الهمّة
Kelima: Optimis
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada- Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan."
لقد كان جيل الصحابة رضي الله عنهم على درجة عالية من الهمة والنشاط،
Generasi sahabat r.a. mempunyai derajat semangat dan kerajinan yang tinggi,
اقتضت من رسول الله ﷺ أن يدعوهم في كثير من المواقف إلى الحدّ من هذا النشاط الزائد،
yang menuntut Rasulullah ﷺ untuk mengajak mereka dalam berbagai keadaan agar mereka tidak berlebihan dalam melakukan aktivitasnya,
وإلى العودة إلى مُسْتَوَى القصد والاعتدال والتوازن
kembali pada tujuan utama, moderat, adil dan seimbang.
قائلاً لهم : اكلفوا من الأعمال ما تطيقون (1)
Sabdanya, "Bebanilah diri kalian dengan perbuatan yang kalian mampu." Fi Zhilalil Qur'an, 4/2202
ويقول الواحد منهم : يا رسول الله ! إنّي أطيق أكثر من ذلك (٢)
Kemudian salah satu di antara mereka menjawab, "Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mampu melakukan lebih dari itu."
Shahih Bukhari kitab ar-Raqaiq, bab 18, hadits no. 6465 (Fat-hu al-Baari 11/ 294)
وحين خارت القوى، وضعفت العزائم، وفترت الهمم، صار الواحد من الناس
Ketika kekuatan melemah, niat yang kuat melemah, dan semangat semakin hambar,
حين يُطالب بأداء بعض الواجبات يكون جوابه
maka seseorang apabila diminta untuk melaksanakan kewajiban, maka ia akan menjawab,
لا أطيق ذلك. وأصبحنا بحاجة كبيرة للاستعاذة بالله من هذا الحال
Aku tidak mampu melakukannya." Oleh karena itu, kita perlu sekali untuk berlindung kepada Allah dari perbuatan ini
اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسل (۳)
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketakberdayaan di kemalasan."
Shahih Bukhari, kitab ashy-Shaum, bab 59, hadits no. 1979 (Fat-hu al-Baari 4/ 224).
إن ديناً يخاطب أتباعه بقول الله عز وجل
Sesungguhnya agama mengajak pengikut-pengikutnya untuk bersegera menuju ampunan Allah, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya,
وَسَارِعُوا إِلَى مغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ .. [آل عمران : ۱۳۳ ]
"Dan cepatlah menuju ampunan Tuhanmu." Qs. 3 Ali Imran 133
سَابِقُوا ... [الحديد : ٢١]
Firman-Nya lagi, "Berlombalah kamu menuju ampunan dari Tuhanmu." (al-Hadiid [57]: 21)
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصُبْ [الشرح : ٧]
Firman-Nya yang lain, "Sebab itu, apabila kamu mempunyai tempo, maka bekerja keraslah." al-Insyirah [94]: 7
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بقوة ... [مريم : ١٢ ]
Juga firman-Nya lagi, "Hai Yahya, peganglah kitab itu dengan sungguh-sungguh. Maryam [19]: 12
إن ديناً هذا شأنه لا يقبل من أتباعه الكسل والخمول، والعجز والسكون
Dan sesungguhnya agama tidak rela melihat pengikut- pengikutnya malas, lalai, tidak berdaya, diam (tidak bekerja),
والفتور والتواني، والإسترخاء وضعف الهمّة
bersikap pasif, mengundur-undur, berleha-leha dan lemah semangat.
ومن الإشارات الطيبة ما جاء في قوله ﷺ : أحبّ الأسماء إلى الله تعالى : عبد الله وعبد الرحمن، وأصدقها : حارث وهمّام .. (۱)
Di antara petunjuk yang baik adalah apa yang dalam sabda Rasulullah ﷺ "Nama-nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Adapun nama-nama yang paling tepat adalah Haris dan Hamam." Shahih Bukhari kitab al-Jihad
حيث يصدق على المرء من واقع حاله في هذه الحياة
Adapun perbedaan antara ketakberdayaan dan kemalasan adalah kemalasan itu meninggalkan sesuatu padahal ia mampu, sedangkan ketakberdayaan itu meninggalkan sesuatu karena ia tidak mampu. Nama tersebut dapat memberikan motivasi kepada si empu nama dari realitas hidupnya.
أن يصيبه الهمّ لأمر، فتثور فيه الهمّة إليه، فيسعى ويحرث ويكتسب
Maka, pada saat ia bersedih, semangatnya akan bangkit hingga ia berusaha dengan bertani untuk mencari nafkah.
وكلا الاسمين يدلان على الكدح وتجديد الإرادة ومواصلة العمل
Kedua nama tersebut menunjukkan sanjungan, pembaruan semangat dan kontinuitas kerja.
إن الرسول الله ﷺ خُوطب من بدايات الدعوة بقوله تعالى : ﴿يَا أَيُّهَا المدّثر قُمْ فَأَنذِرْ ﴾ [المدثر: ١، ٢]
Rasulullah ﷺ pada awal dakwahnya diperintahkan oleh Allah, "Hai orang yang berselimut, bangunlah dan berikanlah peringatan."
al-Muddatstsir [74]: 1-2
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُم اللَّيْلَ إِلاّقليلا [المزمل المزمل ١- ٢]
Firman-Nya lagi, "Hai orang yang melekatkan pakaian, berdirilah (untuk mengerjakan sembahyang) di malam hari, selain sedikit (waktu) saja." (al-Muzzammil [73]: 1-2)
وحين كان يُدعى بعدها إلى النّوم يقول لسان حاله : مضى عهد النّوم
Saat dipanggil untuk tidur kembali setelah melaksanakan itu semua, beliau berkata, "Waktu tidur telah berlalu.
ويقول صاحب الظلال في ذلك : علم رسول الله ﷺ أنه لم يعد هناك نوم، وأن هناك تكليفاً ثقيلاً، وجهاداً طويلاً
Pengarang Tafsir Zhilal mengomentari hal tersebut, "Rasulullah ﷺ menyadari bahwa waktu tidur sudah tidak ada, yang ada hanyalah kewajiban yang berat dan perjuangan yang panjang.
وأنه الصحو والكد والجهد
Ia harus bangkit, kerja keras, dan berusaha.
قيل لرسول الله ﷺ : قم فقام وظل قائماً بعدها أكثر من عشرين عاماً
Diperintahkan kepada Rasulullah ﷺ "Bangkitlah!" Maka, ia pun bangkit (untuk melaksanakan shalat), dan setelah itu, beliau terus melaksanakan kebiasaannya selama lebih dari dua puluh tahun.
إن الذي يعيش لنفسه قد يعيش مستريحاً، ولكنه يعيش صغيراً، ويموت صغيراً
Orang yang hidup untuk dirinya sendiri, maka hidupnya hanya untuk bersantai sehingga ia hidup (sebagai orang) kecil dan akan mati (sebagai orang) kecil pula.
فأما الكبير الذي يحمل هذا العبء فما له والنوم ؟ وما له والرّاحة ؟ وما له والفراش الدافيء، والعيش الهادئ، والمتاع المريح ؟ ( ٢ )
Adapun orang besar yang menanggung beban, maka ia tidak mempunyai waktu lagi untuk tidur, istirahat, tidak mempedulikan kasur yang hangat, kehidupan yang tenang dan harta yang melimpah.
Shahih Sunan Abu Daud, al-bani, kitab al-Adab, bab 69, hadits no. 4140/4950 (shahih)
إذا كان قوم موسى حين دُعوا للجهاد ولدخول الأرض المقدسة التي كتب الله لهم قعدت بهم الهمم فقالوا :
Apabila kaum Nabi Musa dipanggil untuk berjihad dan memasuki tanah suci (muqaddasah) yang telah ditentukan Allah, maka semangat mereka melemah. Mereka hanya berkata,
فَاذْهَبْ أَنتَ ورَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ [المائدة :٢٤]
"Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, dan kami di sini akan duduk menanti." al-Maa'idah [5]: 24
فإن أمة محمد ﷺ ابت همتها إلا أن تقول
Tetapi semangat umat Nabi Muhammad menolak hal itu, bahkan mereka berkata,
اذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلاً إِنَّنَا مَعَكُمَا مُقَاتِلُوْنَ
Pergilah engkau bersama Tuhanmu, berperanglah se- sungguhnya kami akan ikut berperang bersamamu.
Fi Zhilalil Qur'an,6/3742-3744
لقد كان ضعف الهمة صفة مميزة للمنافقين والمتخلفين الذين فرحوا بمقعدهم خلاف رسول الله،
Sikap lemah semangat merupakan karakter orang-orang munafik dan orang-orang yang tidak ingin ikut berperang, karena masih ingin bersenang-senang di tempatnya setelah keberangkatan Rasul.
وقالوا : لا تَنفِرُوا فِي الْحَرِّ [ التوبة ٨١]
Mereka berkata, "Janganlah berangkat dalam panas terik." (at- Taubah [9]: 81)
وصدق سيد قطب حيث قال : والصف الذي يتخلله الضعاف المسترخون لا يصمد ؛ لأنهم يخذلونه في ساعة الشدة (٢)
Sayyid Qutub membenarkan hal tersebut, "Shaf (kesatuan) yang dimiliki oleh orang-orang lemah dan santai tidak akan tahan (dalam menghadapi badai tantangan), karena mereka akan menganggap sepele di saat mengalami kesulitan."
Sirah an-Nabawiyah, Ibnu Hisyam 2/266. Hadits bai'ah aqabah kedua ini diriwayatkan dengan sanad shahih dan banyak juga hadits serupa yang diriwayatkan perawi lain sebagai penguat. (as-Sirah an-Nabawiyah ash- Shahihah, 2/359)
فلذلك لابد أن تكون الهمة صفة أصيلة في أخلاق أبناء هذا الدين؛ لكي يكونوا أقدر على الثبات والإحتمال والصمود
Oleh karena itu, sikap bersemangat harus menjadi karakter asli yang dimiliki oleh umat agama ini, agar mereka mempunyai kemampuan yang lebih untuk tetap tegak, bertahan dan kuat.
إن العرب في الجاهلية كان عندهم من الهمة في تحمل المسئولية ما نحن بحاجة إلى إحيائه واستنهاضه
Orang Arab jahiliah mempunyai semangat yang tinggi dalam menanggung beban tanggung jawab. Semangat ini perlu kita hidupkan dan bangkitkan kembali.
ففي قصة بيعة العقبة الثانية حين اشترط رسول الله ﷺ
Dalam kisah Baiat Aqabah kedua disebutkan bahwa ketika Rasulullah ﷺ meminta syarat dari mereka,
تبايعوني على السمع والطاعة في النشاط والكسل. . (۳)
"Kalian harus membaiatku untuk patuh dan taat baik, dalam keadaan rajin maupun malas." Fi Zhilalil Qur'an, 3/1683.
فبايعوه على جميع شروط البيعة
Mereka membaiat Rasulullah dengan semua syarat.
فقام أسعد بن زرارة وهو من أصغرهم
Kemudian, As'ad bin Zararah berdiri. Ia adalah orang yang paling muda umurnya,
يريد أن يستوثق من همّتهم، وأن يلفت نظرهم إلى التضحيات التي تنتظرهم
ia ingin mengikat semangat mereka dan memintanya untuk berkorban dengan pengorbanan yang telah dinantinya.
فقال : رويداً يا أهل يثرب ! فإنا لم نضرب أكباد الإبل إلا ونحن نعلم أنه رسول الله ﷺ، وأن إخراجه اليوم مفارقة العرب كافة
Ia berkata, "Tenanglah wahai orang-orang Yatsrib, sesungguhnya, kita ini tidak boleh memukul hati unta karena kita tahu bahwa beliau adalah utusan Allah ﷺ dan pengusiran beliau adalah perpecahan orang Arab semuanya.
وقتل خياركم، وأن تعضكم السيوف
Terbunuhnya orang terbaik dan yang akan mengakibatkan pedang-pedang menyembelih kalian (perang).
فإما : أنتم قوم تصبرون على ذلك وأجركم على الله، وإما أنتم قوم تخافون من أنفسكم جبينة
Oleh karena itu, apakah kalian ingin menjadi orang yang bersabar dalam menjaga baiat ini sehingga Allah akan memberi kalian pahala, atau kalian akan menjadi orang-orang pengecut dan hina?
فبيّنوا ذلك، فهو عذر لكم عند الله
Pilihlah, karena itu adalah pembelaan (kemudahan) dari Allah untuk kalian."
قالوا : أمط عنّا يا أسعد ا فواللّه لا نترك هذه البيعة أبداً .. ((١)
Mereka menjawab, "Jauhkanlah sikap pengecut) dari kami hai Sa'ad. Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan meninggalkan baiat ini. "
Musnad Ahmad 3/322. Al-Hakim meshahihkan isnadnya, kemudian az-Zahabi menetapkannya juga. Dan Ibnu Katsir memujinya bahwa hadits ini memenuhi standar Muslim. (Bulugh al-Mani 20/270).
وإن السعي في أبواب الخير ليقتضي همّة ونشاطاً واندفاعاً، وعبّر
Usaha untuk melakukan kebaikan membutuhkan semangat, ketekunan dan kerja keras.
عن ذلك رسول الله ﷺ بقوله : وتسعى بشدة ساقيك إلى اللهفان المستغيث، وترفع بشدة ذراعيك مع الضعيف، كل ذلك من أبواب الصدقة منك على نفسك. (٢) .
Rasulullah ﷺ mengungkapkan dalam sabdanya, "Engkau berusaha keras untuk tidak menjadi orang yang bersedih dan meminta- minta, dan engkau bekerja keras dengan kedua sikumu untuk tidak menjadi orang lemah. Semua itu adalah pintu-pintu sedekah untuk dirimu " Musnad Ahmad 3/322
وصاحب الهمّة حريص على أن ينصب ويتعب في إنجاز ما كلّف به، حتّى إذا فرغ منه قام بواجب آخر من الواجبات الكثيرة التي لا تجد لها حملة،
Orang yang mempunyai semangat selalu berusaha dan bersusah payah dalam menjalankan tugas yang diembannya, walaupun ia telah menyelesaikan tugasnya. Ia melakukan kewajiban lainnya yang banyak sesuai dengan kemampuannya.
فقد قام زيد بن ثابت حين رشحه أبو بكر الجمع القرآن بأداء ما طُلب منه ، مع أنه قال
Zaid bin Tsabit r.a. telah berusaha menjalankan tugas yang diberikan kepadanya ketika ia dicalonkan Abu Bakar r.a. untuk mengumpulkan Al- Qur'an, padahal ia saat itu telah mengeluh,
فَوَاللَّهِ لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلُ جَبَل مِنَ الْجِبَالِ مَا كَانَ أَثْقَلُ عَلَيَّ مِمَّا أَمَرَنِي بِهِ مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ (۳)
"Jika aku ditugaskan untuk memindahkan sebuah gunung, maka hal itu akan terasa lebih ringan dibandingkan perintah untuk mengumpulkan Al-Qur'an."
Musnad Ahmad 5/168-169. al-Bani mensahihkan hadits tersebut dalam kitabnya Shahih al-Jami' denga "dengan hadits no. 4038
وأدّى الذي عليه رضي عنه وحين كلّف رسول الله ﷺ زيد بن ثابت بتعلّم لغة اليهود، تدفّقت فيه الهمّة
Namun, ia tetap menjalankan tugas yang diberikan Abu Bakar r.a. kepadanya ketika Rasulullah ﷺ menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa Yahudi, maka bangkitlah semangatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar