التبشير
Ketiga: Memberi Kabar Gembira
يُسِرُوا وَلَا تُعَسِرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنفِرُوا
"Permudahlah dan janganlah mempersulit. Berilah kabar gembira dan janganlah menakut-nakuti."
التبشير) شعار أعلنه المنصّرون، وتسمَّوا به
Memberi kabar gembira adalah syiar yang sering digunakan oleh para misionaris, dan mereka menamakan dirinya dengan nama tersebut.
وسلكوا طرقه وأساليبه
Mereka menggunakan cara dan metodenya.
وكثيراً ما كنا نرى أساليبهم يستبشر لها المتعاملون معهم
Bahkan kita sering melihat bahwa metode yang mereka gunakan adalah memberikan motivasi baru bagi orang yang berinteraksi dengannya.
بينما كانت طريقة تعامل بعض الدعاة ينفِر منها المدعُوون
Tetapi sebaliknya, metode yang digunakan oleh para dai seringkali membuat masyarakat ketakutan.
أوَلَيس الداعية أحق باسم التبشير خلقاً ووسيلة وغاية ؟!
Bukankah para dai itu lebih berhak atas nama pemberi kabar gembira, baik sebagai akhlak, metode maupun tujuan?
وأقصد بخلق ( التبشير) : التخلّق بالصفات التي تستدعي الاستئناس والارتياح والتحبب وبث الأمل في القلوب
Yang dimaksud dengan akhlak pemberi kabar gembira adalah berakhlak dengan sifat-sifat yang dapat melahirkan kelembutan, ketenangan, rasa kasih sayang, menghembuskan harapan pada hati.
والبعد عن أساليب ( التنفير) ودواعي الانقباض .. حتى في التخويف من الله والترهيب من النار
dan menghindari dari metode yang membuat mereka lari dan menjauh, bahkan dalam mengajarkan berupa anjuran agar takut pada Allah dan takut dengan neraka.
لقد بُعث رسول الله ﷺ بشيراً لاتباعه نذيراً لأعدائه، عدائه
Rasulullah ﷺ telah diutus sebagai pemberi kabar gembira bagi para pengikutnya dan sebagai pemberi peringatan bagi musuh-musuhnya.
بلِ كانت مهمة الرسلِ لا تعدو هذين الوصفين : وما نرسل المرسلين إلا مبشرين ومنذرين [الأنعام : ٤٨ ] ، [ الكهف : ٥٦]
Bahkan, misi Rasulullah ﷺ tidak lebih dari dua sifat tadi. Firman-Nya, "Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan..." al-An'aam [6]: 48 dan al-Kahfi [18]: 56
وقد أمر الله في كتابه بتبشير المؤمنين والصابرين والمحسنين والمخبتين .. في آيات كثيرة
Allah telah memerintahkan dalam kitab-Nya untuk memberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman, orang-orang yang bersabar, orang-orang yang berbuat baik, dan orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Nya. Hal itu terdapat di dalam ayat-ayat-Nya.
وكان من أساليب تبشير رسول الله ﷺ أنه يختار الوقت المناسب والقدر المناسب لأداء الموعظة والعلم كي لا ينفر الصحابة
Di antara cara Rasulullah ﷺ, dalam memberi kabar gembira adalah memilih waktu yang tepat dan kemampuan yang sesuai untuk memberikan nasihat dan ilmu, agar para sahabatnya tidak menjauh darinya.
وفي ذلك يقول ﷺ : يسّروا ولا تعسروا . وبشروا ولا تنفروا (۱)
Dalam hal ini, beliau bersabda, "Permudahlah dan janganlah mempersulit. Berilah kabar gembira dan janganlah menakut-nakuti."
Shahih Bukhari kitab al-'Ilmu, bab 11 hadits no. 69 (Fat-hu al-Baari 1/163)
وعلّق عليه ابن حجر بقوله : ( المراد تأليف من قرب إسلامه، وترك التشديد عليه في الابتداء
Ibnu Hajar mengomentari, "Maksudnya adalah mempermudah orang yang baru masuk Islam dan tidak memperberat dirinya saat baru memeluk Islam.
وكذلك الزجر عن المعاصي ينبغي أن يكون بتلطف ليقبل وكذا تعليم العلم
Begitu pula dengan memberikan hukuman bagi pelaku yang berbuat maksiat, harus dilakukan dengan lembut agar ia dapat menerimanya. Juga hal yang sama dalam mengajarkan ilmu.
ينبغي أن يكون بالتدريج؛ لأن الشيء إذا كان في ابتدائه سهلاً حبب إلى من يدخل فيه
Harus dilakukan secara bertahap, karena segala sesuatu, apabila awalnya mudah, maka akan banyak orang yang ingin memasukinya
وتلقّاه بانبساط، وكانت عاقبته غالباً الازدياد .. (1)
dan menerimanya dengan lapang dada sehingga hasilnya akan semakin bertambah.
ومن حكمته ﷺ أنه استعمل أساليب التبشير في إيقاظ الهمم والتنشيط للطاعة
Salah satu sikap bijak Rasulullah ﷺ adalah beliau menggunakan metode dengan memberikan semangat untuk membangkitkan diri dari kesedihan dan meningkatkan ketaatan.
ومن ذلك قوله : ( بشّر المشائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة (۲)
Sabdanya, "Berilah semangat orang-orang yang tertindas dalam kezaliman dengan mengajak mereka ke masjid, dan memberi kabar bahwa mereka itu akan mendapat cahaya yang penuh pada hari Kiamat."
Shahih Sunan Ibnu Majah, kitab al-Masajid, bab. 14, hadits no. 633/781,hadits shahih
وصلى العشاء مرة بأصحابه وقبل أن ينصرفوا قال لهم
Suatu ketika Rasulullah ﷺ shalat bersama sahabat-sahabatnya, dan sebelum mereka pergi, beliau bersabda kepadanya,
على رِسْلِكم أبشروا, إن من نعمة الله عليكم أنه ليس أحد من الناس يصلي هذه الساعة غيركم
"Atas nama Rasulmu, berilah mereka kabar gembira, dari nikmat Allah yang diturunkan kepada kalian bahwa tidak ada seorang pun yang shalat saat ini kecuali hanya kalian."
قال أبو موسى الأشعري : فرجعنا ففرحنا بما سمعنا من رسول الله ﷺ (۳)
Abu Musa al-Asy'ari berkata, "Maka kami pulang ke rumah dan merasa bahagia atas apa yang kami dengar dari Rasulullah saw. "
Shahih Bukhari kitab al-Mawaqit, bab 22, hadits no. 567. (Fat-hu al-Baari 2/ 47)
ويحتاج الإنسان في حالات الاضطراب إلى التبشير بما يزيل عنه دواعي الاضطراب
Manusia akan membutuhkan seseorang yang dapat memberi semangat ketika ia berada dalam kondisi galau agar dapat menghilangkan penyebab-penyebab kegalauan itu.
فبعد نزول الوحي على رسول الله ﷺ ذكر الخديجةرضي الله عنها
Maka, setelah turunnya wahyu kepada Rasulullah ﷺ, beliau menceritakannya kepada Khadijah r.a.
ماجرى له، وأخبرها بخوفه على نفسه من هذه الظاهرة الجديدة
tentang apa yang terjadi padanya dan menceritakan ketakutan dirinya dari fenomena baru ini.
فبشرته بأن له من سابقة الخير ما يُستبعد معهامكافاة الله له بمكروه
Khadijah r.a. memberinya semangat bahwa Nabi Muhammad telah banyak melakukan kebaikan yang akan menjauhkannya dari hal-hal yang tidak sukainya sebagai balasan dari Allah.
فقالت : كلا, أبشر، فوالله لا يخزيك الله أبداً
Khadijah berkata, "Janganlah takut dan optimislah. Demi Allah, sesungguhnya, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya.
فوالله إنك لتصل الرحم، وتصدق الحديث، وتحمل الكَل، وتكسب المعدوم، وتعين على نوائب الحق (۱)
Demi Allah, sesungguhnya, engkau telah menyambungkan silaturahmi, berkata jujur, menanggung orang yang lemah, membantu orang yang tidak punya, dan membantu orang yang berada dalam kebenaran."
Shahih Bukhari tafsir surat al-'Alaq, bab 1 hadits no. 4953 (Fat-hu al-Baari 8/ 715).
وكان هذا شأن رسول الله ﷺ مع أمته ليزيل عنها دواعي القلق على مستقبل هذا الدين
Begitulah sikap Rasulullah ﷺ pada umatnya. Beliau berusaha menghilangkan sebab-sebab kekhawatiran atas masa depan agama ini,
«بشّر هذه الأمة بالسناء والرفعة والدين والنصر والتمكين في الأرض (٢)
"Berilah kabar gembira untuk umatku bahwa mereka akan mendapatkan kemuliaan, dan kejayaan, kemenangan, dan kekuasaan di muka bumi."
Musnad Ahmad 5/134, dishahihkan oleh al-Bani. (Shahih al-Jami' hadits no. 2825).
وحتى في حالات الضعف البشري لم يكن رسول الله ﷺ ليعنّف أصحابه بفظاظة وغلظة
Sekalipun Rasulullah dalam keadaan lemah jiwanya, beliau tidak pernah melakukan sikap kasar pada sahabat-sahabatnya dengan kata-kata yang kasar dan keras.
وهم الذين سمعوا بقدوم أبي عبيدة بجزية البحرين
Ketika mereka mendengar akan kedatangan Abu Ubaidah dengan membawa jizyah (sejenis pajak) dari Bahrain,
فاجتمعوا على صلاة الفجر، وتبعوا رسول الله ﷺ بعد الصلاة، ففهم ماذا يريدون
mereka berkumpul pada waktu shalat subuh, kemudian mengikuti Rasulullah ﷺ hingga beliau mengerti apa yang mereka inginkan.
قال : ( فأبشروا وأمِّلوا ما يسرّكم, فو الله لا الفقرَ أخشى عليكم، ولكن أخشى أن تبسط عليكم الدنيا (۳)
Beliau berkata, "Berbahagialah dan optimislah dengan apa yang ada di dalam hati kalian. Demi Allah, aku tidak takut kalian akan menjadi miskin. Akan tetapi, yang aku takutkan, kalian tamak akan kehidupan dunia."
Shahih Bukharikitab al-Jizyah, bab 1, hadits no. 3157 (Fat-hu al-Baari 6/258)
والمؤمن محتاج في حال البلاء إلى من يكشف همّه
Seorang mukmin pada saat tertimpa musibah sangat membutuhkan seseorang yang dapat menghilangkan kesedihannya,
ويبشرُّه بما يسره، إمّا بفرج عاجل، أو بـأجر آجل
memberikan semangat dengan kemudahan- kemudahan yang dapat diraihnya, baik itu dengan solusi yang cepat, maupun solusi di waktu yang akan datang.
ولقد وجد رسول الله ﷺ أم العلاء مريضة فقال لها
Rasulullah pernah mendatangi Umul 'Ala yang sedang sakit. Beliau berkata,
أبشري يا أم العلاء، فإن مرض المسلم يُذهب خطاياه، كما تُذهب النار خَبثَ الحديد (٤)
"Bersemangatlah, wahai Umul 'Ala, karena sakitnya seorang mukmin itu dapat menghapus dosa-dosanya, seperti api dapat menghilangkan karat yang ada pada besi."
Shahih al-Jami, hadits no. 37 (shahih)
والمؤمن بشير في مواقف الأسى يسرّي عن النّاس أحزانهم؛ بما يدخل البهجة إلى قلوبهم، ويُبعد الكآبة عنهم
Seorang mukmin akan selalu bersemangat dalam keadaan tidak berdaya. Ia akan menghibur kesedihan orang-orang dengan sesuatu yang dapat membuat hatinya menjadi gembira dan menjauhkan kesedihan mereka.
كتب زيد بن أرقم إلى أنس بن مالك زمن الحرَّة يعزيه فيمن قتل من ولده وقومه
Zaid bin Arqam mengirimkan surat kepada Anas bin Malik pada saat musim panas. Ia menyampaikan ucapan bela sungkawa atas anak dan kaumnya yang terbunuh.
فقال : أبشّرك ببشرى من الله عز وجل، سمعت رسول الله ﷺ يقول
Ia berkata, "Berbahagialah dengan kabar gembira dari Allah. Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلأَنْصَارِ, وَلَأَبْنَاءِ الْأَنْصَارِ, وَلِأَبْنَاءِ أَبْنَاءِ الْأَنْصَارِ ... (1)
Ya Allah, ampunilah orang-orang Anshar, anak-anak Anshar, dan cucu-cucu orang Anshar."
Musnad Ahmad 4/370, dalam sanadnya ada perawi yang dipertanyakan, tetapi Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari riwayat lain. (lihat: Bulugh al-Mani, 22/173-174).
ولقد بشّر الله المبايعين على الجهاد بما ادّخر الله لهم من الأجر إن وفّوا بالبيعة
Allah telah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang telah melakukan baiat untuk jihad dengan pahala yang Allah simpan untuknya apabila mereka memenuhi janji,
فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْكُمُ الَّذِي با يعتم به ... [ التوبة : ۱۱۱]
"...Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (at-Taubah [9]: 111)
وبشر رسول الله ﷺ الموحدين بالجنة جزاء التزامهم بكلمة التوحيد, قولاً واعتقاداً وعملاً - رحمة منه سبحانه
Rasulullah ﷺ juga memberi kabar gembira bagi orang yang tidak menyekutukan Allah bahwa mereka akan mendapatkan surga sebagai balasan ketaatan mereka atas kalimat tauhid, baik dalam perkataan, keyakinan, maupun perbuatannya sebagai rahmat dari Allah.
أبشروا . وبشّروا : مَن وراء كم؛ أنه من شهد أن لا إله إلا الله صادقاً من قلبه، دخل الجنة (٢)
Bersemangatlah dan bergembiralah orang-orang setelahmu. Barangsiapa yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dengan jujur dari hatinya, maka ia akan masuk surga."
Shahih al-Jami'hadits no. 35 (shahih).
وقال جبريل عليه السلام لرسول الله ﷺ مبشّراً المؤمنين الحذرين من صور الشرك كبيرها وصغيرها
Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah saw. bahwa akan diberi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang terbebas dari menyekutukan Allah, baik besar maupun kecil.
بشّر أمتك أنه من مات لا يشرك بالله شيئاً، دخل الجنة (٣)
"Berilah kabar gembira bagi umatmu bahwa barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, maka ia akan masuk surga."
Shahih Bukhari kitab ar-Raqaiq, bab 13, hadits no. 6443 (Fat-hu al-Baari, 11 261)
وفي توبة كعب بن مالك صورة عملية من صور التعاطف الاجتماعي والتهنئة بقبول التوبة
Dalam taubat Ka'ab bin Malik r.a. ada bentuk nyata dari bentuk- bentuk kepedulian sosial dan ucapan selamat atas diterima tobatnya.
حيث ذهب إليه عدد من المبشّرين فناداه أحدهم قبل أن يصل إليه
Telah datang kepadanya beberapa sahabat yang akan memberi kabar gembira. Salah seorang di antara mereka memanggilnya sebelum sampai kepadanya,
يا كعب بن مالك أبشر
"Hai Ka'ab bin Malik, aku membawa kabar gembira."
يقول : كعب : فخررت ساجداً، وعرفت أن قد جاء فرج ـ وتلقاه الناس فوجاً - فوجاً يهنئونه بالتوبة
Ka'ab menjawab, "Maka aku menyungkurkan diri dengan bersujud karena aku tahu bahwa pertolongan (pengampunan) telah datang." Lalu, orang-orang menyambutnya dengan berbondong- bondong untuk mengucapkan selamat atas tobatnya.
ويقولون له : ( لِتهنِكَ توبة الله عليك ) ولما سلم على رسول الله قال ﷺ ، وهو يبرق وجهه من السرور
Mereka berkata kepadanya, "Selamat untukmu. Allah telah menerima tobatmu." Ketika ia mengucapkan salam kepada Rasulullah, beliau menjawab dengan wajah yang berseri karena merasa bahagia,
أبشر بخير يوم مرّ عليك منذ ولدتك أمك .. (۱)
"Aku beri kabar gembira dengan hari yang paling baik yang engkau pernah nikmati ketika engkau dilahirkan oleh ibumu."
Shahih Bukhari kitab al-Maghazi, bab 79, bab 79, hadits no. 4418 (Fat-hu al Baari, 8/116
ومن لطيف ماورد في هذه القصة رواية نقلها صاحب الفتح تبين مدى حرص المجتمع الإسلامي على تبادل البشريات
Dan, dari kelembutan kisah yang diceritakan dalam sirah ini adalah riwayat yang dinukilkan oleh pengarang kitab Fat-hul Baari, yang menunjukkan akan keinginan masyarakat muslim untuk saling memberi kabar gembira
يقول كعب : فأنزل الله توبتنا على نبيه حين بقي الثلث الأخير من الليل
Ka'ab berkata, "Allah telah menurunkan penerimaan tobatku melalui Nabi-Nya ketika akhir sepertiga malam masih tersisa.
ورسول الله ﷺ عند أم سلمة، وكانت أم سلمة محسنة في شأني معتنية بأمري
Saat itu, Rasulullah ﷺ sedang berada di rumah Ummu Salamah. Beliau memuji keadaanku dan memperhatikan urusanku.
فقال : يا أم سلمة تيب على كعب
Beliau bersabda, 'Wahai Ummu Salamah, telah ada ampunan untuk Ka'ab.'
قالت : أفلا أرسل إليه فأبشره ؟ قال : إذًا يحطمكم الناس فيمنعوكم النوم سائر الليلة (٢)
Ia berkata, 'Apakah engkau mengirimkan berita gembira kepadanya?" Beliau menjawab, 'Nanti orang-orang akan mengganggumu, dan itu akan mem- buatku tidak tidur sepanjang malam."
Fat-hu al-Baari, 8/121-122.
فقد كانت أم سلمة حريصة على ألا تنتظر الصباح وألاّ تدخر البشرى لرجل مسلم
Sesungguhnya Ummu Salmah berharap untuk tidak menunggu waktu subuh dan tidak menyimpan kabar gembira bagi seorang muslim.
وقد وعد الله الذين آمنوا وكانوا يتقون، بأن لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الحياة الدنيا وفي الآخرة [ يونس : ٦٤ ]
Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan bertakwa, "Mereka memperoleh berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat." (Yunus [10]: 64)
ومن البشرى العاجلة فِي الحياة الدنيا وفي الآخرة أن يلقى المسلم قبولاً حسناً من إخوانه
Dan kabar gembira yang cepat dipertunjukkan di dunia adalah seorang muslim akan diterima saudaranya dengan penyambutan yang baik,
وأن : في الحياة الدنيا : أن : تشکره على إحسانه، فذلك من التبشير
sehingga mereka merasa berterima kasih atas kebaikannya. Itulah bukti dari kabar gembira tersebut.
وقد روى مسلم في باب : ( إذا أثني على الصالح فهي بشرى ولا تضره )
Imam Muslim telah meriwayatkan dalam sebuah hadits pada bab "Apabila seseorang memuji orang saleh, maka itu merupakan tanda kabar gembira dan tidak akan merugikannya."
حديثاً جاء فيه : ( قيل لرسول الله أرأيت الرجل يعمل العمل من الخير ويحمده الناس عليه ؟ )
Dikatakan kepada Rasulullah, "Bagaimana pendapatmu tentang seorang lelaki yang melakukan kebaikan kemudian orang-orang memuji kepadanya."
قال : تلك عاجل بُشرى المؤمن (۳)
Rasulullah saw. menjawab, "Itulah kabar gembira yang dipercepat bagi seorang mukmin."
Shahih Muslim, kitab al-Birr, bab 51, hadits no. 166/2642 (Syarh an-Nawawi 8/428)
وحاله ﷺ مع اصحابه التبشير، كما في قوله
Begitu pula sikap Rasulullah ﷺ kepada para sahabatnya yang selalu memberi kabar gembira, sebagaimana dalam sabdanya,
إن الدين يسر، ولن يشاد الدين أحد إلاّ غلبه، فسددوا وقاربوا وأبشروا . (۱)
"Sesungguhnya agama itu mudah, dan seseorang tidak akan mampu menghancurkan agama kecuali ia yang akan hancur sendiri. Oleh karena itu, lakukanlah kewajiban agama, dekatkanlah dirimu, dan berilah kabar gembira tentang hal itu. "
Shahih Bukharikitab al-Iman, bab 19, hadits no. 39 (Fat-hu al-Baari 1/93).
قال في الفتح البرى: وأبشروا : أي بالثواب على العمل الدائم -
Dijelaskan dalam kitab Fat-hul Baari, "Berilah kabar gembira, yaitu dengan pahala atas perbuatannya yang terus-menerus (walaupun sedikit),
وإن قلّ - والمراد تبشير من عجز عن العمل بالأكمل
maksudnya adalah memberi kabar gembira kepada orang yang tidak mampu melaksanakan agama secara penuh.
بأن العجز إذا لم يكن من صنيعه لا يستلزم نقص أجره
Hal itu karena ketidakmampuannya bukan disebabkan oleh perbuatannya, maka pahalanya tidak akan berkurang.
وأبهم المبشر به تعظيماً له وتفخيماً (۲)
Dan, si pemberi kabar mengira bahwa hal tersebut sebagai penghormatan dan kebanggaan baginya, "
Fat-hul Baari, 1/95
ومبنى هذا الخلق وأساسه أن يكون المسلم مصدراً للفأل الحسن والأمل الواسع
Inti dan dasar dari akhlak ini adalah seorang muslim harus menjadi sumber yang baik, harapan yang luas
والعاقبة الخيرة، وألاّ يرى أخوه منه ما يكره
dan hasil yang memuaskan serta jangan sampai saudaranya menilai dirinya dengan sesuatu yang tidak menyenangkan.
افبعد كل هذه الإشارات يقبل أحدنا لنفسه أن يكون مصدر شؤم، ومظنة تخذيل، أو إحباط، أو تنفير، أو قتل للقدرات ؟
Apakah setelah semua isyarat ini, seseorang di antara kita rela untuk menjadi sumber kepesimisan, sumber ketidakmampuan, kegagalan, sumber penolakan, atau sumber yang membunuh kemampuan?
أم نشيع البشرى، وننشر التفاؤل، ونحيي النفوس، ونحرّض على الخير
Atau, kita sebarkan kabar gembira, kita bangkitkan semangat, kita hidupkan gelora jiwa, kita gerakkan semangat untuk melakukan kebaikan,
ونعين على المعروف، ونستنهض الهمم ؟
kita bantu kebaikan dan bangkitkan orang yang sedang bersedih?
إلى أن يكون كل منا بشيراً لإخوانه يحيي فيهم الأمل ويدفعهم إلى مزيد من العمل
Semoga di antara kita dapat menjadi pemberi kabar gembira bagi saudara-saudaranya, pemberi semangat dan pemberi motivasi untuk terus bekerja dan bekerja.
خلاصة هذا الفصل وعناصره
KESIMPULAN
ـ خلق التبشير يُعطي الأنس ويبعد عن التنفير
☞ Sikap pemberi kabar gembira (semangat) akan melahirkan keakraban dan menjauhkan penolakan.
رسول الله - ﷺ - بعث مبشرا
☞ Rasulullah ﷺ diutus sebagai pemberi kabar gembira.
ـ من أساليب التبشير :
☞ Di antara metode pemberi kabar gembira adalah
ـ أداء الموعظة المناسبة قدرا وتوقيتا
☞ Memberikan nasihat yang tepat baik dalam kapasitasnya ataupun dalam waktunya
من المواقف التي تقتضي التبشير
☞ Di antara sikap-sikap yang dapat melahirkan kabar gembira adalah:
ـ تنشيط الهمم للطاعة
√ Membangkitkan semangat ketaatan.
إزالة دواعي الاضطراب -
√ Menghilangkan sebab-sebab kegalauan.
ـ تهدئة الضعف البشري
√ Menenangkan orang yang jiwanya lemah.
إزالة همّ المكروب -
√ Menghibur kesedihan orang yang tertimpa musibah.
ـ تحريض المقبلين على الشهادة
√ Mendorong orang-orang yang ingin ikut dalam mencari kematian syahid.
ـ قصة توبة كعب بن مالك وما فيها من التبشير
☞ Kisah tobatnya Ka'ab bin Malik dan kabar gembira yang diterimanya
ـ يبشر الله عباده في الحياة الدنيا
☞ Allah memberi kabar gembira bagi hamba-Nya di dunia ini.
ـ ما يلقاه المؤمن من شكر على إحسانه من عاجل بشراه
☞ Pujian (sanjungan) yang diterima seorang mukmin atas kebaikannya adalah kabar gembira yang dipercepat baginya
حال رسول الله ﷺ مع صحابته : التبشير -
☞ Sikap Rasulullah saw. kepada para sahabatnya adalah dengan memberi kabar gembira.
ـ صاحب خلق التبشير ذو فأل حسن
☞ Orang yang berakhlak memberi kabar gembira akan memiliki nasib yang baik.
♥♥♥
Sumber:
هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين
The Most Perfect Habit
Mahmud Muhammad Al Hazandar
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Catatan
Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.
Dipersilahkan - share
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar