﷺ untuk mendoakannya agar ia mendapat cinta dan simpati masyarakat,
ادع الله أن يحببني أنا وأمي إلى عباده المؤمنين ويحببهم إلينا
"Berdoalah kepada Allah agar aku dan ibuku mendapat cinta hamba-hamba-Nya yang beriman, juga menganugerahkan cinta kami untuk mereka."
فاستجاب رسول الله ﷺ ، ودعا : واللّهمّ حبّب عبيدك هذا -يعني أبا هريرة وأمّه- إلى عبادك المؤمنين، وحبّب إليهم المؤمنين .. (٢)
Kemudian Rasulullah ﷺ mengabulkan permintaannya dan mendoakannya, "Ya Allah, berilah hamba-Mu ini dan ibunya cintanya orang-orang yang beriman, dan berilah cinta mereka kepada orang-orang yang beriman.
Shahih Muslim, kitab Fadhail Shahabah, bab 35, hadits no. 157/2491 (Syarh an-Nawawi, 8/284).
ولم يكن من العيب أن يأتي رجل ليقول الرسول الله ﷺ
Bukanlah hal yang tercela jika seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ untuk menanyakan sesuatu,
دلني على عمل إذا أنا عملته أحبني الله وأحبني الناس
"Tunjukkanlah aku, apabila aku melakukan sesuatu, Allah dan orang-orang mencintaiku."
بل كان رسول الله ﷺ يدله على اسباب تحصيل هذه المحبة، كما في الحديث
Rasulullah ﷺ telah menunjukkan kepadanya cara yang berbeda untuk mendapatkan ini, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,
إزهد في الدنيا يحبك الله، وازهد فيما في أيدي الناس يحبوك (1)
"Zuhudlah terhadap dunia, maka Allah akan suka kepadamu. Dan, zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, maka manusia akan suka kepadamu. "
Shahih Sunan Ibnu Majah, al-Bani dalam kitab az-Zuhd, bab 1, hadits no. 331/4102 shahih.
وواضح في هذا حرص الصحابة على أن تكون شخصياتهم مقبولة ومرضية لدى الناس؛
Dengan demikian telah jelas bahwa para sahabat berambisi untuk menjadikan dirinya sebagai pribadi-pribadi yang diterima dan disukai oleh masyarakat.
بالإضافة إلى حرصهم على أن يبلغوا رضى الله بغير تعارض بين الحرصين، لأن في كل منهما رضى الله، فآل الأمر في كليهما إلى شيء واحد
Mereka berambisi meraih ridha Allah tanpa harus mempertentangkan kedua ambisi tersebut, karena maksud dari kedua perintah tersebut adalah satu.
وقد كان رسول الله ﷺ يتحبب إلى بعض ضعاف الإيمان بشيء من العطايا تأليفاً لقلوبهم واستنقاذاً لهم من النار
Rasulullah ﷺ telah berusaha mendapatkan simpati orang- orang yang lemah imannya dengan memberikan sesuatu untuk menjinakkan hati dan menyelamatkan mereka dari api neraka,
كما في قوله : «إني لأعطي الرجل وغيره أحب إليّ منه خشية أن يكبّه الله في النار (۲)
sebagaimana dalam sabdanya, "Dengan memberikan seseorang atau lainnya lebih aku sukai daripada tidak, karena aku takut (apabila mereka tidak tunduk) Allah akan melemparkannya ke dalam api neraka."
Shahih Bukhari kitab al-Iman, bab 19, hadits no. 27 (Fat-hu al-Baari, 1/79).
وهل ترى حافزاً على التحبب إلى الناس أكثر من تحريض الأئمة والأمراء على التقرب إلى الرعية
Apakah kamu tidak termotivasi untuk mencari simpati dari masyarakat lebih banyak dibandingkan sekadar menganjurkan para pemimpin umat untuk mendekati rakyatnya,
ودفع الرعية إلى التحبب لأمرائهم الأتقياء ؟
dan menganjurkan rakyatnya untuk mencari simpati dari para pemimpin yang bertakwa?
وفي ذلك يقول رسول الله ﷺ : ألا أخبركم بخيار أمرائكم وشرارهم ؟ : خيارهم الذين تحبونهم ويحبونكم، وتدعون لهم ويدعون لكم، وشرار امرائكم الذين تبغضونهم ويبغضونكم، وتلعنونهم ويلعنونكم (۳)
Dalam hal itu Rasulullah ﷺ bersabda, "Apakah kalian ingin aku beri tahu tentang pemimpin kalian yang paling baik dan pemimpin kalian yang paling jahat? Pemimpin yang paling baik adalah pemimpin yang engkau cintai dan mencintai kalian, dan pemimpin yang kalian doakan dan mendoakan kalian. Adapun pemimpin kalian yang paling jahat adalah pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, pemimpin yang kalian kutuk dan mengutuk kalian."
Shahih Sunan at-Tirmidzi, al-Bani dalam kitab al-Fitan, bab 63, hadits no. 1845/2376 (shahih).
ولا ريب أن خلق التحبب هذا إن لم يكن خالصاً للّه فسينقلب إلى نوع من النفاق والمداهنة والتزلف
Dengan demikian tidak diragukan kembali bahwa mencari simpati, jika bukan karena Allah, berarti suatu kemunafikan, kepalsuan, dan mencari pujian.
فالحب في الله هو الذي يجعلك تحرص على اكتساب حب الناس لك؛
Cinta karena Allah adalah yang menjadikanmu berambisi untuk mendapatkan cinta masyarakat untukmu,
لما تطمح من إيصال خير إليهم على يديك
karena hal itulah yang memungkinkan engkau untuk menyampaikan kebaikan kepada mereka melalui perantaramu.
فالواجب على المؤمن
Maka, kewajiban seorang mukmin adalah, seperti sabda Rasulullah ﷺ
أن يحب المرء لا يحبه إلا الله (1)
"Mencintai orang semata-mata karena Allah."
Shahih Bukhari kitab al-Iman, bab 9, hadits no. 16 (Fat-hu al-Baari, 1/60).
وإذا تمّت المحبة بهذه الصورة دلّت على كمال الإيمان
Apabila cintanya terjadi dalam bentuk seperti ini, hal itu menunjukkan kesempurnaan imannya.
Rasulullah ﷺ bersabda
من أحب للّه وأبغض للّه، وأعطى للّه ومنع للّه، فقد استكمل الإيمان (۲)
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan hartanya karena Allah, maka ia telah menyempurnakan keimanannya."
Shahih Sunan Abi Daud, al-Bani dalam kitab as-Sunnah, bab 16, hadits no. 3915/4681 (shahih).
وقد وردت نصوص كثيرة تربط بين الإيمان وخلق التحابب
Banyak teks-teks Al-Qur'an dan hadits yang menghubungkan iman dan akhlak saling mencintai,
ومنها قوله ﷺ
di antaranya sabda Rasulullah ﷺ
لا تدخلون الجنّة حتى تؤمنوا، ولا تؤمنوا حتى تحابوا، أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم أفشوا السلام بينكم (۳)
"Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman kecuali jika kalian saling mencintai satu sama lain. Apakah kalian ingin aku tunjukkan sesuatu, jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Yaitu, 'sebarkanlah salam di antara kalian."
Shahih Muslim, kitab al-Iman, bab 22, hadits no. 93/54 (Syarh an-Nawawi, 1/ 395)
ولعظم شأن نشر المحبة واكتسابها اقتضى الأمر أن يدل الرسول الله ﷺ أمته إلى وسائلها وأسبابها
Karena pentingnya masalah menyebarkan rasa kasih sayang dan mengusahakannya, maka hal itu menuntut Rasulullah ﷺ untuk menunjukkan kepada umatnya sarana-sarana dan sebab-sebab yang bisa mendapatkan rasa kasih sayang.
كما اقتضى قبل ذلك أن يجعل كمال الإيمان مرتبطاً بها
Sebab, kesempurnaan iman mempunyai keterkaitan yang erat dengannya.
ومن الصور الداعية إلى كسب الأصدقاء واستقطاب القلوب
Di antara bentuk yang mendorong untuk mendapatkan kawan-kawan dan menarik hati orang-orang, yaitu
الهدوء والسكينة والوقار في المجالس
Bersikap sopan, tenang, dan berwibawa dalam pertemuan.
يروي أبو مسلم الخولاني أنه دخل مسجد حمص، فوجد شاباً بين ثلاثين كهلاً من الصحابة
Abu Muslim al-Khulani menceritakan bahwa ketika ia masuk Masjid Humus, ia melihat seorang sahabat yang duduk di antara kawan-kawannya yang lebih dewasa.
فإذا امترى القوم في شيء أقبلوا عليه فسألوه، فقلت الجليس لي
Apabila kelompok itu mempunyai suatu masalah, maka mereka menemuinya dan bertanya kepadanya. Aku bertanya kepada kawan yang duduk di dekatku,
من هذا ؟ قال : معاذ بن جبل فوقع له في نفسي حب
"Siapakah pemuda ini?" Ia menjawab, "Mu'adz bin Jabal." Diriku langsung jatuh cinta padanya,
ثم قلت : والله إني لأحبك
kemudian aku berkata, "Demi Allah aku menyukaimu."
قال : فيم تحبني ؟ قلت : في الله تبارك وتعالى
Ia berkata, "Karena apa engkau menyukaiku?" Aku menjawab, "Karena Allah subhaanahu wata'ala".
قال : أبشر إن كنت صادقاً، سمعت رسول الله ﷺ يقول
Ia berkata lagi, "Aku merasa gembira bila apa yang engkau katakan itu benar, karena aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
« المتحابون في جلالي لهم منابر من نور يغبطهم النبيون والشهداء .. ( ٤ )
Orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, maka mereka akan mendapatkan mimbar dari cahaya yang diinginkan oleh para nabi dan para syuhada."
Musnad Ahmad, 5/239. Al-Bani telah menganggapnya sebagai hadits shahih - Shahih al-Jami' hadits no. hadits no. 4312
وكذلك فإن من المفاتيح السهلة للقلوب
Di antara kunci-kunci yang mudah untuk menaklukkan hati adalah
اللقيا بالترحيب والاستقبال بالبشاشة، واستدامة التبسم
dengan pertemuan yang bersahabat, penerimaan yang hangat, dan penuh cinta serta selalu menebar senyum.
فقد جاء في وصف رسول الله ﷺ قول الصحابي
Seorang sahabat menggambarkan tentang sifat Rasulullah ﷺ
ما رأيت أحداً أكثر تبسماً من رسول الله ﷺ (1)
"Aku tidak melihat seseorang yang banyak tersenyum selain Rasulullah ﷺ
Shahih Sunan at-Turmudzi, al-Bani dalam kitab al-Manaqib, bab 41/22, hadits no. 2880/2903 (shahih).
وربما كان من حكمة الأمر بإعلام من تحبه بحبّك له لتتفجرمعاني الحب وتقوى أواصره لدى الطرفين (٢)
Dan di antara hikmah perlunya memberi tahu orang yang engkau cintai dengan cintamu itu adalah agar makna-makna cinta memancar dan menguat sendi-sendinya dari kedua pihak.
Sunan at-Turmudzi, al-Bani dalam kitab az-Zuhd, bab 42, hadits no. 1950/2515 (shahih).
وفي شمائل الرسول الله ﷺ وجوان'ب سيرته صور دقيقة تدل على مزيد حرص رسول الله ﷺ على التحبّب إلى الناس
Dalam sifat Rasulullah ﷺ dan sisi-sisi sejarahnya terdapat bentuk-bentuk yang menunjukkan keinginan Rasulullah ﷺ yang kuat untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.
ومنها أنه : كان يمرّ بالصبيان فيسلم عليهم (۳)
Di antaranya, beliau melewati anak-anak kemudian mengucapkan salam kepada mereka.
Shahih al-Jami' hadits no. 5014 (shahih).
ويلاطفهم ويمازجهم، وحاله ﷺ مع أصحابه كذلك أنه
Beliau bersikap lembut kepada mereka dan mengajak bersenda-gurau. Begitu juga dengan para sahabatnya,
كان إذا لقيه أحد من أصحابه فقام معه
"Apabila salah seorang dari sahabat menemuinya lalu ia berdiri, maka Rasulullah ﷺ pun ikut berdiri.
قام معه فلم ينصرف حتى يكون الرجل هو الذي ينصرف عنه، وإذا لقيه أحد
Beliau tidak akan me- ninggalkannya sebelum laki-laki itu terlebih dahulu yang meninggalkan Rasulullah ﷺ
من أصحابه فتناول يده ناوله إياها، فلم ينزع يده منها حتى يكون الرجل هو الذي ينزع يده منه
Apabila salah seorang dari sahabatnya menemuinya kemudian ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, beliau akan menyambutnya,
وإذا لقي أحدًا من أصحابه فتناول أذنه، ناوله إياها، ثم لم ينزعها حتى يكون الرجل هو الذي ينزعها عنه
dan beliau tidak akan melepasnya hingga laki-laki itu melepaskan tangannya. Dan, apabila salah seorang dari menemuinya kemudian mengecup (mencium) telinganya, maka Rasulullah ﷺ akan mengecupnya kembali, dan beliau tidak akan melepaskannya hingga laki-laki itu melepaskannya. "
Shahih al-Jami' hadits no. 4780 (shahih).
وعُلم من تحببه ﷺ حتى إلى ضعاف الناس
Telah diketahui usaha Rasulullah ﷺ dalam mencari simpati, walaupun kepada masyarakat yang lemah.
أنه كانت تستوقفه الجارية في الطريق وتحدثه
Ia telah memberhentikan seorang hamba sahaya perempuan kemudian mengajaknya bicara.
فما ينصرف عنها حتى تكون هي التي تنصرف
Beliau tidak meninggalkannya hingga hamba sahaya itu yang meninggalkan Rasulullah.
و كان يأتي ضعفاء المسلمين، ويزورهم، ويعود مرضاهم . ويشهد جنائزهم (٥)
Beliau selalu mendatangi orang-orang Islam yang miskin, mengunjunginya, menjenguk yang sakit, dan mengantarkan jenazahnya.
Shahih al-Jami' hadits no. 4877 (shahih).
و كان لا يُدفع عنه الناس، ولا يُضربوا عنه (١)
Beliau membuat orang-orang tidak menjauh darinya dan juga tidak berpaling darinya,
Shahih al-Jami' hadits no. 4850 (shahih).
كما - كان لا يكاد يقول لشيء : لا ، فإذا سُئل فاراد أن يفعل قال : نعم، وإذا لم يرد أن يفعل سكت (۲)
Dan beliau hampir tidak pernah mengatakan "tidak" untuk sesuatu. Apabila beliau ditanya dan hendak mengabulkannya, maka beliau menjawabnya "ya", tetapi apabila tidak dapat mengabulkannya, maka beliau hanya"diam".
Shahih al-Jami' hadits no. 4869 (shahih).
كما كان يخدم نفسه (۳)
Beliau juga melayani sendiri.
Shahih al-Jami' hadits no. 4996 (shahih).
ومجموع هذه الصفات تجعل صاحبها مقبولاً عند الناس ومحبباً إليهم
Bagi yang memiliki sifat-sifat ini, maka dirinya akan diterima oleh masyarakat dan dicintai oleh mereka.
ولذلك كان الرجل يأتي النبي ﷺ وهو لا يطيقه
Seorang laki-laki telah datang kepada Rasulullah ﷺ (untuk melakukan perbuatan jahat), tetapi ia tidak mampu.
ثم يخرج من عنده ولا يؤثر عليه أحدًا
Kemudian ia pergi meninggalkan Rasulullah, padahal tidak ada yang mempengaruhinya.
ومن ذلك ما حدّث به عمرو بن العاص عن نفسه
Contoh lain adalah apa yang diceritakan oleh Amru bin Ash r.a. tentang dirinya.
لقد رأيتني وما أحد أشد بغضاً لرسول الله ﷺ منّي، ولا أحبّ إليّ أن أكون قد استمكنت منه فقتلته
"Engkau sudah tahu tentang aku, tidak ada orang yang paling benci kepada Rasulullah ﷺ selain aku, dan tidak ada perbuatan yang paling aku sukai kecuali apabila aku dapat menangkapnya kemudian membunuhnya."
وبعد أن تعرض لتأثير تحببه ﷺ انقلب الحال
Namun setelah ia terkena pengaruh dari pendekatan Rasulullah ﷺ dengan mencari simpati darinya, maka keadaannya menjadi berubah,
وما كان أحد أحبّ إليّ من رسول الله ﷺ ولا أجلّ في عيني منه، وما كنتُ أطيق أن أملأ عيني منه إجلالاً له، ولو سُئلت أن أصفه ما أطقتُ؛ لأني لم أكن أملا عيني منه (٤)
"Tidak ada seorang pun yang paling aku sukai kecuali Rasulullah ﷺ Tidak ada orang yang paling agung dalam pandanganku kecuali beliau dan aku tidak mampu menatapnya dengan mataku karena rasa hormatku padanya, dan jika aku ditanya untuk menggambarkan dirinya, maka aku tidak akan mampu karena aku tidak pernah menatapnya secara saksama. "
Shahih Muslim, kitab al-Iman, bab 54, hadits 192/121 (Syarh an-Nawawi, 1/ 497).
وقد يكون التحبب أحياناً بصور شخصية بسيطة، كالتي أشار إليها رسول الله ﷺ بقوله
Mencari simpati dapat dilakukan secara individu dan sederhana, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah ﷺ
«الرؤيا الصالحة من اللّه فإذا رأى أحدكم ما يحب فلا يحدث بها إلا من يحب .. (٥)
"Mimpi yang baik datangnya dari Allah. Apabila engkau bermimpi sesuatu yang indah maka janganlah engkau menceritakannya kecuali apa yang engkau sukai."
Shahih Muslim, kitab ar-Ru'ya, hadits no. 4 (Syarh an-Nawawi, 8/24).
وذلك كنوع من المشاركة الوجدانية حتى للهموم القلبية
Cara tersebut merupakan jenis kontribusi ruh untuk mengobati kesedihan hati,
وخواطر العقل الباطن، وعالم ما وراء الشعور، وتلك أقصى مستويات التحبب والتفاعل الأخوي
perasaan hati nurani, dan di bawah alam sadar. Itulah tingkat tertinggi dalam mencari simpati dan berinteraksi sosial.
كان يحاول رسول الله ﷺ أن يعايش هموم أصحابه في اليقظة والمنام
Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ selalu berusaha untuk ikut merasakan kesedihan sahabat-sahabatnya, baik dalam keadaan sadar maupun dalam keadaan tidur.
حين كان ينصرف من صلاة الفجر ويعبّر للناس رؤاهم
Ketika beliau selesai melaksanakan shalat, beliau meminta masyarakatnya untuk menceritakan mimpi-mimpinya.
يقول ابن عباس : كان مما يقول لأصحابه : من رأى منكم رؤيا فليقصها؛ اعبرهاله .. (۱)
Ibnu Abbas berkata, "Di antara perkataan beliau kepada para sahabatnya adalah, Barangsiapa di antara kalian yang bermimpi maka ceritakanlah, ungkapkanlah padanya."
Shahih Muslim, kitab ar-Ru'ya, bab 3. hadits no. 17 (Syarh an-Nawawi, 8/37)
واختيار المداخل إلى القلوب يحتاج إلى فطنة، وترصد للمواقف المناسبة،
Memilih hiburan untuk menghibur hati membutuhkan kejujuran dan waktu yang tepat,
وأصل الأمر وملاكه أن تكون محبوباً من الله، فهو بعدئذ يضع لك القبول في الأرض
jika masalah dan intinya adalah menjadi kekasih Allah, sehingga dengan itu engkau dapat diterima di muka bumi ini.
فاحرص على حب الله لك يفتح لك قلوب الناس
Karena itu, berusahalah untuk mendapatkan cinta Allah karena dengan begitu Allah akan membukakan hati- hati manusia untukmu,
وتخلق بما يدعو إلى التحبب
dan berakhlaklah dengan akhlak yang bisa membuat manusia menjadi bersimpati.
فالداعية اللبيب من يكون قادراً على فتح قلوب العباد؛ لتفتح له البلاد
Seorang dai yang cemerlang adalah dai yang mampu membukakan hati masyarakatnya dan menaklukkan negerinya.
خلاصة هذا الفصل وعناصره
KESIMPULAN
- الجمع بين ما يحبه الله والتحبب إلى الناس أمر شرعي
→ Menggabungkan antara apa yang dicintai Allah dan yang dicintai masyarakat adalah kewajiban syariat.
- لا تعارض بين هيبة الناس لك وحبهم إياك
→ Tidak ada pertentangan antara wibawamu di depan masyarakat dan cinta mereka kepadamu.
- كما حرص الصحابة على رضى الله، فقد كانوا يحرصون على التحبب إلى الناس
→ Para sahabat telah berusaha mendapatkan ridha Allah, selain cinta masyarakatnya.
- بعض التحبب ضروري لتأليف قلوب ضعاف الإيمان
→ Usaha mendapatkan simpati dari masyarakat sangat diperlukan, sebab hal itu dapat menjinakkan hati orang-orang yang lemah imannya
- حتى الأئمة والأمراء مدعوون للتحبّب إلى الرعية
→ Para imam dan para pemimpin pun dianjurkan untuk mendapatkan simpati rakyatnya.
- التحبّب إن لم يكن خالصا لله، كان نفاقا ومداهنة
→ Usaha mendapatkan simpati masyarakat apabila bukan karena Allah, maka disebut munafik dan palsu.
- هنالك ارتباط بين الإيمان، وبين التحبب للمؤمنين
→ Iman dan usaha mendapatkan simpati dari orang-orang yang beriman mempunyai hubungan yang sangat erat
من دواعي التحبب
→ Di antara cara-cara mendapatkan simpati adalah:
- التزام السكينة والوقار
Tetap tenang dan berwibawa.
- بسط الوجه وطيب المعشر
Murah senyum dan bergaul yang baik.
- التقرب إلى الضعاف والمساكين
Mendekati orang-orang yang lemah dan miskin.
- التواضع والذلة للمؤمنين
Bersikap rendah hati dan tawadhu kepada orang-orang yang beriman.
- الاهتمام بالمشاركة الوجدانية والتفاعل الأخوي
Ikut berperan dalam membangun kejiwaan masyarakat dan ikut berinteraksi sosial.
- المحبوب عند الله يكتب له القبول في الأرض فيحبه الناس
→ Orang yang dicintai Allah akan diterima pula oleh bumi ini sehingga ia akan dicintai masyarakatnya.
♥♥♥
Sumber:
هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين
The Most Perfect Habit
Mahmud Muhammad Al Hazandar
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Catatan
Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar