التكافل
Kedua: Solidaritas
خذ هذه، فاذ بها ما عليك
"Ambil ini dan tunaikan apa yang Anda miliki."
التكافل صفة شاملة لصور كثيرة من التعاون والتآزر والمشاركة في سد الثغرات
Solidaritas adalah sikap yang mencakup beberapa bentuk tolong-menolong, kerja sama dan partisipasi dalam menutup lubang.
تتمثل بتقديم العون والحماية والنصرة
Sikap berupa pemberian bantuan, perlindungan, hiburan dan pertolongan,
والمواساة إلى أن تقضى حاجة المضطر، ويزول هم الحزين، ويندمل جُرح المصاب
sehingga dapat menutupi kebutuhan orang yang membutuhkan, dan dapat menghilangkan duka orang yang bersedih, dan menyembuhkan orang yang terluka.
ولا ينعدم خلق التكافل إلا حينما تسود الأنانية، وتفتر المشاعر الأخوية، ويستغرق الناس في همومهم الفردية ومشاغلهم الشخصية
Sikap solidaritas tidak hilang kecuali jika dikuasai oleh sikap egoisme, kehilangan perasaan persaudaraan, dan tenggelam dalam ambisi serta aktivitas individual.
وقد تآزر بنو هاشم مسلمهم و كافرهم مع رسول الله ﷺ ؛ لئلا تقتله قريش،
Bani Hasyim saling menolong (baik yang muslim maupun nonmuslim) bersama dengan Rasulullah ﷺ bersabda
وانحازوا به إلى شعب أبي طالب وقاطعتهم العرب وحصروهم في الشعب
Mereka membela atau bergabung dengan kelompok Abu Thalib sehingga mereka diboikot dan dikepung oleh orang Arab dalam komunitasnya.
وكتبوا صحيفة المقاطعة وعلقوها في الكعبة
Mereka pun menulis lembaran pemboikotan dan menggantungkannya di Ka'bah,
إلى أن اندفع بعض رجال قريش لاستنكار الحصار المضروب على بني هاشم في شعب أبي طالب بدافع خلق التكافل - رغم جاهليتهم
sehingga sebagian kaum Quraisy mengingkari pengepungan terhadap bani Hasyim pada kelompok Abu Thalib sebagai pembelaan terhadap solidaritas (meski mereka masih dalam keadaan jahiliah).
ولم يطمئنوا حتى نقضوا الصحيفة الظالمة التي قضت بهذه المقاطعة (۱)
Mereka juga tidak merasa tenang hingga mereka menghilangkan lembaran yang zalim, yang menyerukan pemboikotan.
وفي واقعنا كثير من صور تكافل أهل الباطل فيما بينهم
Dalam realitas kita saat ini, banyak terdapat bentuk solidaritas di antara orang-orang yang berbuat kebatilan,
وبعض صور تعاطفهم مع المسلمين، بدوافع إنسانية أو قومية أو سياسية
dan beberapa bentuk simpati terhadap kaum muslimin dengan alasan kemanusiaan, nasionalisme, atau politik.
فهل يكون ذلك حافزاً إضافياً للتكافل مع أخيك المسلم وأنت به أولى ؟
Apakah itu dorongan tambahan terhadap solidaritas untuk saudaramu yang muslim, padahal kamu adalah orang yang lebih utama untuk memberikan solidaritas?
كما أن السيدة خديجة رضي الله عنها لما أرادت أن تخفف عن النبي ﷺ تخوفه من نزول الوحي اتخذت من صفة التكافل
Demikian pula yang dilakukan Khadijah r.a. ketika ingin meringankan ketakutan Nabi ﷺ tatkala wahyu diturunkan kepada dirinya.
التي : اشتهر بها قبل النبوة دليلاً عقلياً على أن الله لا يخزيه فقالت
Beliau melaksanakan solidaritas yang dikenal sebelum kenabian sebagai dalil rasional bahwa Allah swt. tidak akan menghinakannya, Dia berkata kepada Rasul,
كلا والله ما يخزيك الله أبداً، إنك لتصل الرحم، وتحمل الكلَّ، وتكسب : المعدوم، وتقري الضيف، وتعين على نوائب الحق (۱)
"Tidak! Demi Allah! Allah sama sekali tidak akan menghinakan engkau, sesungguhnya engkau menyambung silaturahmi, dan memikul beban, mengusahakan yang tidak ada, memberikan perlindungan kepada tamu, dan peduli terhadap jalannya kebenaran."
والمهاجر من أحوج الناس إلى أنصار يتكافلون معه، لغربته وفقره وانقطاعه
Kaum Muhajirin adalah orang yang paling membutuhkan kaum Anshar untuk saling memberikan solidaritas dengan mereka; dengan segala keterasingan, kemiskinan dan terisolasinya mereka dari anggota keluarga.
وقد ضرب أنصار رسول الله ﷺ أكبر الأمثلة في التكافل مع إخوانهم المهاجرين
Kaum Anshar telah memberikan satu contoh yang paling besar dalam memberikan solidaritas kepada kaum Muhajirin.
وكان منها أن أشاروا على رسول الله ﷺ بأن يقسم النخل، بينهم وبين المهاجرين
Mereka memberikan isyarat kepada Rasulullah saw. untuk membagikan kurma kepada kaum Muhajirin.
فقال : لا . فقال الأنصار : تكفونا المؤونة، ونشرككم في الثمرة (۲)
Ketika itu kaum Muhajirin berkata, "Tidak" Lalu kaum Anshar berkata, "Kalian mencukupi biaya kami dan kami pun mengikutsertakan kalian dalam pembagian hasil panen buah-buahan. "
Shahih Bukhari, kitab asy-Syuruth, bab 5, no. 3 (al-Fat-h, jilid 1, hlm. 22). hadits 2719 (al-Fat-h, (al-F jilid V no. hlm. 322).
وبذلك عمل بعض المهاجرين في بساتين الأنصار، وقاسموهم الثمار، وحُلّت مشكلة البطالة والفقر
Dengan demikian, sebagian kaum Muhajirin bekerja pada kebun-kebun kaum Anshar dan membagikan hasil kepada mereka, sehingga masalah pengangguran dan kemiskinan dapat di-selesaikan.
وكان من صور تكافلهم أن المهاجر كان يرث أخاه الأنصاري دون ذوي رحمه (۳)
Di antara bentuk solidaritas mereka adalah kaum Muhajirin memiliki hak waris kepada saudaranya kaum Anshar meski tanpa hubungan nasab.
269 Shahih Bukhari, dalam Kitab at-Tafsir, bab 7, hadits no. 3 4580 (al-Fat-h, jilid VIII, hlm. 247
للأخوة التي آخى رسول الله ﷺ بينهما
melainkan hanya sebagai persaudaraan yang telah disatukan oleh Rasulullah ﷺ di antara mereka.
وكانت مرحلة استصفت النفوس، وأخلصتها اللّه، ثم نُسخ ذلك
Hal tersebut merupakan proses pembersihan jiwa dan menyerahkannya hanya kepada Allah swt., kemudian ketentuan tersebut dinasakh (dibatalkan).
وهذا التكافل لا يبرز بأسمى صوره، إلا كلما تعمقت معاني الأخوة والإيثار، واندثرت جذور الأنانية والاستئثار
Solidaritas ini tidak akan tampak bentuknya kecuali jika esensi persaudaraan dan sikap mementingkan orang lain (itsar) telah tertanam secara mendalam dan terkikisnya sikap egoisme dan emosional.
ومما يمكن أن يتميز به مجتمع المسلمين من صور التكافل : إعانة المدين ( الغارم ) بسداد دينه
Di antara ciri khas solidaritas masyarakat muslim adalah membantu orang yang meminjam dengan membayarkan utangnya.
حتى إن رسول الله ﷺ لما فتح الله عليه الفتوح، واستغنى بيت مال المسلمين قال
Saat Rasulullah ﷺ mendapatkan kelapangan dari Allah swt. berupa beberapa penaklukan, beliau menggunakan Baitul Mal kaum muslimin dan berkata,
أنا أولى بالمؤمنين من أنفسهم، فمن توفي من المؤمنين، فترك ديناً، فعلي قضاؤه .. (۱)
"Aku adalah orang yang lebih utama terhadap orang beriman daripada dirinya. Barangsiapa yang meninggal kemudian meninggalkan utang, maka akulah yang membayarkannya."
270. Shahih Bukhari, dalam Kitab an-Nafaqat, bab 15, hadits no. 5371 al-Fat-h, jilid IX, hlm. 515
ومساعدة الرقيق في تحصيل حريته، ومن ذلك أن بريرة رضي الله عنها جاءت تستعين بعائشة رضي الله عنها في التحرر من رقها
Memberikan pertolongan dalam memperoleh kebebasan, di antaranya adalah ketika Barirah r.a. datang meminta tolong kepada Aisyah r.a. untuk membebaskannya dari perbudakan,
فكان من تكافل عائشة معها أن قالت لها
maka solidaritas Aisyah kepadanya adalah dengan berkata,
إن شاء مواليك صببت لهم ثمنك صبة واحدة، وأعتقتك (٢)
"Jika tuan kamu menghendaki, aku akan memberikan tebusanmu kepada mereka sekaligus, lalu kamu kumerdekakan."
271 Musnad Ahmad, 6/125, dan Shahih Bukhari, dalam Kitab asy-Syuruth, bab 3, hadits no. 2717.
ومن صور التكافل الشرعية التكافل مع القاتل في دفع دية المقتول
Di antara bentuk solidaritas syar iyah adalah solidaritas terhadap pembunuh dalam membayar diyat orang yang terbunuh,
حيث تكلف عصبته وعشيرته الأقربون الموسرون بتحمل دية المقتول
yang ditetapkan dan dibayarkan kepada keluarga dekat orang yang terbunuh.
مواساة وإعانة للقاتل خطأً، الذي قد تأتي الدية على كل ماله فترهقه، ولو عجزت عصبته
Membantu terhadap qatil khathaan (pembunuhan karena tidak disengaja), DIYAT tersebut diambil dari harta orang yang membunuh kemudian membayarkannya.
272 ✍️ 📌 Diyat adalah suatu pembayaran karena tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.
أو لم يكن له عصبة، دُفعت الدية من بيت المال (۳)
Seandainya keluarga orang yang membunuh tidak sanggup membayar atau tidak memiliki keluarga, maka diyat tersebut di ambil dari Baitul Mal.
273 ✍️📌 Untuk pengetahuan lebih lanjut, lihat Kitab ad-Diyat, dalam bab "al-'Aqilah" dan dalam berbagai buku fikih.
ومن أشد الصور : استنقاذ الأخ الأسير بكل غال وثمين
Di antara bentuk solidaritas yang lain adalah menyelamatkan saudara yang ditawan dengan harga yang mahal.
وقد روي أن سلمة بن الأكوع غزا ( هوازن ) مع أبي بكر، فنفله جارية من بني فزارة من أجمل العرب
Telah diriwayatkan bahwa Salmah bin al-Akwa' memerangi Hawazan bersama dengan Abu Bakar, lalu dia mendapat harta rampasan, yaitu seorang hamba dari bani Fizara yang cantik.
فلقيه النبي ﷺ في المدينة، فقال له : والله أبوك، هبها لي
Rasulullah ﷺ menemuinya di Madinah, lalu berkata kepadanya, "Demi Allah, berikanlah dia kepadaku."
فوهبها له، ففادى بها أسارى من أسارى المسلمين كانوا بمكة (۱)
Kemudian Salmah memberikannya kepada Rasulullah ﷺ Beliau menjadikannya sebagai tebusan tawanan kaum muslimin di Mekah.
Sunan Ibnu Majah, dalam Kitab al-Jihad, bab 32, hadits no. 2297 (hadits hasan).
لا شك أنها من أرقى صور الإيثار والتجرد
Tidak dapat diragukan lagi bahwa itu adalah bentuk mementingkan kepentingan dan pengorbanan yang amat luhur.
ويروي أبو هريرة أنه أتى خيبر مع رهط من قومه
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa dia mendatangi Khaibar bersama dengan segolongan dari kaumnya.
وقد فتحت خيبر على النبي ﷺ
Ketika itu, Khaibar telah ditaklukan oleh Rasulullah ﷺ
فكلّم رسولُ الله ﷺ المسلمين، فأشركونا في سهامهم (۲)
Rasulullah ﷺ berkata kepada kaum muslimin tentang pembagian harta pampasan, sehingga kaum muslimin mengikutsertakan kami untuk mendapatkan pampasan perang besama dengan mereka.
Musnad Ahmad 2/345, dan sanadnya adalah baik, (Bulugh al-Amani 22/126).
إذا لم تكن النفوس تطيب بمثل هذا، فسوف تفتقدها في ميادين التضحية، وسوف لا تجدها عند الهيعة ومظان الموت
Jika tidak ada jiwa yang baik seperti ini, maka hal itu akan hilang dalam medan pengorbanan dan tidak akan menemukannya pada tempat yang cocok.
ونقل عن عمر أيضاً قوله في الأسرى : لأن استنقذ رجلاً من المسلمين من أيدي الكفار أحبّ إلي من جزيرة العرب (۳)
Juga diriwayakan dari Umar tentang tawanan, beliau berkata, "Membebaskan seorang muslim dari tangan orang kafir lebih aku senangi daripada Jazirah Arab, "
276 Hayah ash-Shahabah, jilid II, hlm. hlm. 408, ketika memerangi Ibnu Abi Syaibah.
وحين يفرز الجهاد أرامل وأيتاماً ومعوّقين، فليس من الوفاء. تغافلهم، بعد أن قدم أولياؤهم الروح في سبيل اللّه
Ketika perang menyisakan janda, anak yatim dan orang miskin, maka tidaklah pantas untuk melupakan mereka, setelah keluarganya mempersembahkan jiwanya pada jalan Allah.
ولذلك اعتبر رسول الله ﷺ : الساعي على الأرملة والمسكين، كالمجاهد في سبيل الله، أو القائم الليل الصائم النهار (٤)
Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ, bersabda, "Berjalan (memberi bantuan) kepada janda dan orang miskin, bagaikan beperang di jalan Allah, atau bagaikan shalat dimalam hari dan berpuasa di siang hari."
277 Shahih Bukhari, dalam Kitab Nafaqat, bab 1, hadits no. 5353 (al-Fat-h jilid IX, hlm. 497).
بل وعد رسول الله ﷺ كافل اليتيم بأن يكون رفيقه في الجنة (٥)
Bahkan, Rasulullah ﷺ menjanjikan bahwa orang yang memelihara anak yatim akan menjadi sahabat Rasulullah ﷺ disurga.
وكذلك التكافل مع من أوذي في الله، أو أصيب في سبيل الله
Demikian pula solidaritas terhadap orang yang mengalami luka di jalan Allah.
وإن الواقع العملي لمجتمع المسلمين الأول، ليمثل أسمى صور التكافل
Realitas yang telah diamalkan oleh masyarakat Muslim pertama mewakili bentuk solidaritas tertinggi.
ومن ذلك أن عمر بن الخطاب رضي الله عنه دخل عليه رجل أصيب في وجهه في غزوة فأمر بإعطائه ألف درهم
Oleh karena itu, Umar bin Khatthab r.a., ketika seseorang datang kepadanya dengan wajah luka karena peperangan, Umar memerintahkan untuk memberikan seribu Dirham kepadanya,
وكل ساعة يزيده ألفاً، حتى استحيا الرجل فخرج
dan setiap waktu beliau menambahnya seribu Dirham, sampai orang itu malu sehingga keluar berperang.
فقال عمر : أما والله لو أنه مكث، ما زلت أعطيه ما بقي من المال درهم رجل ضُرب ضربة في سبيل الله، خضّرت وجهه (۱)
Umar berkata, "Demi Allah, seandainya dia tidak keluar berperang, aku akan tetap memberi (sampai tidak ada lagi harta yang tertinggal meskipun satu Dirham) kepada orang yang mendapat pukulan pada wajahnya di jalan Allah sehingga wajahnya terluka."
وهكذا يكون الوفاء لذوي سابقة الخير
Itulah balasan terhadap orang yang telah mempersembahkan kebaikan.
Hayah ash-Shahabah, jilid II, hal 222, ketika memerangi Abi Na'im, demikian pula disebutkan dalam al-Huliyah, jilid III, hlm. 355.
ولا ننسى أن نشير إلى التكافل النفسي فإن رسول الله ﷺ عبّر عنه بالإجمال فقال
Kita pun tidak boleh melupakan solidaritas jiwa. Rasulullah ﷺ bersabda secara umum,
من نفّس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا، نفّس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة (٢)
"Barangsiapa yang meringankan jiwa seorang beriman dari suatu kesusahan di dunia, Allah swt. akan menyelamatkan kesusahannya hari Kiamat."
279 Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Daud, dan at-Tirmidzi dalam Jami' al-ushul, jilid VI, hlm. 562, hadits no. 4793.
وقد بلغ من تكافل النبي ﷺ ؛
Diceritakan pula bentuk solidaritas Rasulullah ﷺ
أنه كان يتفقد صحابته الذين لا يراهم
Ketika seorang sahabat tidak pernah muncul hingga Rasulullah ﷺ tidak melihatnya,
ويسأل عن مشاكلهم، وأمثلة ذلك في السنّة كثيرة
maka Rasulullah ﷺ akan menanyakan tentang masalah yang sedang dihadapinya. Hal tersebut telah banyak disebutkan dalam sunnah Nabi.
أختار منها ما ورد في قصة إسلام سلمان الفارسي رضي الله عنه
Di antaranya adalah tentang kisah keislaman Salman al-Farisi r.a.
وفي آخرها أنه جاءت النبي ﷺ من بعض المغازي مثل بيضة الدجاجة من ذهب، فتذكر سلمان
Pada akhir kisah tersebut, Rasulullah ﷺ telah mendapatkan emas seperti telur ayam dari peperangan yang dilaksanakan, la lalu dia mengingat Salman.
وأنه بقي عليه مال ليُعتق نفسه، فقال : ما فعل الفارسي المكاتَب ؟
Lalu, dia menyisakan sebagian harta untuk memerdekakannya, kemudian berkata, "Apa yang diperbuat orang Persia terhadap budak?
فأرسل إليه واستدعاه، فلما جاء قال له : خذ هذه، فأدّ بها ما عليك يا سلمان (۳)
Lalu Rasulullah ﷺ mengutus kepadanya seseorang untuk memanggilnya. Ketika Salman datang, Rasulullah ﷺ berkata kepadanya," Ambil ini, dan tunaikan apa yang engkau miliki, wahai Salman."
280 Lihat Musnad Ahmad, 5/441-444. Dalam kitab al-Ishabah al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Telah banyak riwayat tentang keislaman Salman. Akan tetapi, yang paling shahih adalah apa yang diriwayatkan Ahmad." (Bulugh al-Amani 22/260-266).
قال سلمان : فأوفيتهم حقهم وعُتقت فشهدت مع رسول الله ﷺ الخندق ثم لم يفتني معه مشهد
Salman berkata, "Aku memberikan hak tuanku, dan aku dimerdekakan. Setelah itu, aku ikut dalam Perang Khandak bersama dengan Rasulullah ﷺ dan tidak pernah meninggalkan perang bersama beliau."
وكم يكتسب الداعية قلوب المدعوين حين يرون أنه يفكر بهم، ويسعى في أمرهم ويهيئ الخير لهم
Berapa banyak dai yang meraih hati orang yang diberi dakwah ketika mereka melihat bahwa dia diperhatikan oleh dai, dan mengusahakan urusan mereka, serta memberikan kebaikan kepadanya.
ومن التكافل الشعوري
Di antara solidaritas emosional adalah
تفقد حال الأخ، والاطمئنان على ظروفه، وتطبيب خاطره
dengan merasakan keadaan saudara, menenangkan terhadap kondisinya, dan memperbaiki jalannya agar dapat melenggang dengan baik.
فقد ورد بن قيس بن الشماس لما نزلت الآية
Diriwayatkan bahwa Tsabit bin Qais bin asy-Syammas ketika turun ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَن تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنتُمْ لَا تشعرون [الحجرات : ٢]
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari." (al- Hujurat [49]: 2)
قال : أنا الذي كنت أرفع صوتي على رسول الله ﷺ ، حبط عملي وأنا من أهل النار
Beliau berkata, "Akulah yang meninggikan suaraku kepada Rasulullah ﷺ dan amalanku telah sia-sia dan aku termasuk penghuni neraka."
وجلس في أهله حزينا، فتفقده رسول الله ﷺ
Setelah itu ia berdiam di keluarganya dalam keadaan sedih sehingga Rasulullah ﷺ merasa kehilangan dengannya.
فانطلق بعض القوم إليه فقالوا له : تفقدك رسول الله ﷺ ، مالك ؟
Maka, sebagian sahabat berangkat kepadanya dan mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ merasa kehilangan atas dirimu. Apa yang terjadi denganmu?
وأخبروه أن رسول الله ﷺ قال : لا, بل هو من أهل الجنة (١)
Mereka memberi tahu kepadanya bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak (dia bukan penghuni Neraka). Dia adalah penghuni surga." Musnad Ahmad, 3/137.
وهكذا يشعر كل فرد بقيمته وكل مدعو بمنزلته في نفس مربيه
Demikianlah perasaan seseorang terhadap nilai yang dimiliki, dan perasaan setiap orang yang diberi dakwah terhadap kedudukannya dalam jiwa pendidiknya.
ومن أسمى الأخلاق : أن يُقابَل التكافل بعفة نفس المحتاج؛
Di antara akhlak mulia adalah menerima solidaritas dengan menjaga kehormatan dirinya sebagai orang yang membutuhkan,
كما فعل عبد الرحمن بن عوف ؛ حين رفض تقاسم المال والزوجتين مع الأنصاري
sebagaimana yang dilaksanakan oleh Abdurrahman bin Auf ketika menolak pembagian harta dan istri dari seorang kaum Anshar.
وقال له : بارك الله لك في أهلك ومالك، أين سوقكم ؟ (۲)
Salman berkata kepadanya, "Semoga Allah memberikan berkah kepada keluarga dan hartamu. Di mana pasar kalian?"
282 Shahih Bukhari, kitab Manaqib al-Anshar, bab 3, hadits no. 3780 dan 3781 (al-Fath jilid VII, hlm. 112).
وطلب أن يدله على السوق ليعمل بيديه، ويعتمد على نفسه
Dia meminta ditunjukkan pasar untuk bekerja dengan tangannya sendiri, dan hidup mandiri.
بل كانت ظاهرة عامة بعد خيبر، لما استغنى المهاجرون؛ إذ ردوا إلى الأنصار ما كانوا أكرموهم به
Itu terjadi setelah Perang Khaibar. Setelah kaum Muhajirin memiliki harta, mereka mengembalikan kepada kaum Anshar kehormatan yang telah diberikan kepadanya.
فقد ورد أنه : لما فرغ من قتال أهل خيبر، فانصرف إلى المدينة، ردّ المهاجرون إلى الأنصار منائحهم من ثمارهم .. (۳)
Dalam suatu riwayat disebutkan, "Ketika selesai memerangi penduduk Khaibar, kaum Muhajirin berangkat ke Madinah untuk membalas pemberian kaum Anshar dengan memberikan buah-buahan yang mereka dapatkan, "
283 Shahih Bukhari, kitab al-Hibah, bab 35, hadits no. 2630 (al-Fat-h jilid V, hlm. 242).
وإن مجتمعاً يشيع فيه التكافل، لهو المجتمع المتماسك الذي يستطيع أن يجاهد في سبيل الله صفاً، كأنه بنيان مرصوص،
Sesungguhnya masyarakat yang mendukung solidaritas adalah masyarakat yang mempunyai prinsip dan sanggup berjihad di jalan Allah dalam satu barisan bagaikan bangunan yang kokoh.
بينما تجد مجتمع الأنانية والبخل متصدعاً من الداخل، تأكله العداوات والأحقاد قبل حراب الأعداء،
Sementara masyarakat yang egois, kikir, dan terpecah dari dalam, dimakan oleh permusuhan dan dengki sebelum berperang melawan musuh.
فأي المجتمعين نختار لأنفسنا؟ وبأي الأخلاق نتحلّى ؟
Masyarakat mana yang kita pilih untuk diri kita? Dan dengan akhlak apa kita bertindak?
خلاصة هذا الفصل وعناصره
KESIMPULAN
لا ينعدم التكافل إلاّ حين تسُود الأنانية 📌
Solidaritas tidak akan berhenti kecuali setelah dikuasai oleh egoisme.
غير المسلمين يتكافلون فيما بينهم، وأحياناً يتكافلون مع المسلمين
Kaum muslimin saling memberikan solidaritas di antara mereka, dan juga terhadap nonmuslim.
المشهود له بالتكافل مع الناس لا يخزيه الله
Solidaritas terhadap manusia tidak akan dihinakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
من أنصع صور التكافل ما كان بين المهاجرين والانصار
→ Solidaritas yang paling tinggi adalah solidaritas antara kaum Muhajirin dan Anshar.
من الصور التي تقتضي مزيداً من التكافل
Beberapa hal yang membutuhkan solidaritas lebih intensif adalah
- إعانة الغارم .
membantu orang yang berutang;
تحرير الرقيق .
memerdekakan budak;
دية المقتول .
diyat orang yang terbunuh;
استنقاذ الأسير.
membebaskan tawanan;
- إعانة الأرامل والأيتام والمعوّقين.
membantu janda, orang miskin dan orang yang kesulitan;
الوقوف مع من أصيب في الله .
dan membantu orang yang terluka di jalan Allah.
من التكافل النفسي
◆ Di antara solidaritas psikologis adalah
تفقد حال الإخوة لقضاء حوائجهم .
mengetahui keadaan saudara untuk memenuhi kebutuhannya;
- مراعاة مشاعرهم وإزالة أحزانهم .
dan menjaga perasaan dan menghilangkan kesedihan mereka.
التكافل عظيم، وأعظم منه التعفف .
→ Solidaritas adalah mulia, dan yang paling mulia adalah menjaga kehormatan dirinya.
مجتمع التكافل مرصوص .
→ Masyarakat yang memiliki solidaritas adalah masyarakat yang kokoh.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Sumber:
هذه اخلاقنا حين نكون مؤمنين
The Most Perfect Habit
Mahmud Muhammad Al Hazandar
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Catatan : Silahkan bila ada masukan atau kesalahan - tinggalkan di kolom komentar dalam rangka penyempurnaan.
Dipersilahkan - share Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar